⚠️⚠️ hanya cerita fiksi mengambil tokoh sejarah
Fan fiction dari sinetron "kembalinya raden kian santang"
Bakal banyak foto2 sih kyknya hehehehe tapi udah diedit biar agak kartun dikit yak
Walangsungsang memutuskan untuk pergi ke padepokan Syeh Nurjati. Ia berpikir bahwa gurunyalah satu-satunya yang dapat membantunya untuk membuktikan kebenaran bahwa dia masih hidup.
Sesampainya disana, tampak Syeh Nurjati sudah kuwalahan dikepung oleh banyak prajurit dan orang bertopeng yang dipimpin oleh adipati Telaga Hurip.
Tanpa pikir panjang, dengan segera raden Walangsungsang melompat dan menendang pria bertopeng yang hampir membunuh syeh Nurjati dan bertarung melawannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ternyata orang yang bersama syeh Nurjati bukan prajurit pengawal, tetapi raden Walangsungsang." Pria bertopeng itu menyadari bahwa orang dihadapannya adalah raden Walangsungsang yang sedang menyamar menjadi rakyat biasa.
Raden Walangsungsang memastikan keadaan syeh Nurjati dan membantunya bertarung melawan musuh yang berdatangan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di tengah pertempuran, raden Walangsusang dan Syeh Nurjati dikepung oleh pasukan pemanah dari adipati Telaga Hurip yang ingin merubuhkan padepokan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jangan coba-coba menyerang kami! Beliau adalah pangeran Pajajaran Raden Walangsungsang, salah satu putra Prabu Siliwangi. Jika kalian melukainya, maka pasukan Pajajaran akan menyerbu tempat ini dan meluluhlantahkan telaga hurip!" Teriak syeh Nurjati berusaha menghentikan pertempuran.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Adipati Telaga Hurip tidak menggubris ancaman Syeh Nurjati. Pertarungan tidak dapat dihindarkan. Raden Walangsungsang mengeluarkan seluruh kekuatannya untuk memukul mundur pasukan Telaga Hurip. Ntah apa maksud dan tujuan adipati tersebut ingin merubuhkan padepokan gurunya. Bisa jadi hal ini masih berhubugan dengan pemberontakan yang terjadi di istana.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah pertarungan yang panjang, akhirnya pasukan dapat dipukul mundur dan memilih untuk meninggalkan padepokan Syeh Nurjati.
"Aku baik-baik saja pangeran, 5 tahun sudah aku tidak bertemu denganmu. Apakah terjadi sesuatu hingga engkau menemuiku?"
"Sebelum aku kembali dari mengembara, banyak sekali yang menghadangku untuk kembali ke Padjajaran dan musuh telah menggunakan seseorang untuk mengecoh keluarga istana sehingga menganggapku sudah tiada. Aku butuh pertolonganmu syeh, untuk meyakinkan keluarga istana bahwa aku masih hidup"
"Jikalau seperti itu, besok aku akan mengantarkanmu ke istana Padjajaran. Untuk malam ini, beristirahatlah dahulu di padepokanku, kau pasti lelah."
"Terima kasih banyak syeh" jawab Walangsungsang setuju.