Malam hari tiba, saat ini Arasya sedang bersiap-siap untuk pergi ke sirkuit dan bertemu dengan para inti Red Devils di sirkuit itu.
"Okey, perfect. Saatnya keluar" ucap Arasya setelah melihat penampilannya di cermin.
Dia berjalan keluar kamar dan langsung saja turun kebawah. Di bawah sudah terlihat adanya inti Aquila, sedangkan Alea, dia tidak ikut kumpul dengan inti Scorpion saat ini.
Arasya melewati mereka dengan santai dan tanpa melirik mereka sama sekali. Sedangkan mereka yang melihat Arasya tidak peduli pun makin bingung dengan perubahan sikap dan sifat Arasya.
"Mau kemana lo? Udah malem, ga usah keluar" larang Alfin ketika melihat Arasya akan berjalan ke pintu utama.
"Terus? Gw kelihatan peduli gitu? Hahahaha, enggak sorry. Kalian aja mau keluar, ya kali gw dirumah, bosen tau ga" Arasya menatap mereka dengan tatapan santai.
"Bahaya, cewek ga boleh keluar malam, ini juga udah mau larut" Alfian memperingatinya, dan Arasya yang mendengar itu pun tidak peduli sama sekali.
"Owh, gw bisa jaga diri kali. Lagian kalian sapa? Berani-beraninya larang gw?" tanya Arasya dengan nada datar.
"Kita Abang lo, jadi kita berhak buat larang lo" jawab Alfin.
"Pfftt Abang? Bwahahaha, gw kasih tau nih ya, Abang gw tuh cuman satu, yaitu Aslan, bukan kalian okey, camkan itu" ucap Runa dengan menampilkan tatapan datar dan dingin.
"Dah, gw pergi dulu, Abang kesayangan gw udah nunggu" finis Arasya dan lalu pergi keluar dari mansion Dealova.
Dia berubah - batin mereka semua
Saat ini Arasya mengendarai motornya dengan kecepatan diatas rata-rata, dia tidak ingin Abang tercintanya menunggu dirinya terlalu lama di sirkuit.
Sesampainya di sirkuit, dia melihat ada inti Red Devils yang sedang berkumpul dan menggunakan masker semuanya.
Saat ini, para inti Red Devils menyamarkan nama mafia mereka dengan nama Peace Diamond, dan mereka juga menggunakan nama julukan khusus untuk memanggil satu sama lain.
Arasya memarkirkan motor di dekat mereka semua, dan atensi mereka pun tertuju padaku.
"Hai your queen has come" sapa Arasya sambil tersenyum meski tertutup dengan helm full facenya.
"Hallow my big beautiful baby" balas Aslan dan menatap sang adik yang baru turun dari motor.
"Hihi, alo Abang, Asya kangen banget tau ga sama Abang" Arasya langsung berlari ke arah Aslan dan langsung memeluknya setelah saling sapa menyapa.
"Ya halo adek Abang yang paling cantik, Abang juga kangen kok" Aslan membalas pelukan adik kecilnya itu.
"Asyaaaa, Lo ga kangen gitu ama kita, masa yang Lo kangenin cuman bang Aslan atau ga Ezra doang sih, kan ga adil" ucap Angel kesal ketika melihat Arasya hanya memeluk sang Abang.
"Hehe, Asya juga kangen kalian kok" ucap Arasya dan lalu memeluk mereka satu persatu.
"Eh iya, Eja (Ezra) kemana? Kok dari tadi Asya ga ngeliat dia?" tanya Arasya pada mereka semua.
"Tuh, yang dicariin Lo baru dateng" jawab Xander dan menunjuk Ezra yang baru sampai.
"Ejaaaa, Asya kangen" Arasya langsung berlari dan memeluk Ezra yang baru datang.
"Hahaha, Eja juga kangen kok Sya" ucap Ezra dan membalas pelukan dari Arasya.
"Eh-" baru saja ingin bicara, suara Edward sudah terpotong oleh suara motor sport dari geng motor yang baru saja datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Queen Rasya (Very Slow Update)
Novela JuvenilCerita full imajinasi author. Ini cerita yang dibuat dengan kegabutan author, jadi kalo jelek ya mon maap hehe :>. Semisal alurnya tiba-tiba ada bagian yang keganti maap yah kawan :D. Sejujurnya author ragu mau publish atau enggak hehe =w=. Semoga k...