Chapter 5

194 10 0
                                    

Kring
Kring

Bel pulang sekolah udah bunyi, menandakan sudah waktunya bagi para murid untuk kembali ke rumah masing-masing.

Saat ini Arasya sedang merapikan barang-barangnya ke dalam tas, sedangkan kedua sahabatnya sudah pulang duluan karna ada acara.

Ketika kurang sedikit lagi dirinya selesai merapikan bukunya, tiba-tiba ada telfon dari Bundanya.

In Call

Assalamualaikum, kenapa Bunda?

waalaikumsalam. Sayang, selama 2 bulan ini Bunda sama Ayah bakal ada di luar kota okeh, karna Ayah tiba-tiba ada urusan mendadak

Iya Bunda, gapapa kok

Yasudah, Bunda matikan yah. Assalamualaikum

Waalaikumsalam

End Call

Setelah itu Arasya pun segera lanjut untuk merapikan barang-barangnya.

Selesai merapikan barang-barang nya, dia berlari keluar dan segera pergi ke parkiran motor. Di sana terlihat ada para anggota inti Scorpion dan di sana juga terlihat ada Alea yang berdiri di antara mereka.

Arasya tidak peduli dan segera menaiki mogenya. Sedangkan Adrian dkk dan juga Alea yang menatap dirinya terburu-buru pun bingung.

Arasya pun melajukan mogenya keluar sekolah, dia pergi ke arah yang berlawanan dengan arah pulang ke rumah, si kembar yang melihatnya pun bingung.

"Mau kemana dia, kan arah pulang berlawanan sama jalan yang dia ambil" ucap Alfin bingung.

"Palingan juga pergi ke tempat pelanggannya buat ngelayanin" Alfian yang melihat adiknya itu pergi ke arah yang berlawanan pun berfikir negatif.

"Udah ayo ke markas" perintah Adrian yang sudah ada di atas motornya dengan Alea.

Sedangkan salah satu anggota yang bernama Yohan penasaran kemana Arasya pergi. Dia pun memutuskan untuk tidak ikut ke markas dan dengan cepat berusaha menyusul Arasya.

"Gw ga ikut dulu, ada urusan mendadak" ucap Yohan dan langsung pergi dengan mogenya.

Yang lainnya pun bingung dengan sikap Yohan, tapi lalu mereka tidak peduli dan memutuskan untuk berangkat ke markas Scorpion.

Arasya POV

Sekarang gw udah ada di depan gerbang markas Red Devils, gw minta satpam buat ngebuka gerbangnya.

"Buka gerbangnya, gw mau ketemu sama inti kalian" gw nyuruh satpam itu.

"Maaf, apakah anda memiliki janji dengan para inti?" tanya satpam.

"Enggak, tapi ini hal penting yang harus gw sampein" ucap gw paksa.

"Maaf, jika tidak ada janji maka saya tidak bisa membukakan pintunya" satpam itu tetap kokoh untuk tidak membukakan pintu.

"Haaaaahhh, siapa yang buat peraturan kek gitu, perasaan dulu gw ga pernah ngebuat deh!" kesel gw dan sedikit berbisik di akhir.

"Maaf, tetapi peraturan yang dulu Queen kami buat sudah diubah oleh King kami" ucap satpam itu lagi.

"GW BILANG CEPAT BUKAIN!" gw maksa.

Gw sama satpam gerbang markas pun terus saling ngotot, gw yang minta secara paksa buat dibukain, sedangkan si satpam yang berusaha buat ga ngebukain.

Tanpa gw sadari, ternyata sedari tadi ada orang yang sembunyi dan nguping pembicaraan gw sama satpam, ah ralat, bukan pembicaraan namun paksa memaksa hehe.

Transmigrasi Queen Rasya (Very Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang