Cerita ini fiksi dan hayalan author semata,apabila ada kesalahan penulisan dan kesamaan tokoh,latar tempat,ataupun alur yang tak disengaja,mohon dimaafkan. Tapi saya tegaskan,saya berani menjamin kalau cerita ini hasil pemikiran saya sendiri!!terimakasih,kalau gak ngrepotin pencet tombol bintangnya dongs😊😍,komentar juga janlup!!tolong sekali jangan segan memberi kritik dan saran,kritik doang saran kagak buat apa,cuaks. Ngga canda doang,dah ah happy reading Lovaiii-!!
.
.
."Lah sedeng!!udah abis aja nih novel!!" ujar perempuan dengan kemeja polos warna mocca itu sambil menggeleng pelan.
"Kenapa deh Liv?" sahut teman perempuannya yang duduk dibangku sebelahnya.
Perempuan bernama Livia itu menoleh lalu mengangkat buku dengan cover aesthetic berjudul 'Unconditionally' itu. "Sumpah gajelas bat nih novel!!"
Della,nama teman Livia itu menatap Livia heran. "Tapi tetep lo baca ampe abis,kan?" Livia menyengir lebar mendengar ucapan Della yang sedikit sinis.
"Iya sih,lagian ini kan hadiah dari Papi gue. Nih novel yakann,kalau gue disuruh nge rate mungkin gue nilai 1/10,ceritanya berantakan anyink kayak keluarga gue!!" Livia mengacungkan jempolnya yang terbalik,menandakan novel ini sangat tidak worth it dibaca oleh manusia sejenis Livia yang sangat perfeksionis.
Della sebagai manusia yang sangat anti dengan membaca buku kecuali buku pelajaran pun hanya bisa menggeleng. Ia lebih suka menonton daripada membaca,berkebalikan dengan Livia yang lebih suka membaca daripada menonton.
"Sad ending ya?" tanya Della yang tahu bahwa Livia itu adalah pecinta novel happy end garis keras,pernah ia dapati Livia yang memberikan novelnya cuma cuma pada orang lain karena pada pertengahan episode yang mana sudah mulai munculnya konflik,dan konfliknya sangat berat,Livia tak tahan dengan konflik yang terlalu berat meski akhirnya bahagia juga.
Livia menggeleng pelan. "MC nya bersatu sih,tapiiii antagonisnya goublough!!apalagi figurannya,tomlol banget azu!!sungguh menguras emosi!!" jelas Livia meledak ledak.
"Nih masa si antagonis ceweknya bunuh diri sih?padahal kan masih ada banyak cowok lain selain pangeran mahkota,ini juga si figuran geblek. Lagi diinterogasi bukannya ngejawab malah ngak ngok ngak ngok,adeeeh capek dah gue!!"
Della menggeleng geleng melihat tingkah sahabatnya yang sangat pandai mengomentari orang orang fiksi itu. "Yaudah sih,yok pulang. Gausah marah marah,ntar darting kan ribet urusannya,inget deh sebulan lagi kita bakal wisuda!!bentar lagi,lo bukan lagi Livia si manusia cenayang seantero kampus,tapi Dokter Livia,Dokter cantik anaknya pemilik rumah sakit ditempat lo kerja!!" Della menaik turunkan alisnya menggoda Livia hingga wanita itu malu malu kucing garong.
"Sa ae lu Mulyadi!!" Livia menggeplak lengan Della dengan wajah tanpa dosa nya.
"Helehh,sok sok malu lu Baskoro!!" balas Della mengejek Livia dengan nama ayah Livia.
Keduanya lalu tertawa bersamaan dan keluar dari kelas,dua wanita yang umurnya sudah menginjak 22 tahun itu bercanda dan tertawa tanpa malu disepanjang perjalanan. Sampai parkiran,keduanya berpisah karena kendaraan yang ditumpangi masing masing terpisah dan jaraknya pun berjauhan.
"Pamit ye Della zheyenk,Lipia pada you!!jangan mampus dulu,animek lu belum tamat soalnya hahahah!!"
"Babayy Lipiot kamvrett,lo juga yee ati ati kalau nyetir. Jan ampe tiba tiba besok udah denger kabar kalau lu udah gaada,kan bisa mampus gue kehilangan temen se rich lo,nanti siapa dong yang gue porotin kalau lo gaada yekann?"
Kedua wanita itu tertawa lalu melambai seperti anak monyet yang akan berpisah. Livia lantas masuk kedalam mobilnya,mengendarainya dengan santai. Tak lupa lagu dj yang ia putar cukup kencang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Opportunity [HIATUS]
RandomEntah dosa besar apa yang dilakukan Livia hingga membuatnya bisa terdampar di tubuh seorang figuran dalam novel yang sempat ia baca sebelum dirinya tiada. Livia adalah seorang mahasiswi fakultas kedokteran,seharusnya bulan depan ia akan merayakan ke...