9. Kembali

32 3 0
                                    

🦢🦢🦢

Sinta berjalan santai di koridor lantai satu.  Ia memandang ke arah lapangan basket outdoor sekolahnya, kawasan itu nampak sudah sepi. Tak terlihat lagi aktivitas di sana seperti beberapa jam yang lalu. Itu menandakan bahwa tim basket SMA Pelita Bangsa sudah selesai latihan.

"Sin!"

Mendengar panggilan dari arah belakangnya, sontak Sinta membalikkan tubuhnya.

Tampak Beomgyu melangkah lebar ke arahnya. Cowok itu sudah tak lagi memakai jersey basket sekolah. Sudah kembali memakai seragam seperti yang ia kenakan.

Rambut Beomgyu terlihat masih sedikit basah karena keringat. Beberapa anak rambut cowok itu menempel pada dahi dan lehernya

"Latihannya udah selesai, Gyu?"

"Udah"

Paper bag yang masih ditentengnya menyita perhatian Beomgyu, "Lo kagak jadi pergi ke Arion?"

Mendengar kata Arion Caffe, Sinta jadi sumringah, "Jadi, kok. Ini gue baru dari sana."

Beomgyu mengangguk singkat

"Lo udah makan siang belum? Kantin yok, Gyu."

"Skuy."

Dapat dipastikan, kegiatan Beomgyu sepuluh menit mendatang adalah:

30% makan siang
70% mendengar cerocosan Sinta

🦢🦢🦢

Sedangkan, di tempat lain Hyuka masih bergeming di posisinya.  Membiarkan tubuhnya dipeluk erat oleh seorang perempuan tanpa ada niat untuk membalas pelukannya. Pelukan itu membuat Hyuka seolah tenggelam dalam samudera kenangan masalalu.

"I miss you, Kai."

Deg!

Hati Hyuka serasa mencelos ketika kembali mendengar suara itu.

Suara yang tak lagi menyapa rungunya sejak lima tahun yang lalu. Suara yang dahulu menjadi melodi yang selalu ia rindukan setiap harinya, sebelum akhirnya menjadi suara asing yang menciptakan luka di lubuk hati ketika mendengarnya.

"I miss you so badly, Kai."

Setelahnya, yang Hyuka dengar adalah isak tangis. Perempuan itu menangis sembari memeluknya. Dapat Hyuka rasakan kaos bagian depannya sedikit basah karena air mata perempuan itu.

Sadar bahwa Hyuka sedari tadi tak memberikan respon apapun padanya, perempuan itu melepaskan tubuh Hyuka dari dekapannya. Postur tubuhnya yang tinggi membuatnya tidak kepayahan menatap wajah Hyuka.

Ketika perempuan itu mencoba berkontak mata dengannya, Hyuka justru memalingkan wajahnya enggan. Hal itu membuat si perempuan kembali berlinang air mata.

"Long time no see, Kai." Ujarnya dengan suara yang masih bergetar

Hyuka menghela nafas, masih belum mau melihat wajah perempuan itu.

"Dan yang aku mau kita nggak ketemu untuk waktu yang lebih lama lagi, Ky." Kata Hyuka dengan nada dingin

"Maaf, Kai."

"Unfortunately, maaf mu nggak memperbaiki apapun, Ky."

"Kai, i know i was made a mistake. But~"

Mas Kamal Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang