Pagi telah berganti menjadi siang,mentari perlahan naik tepat berada keatas kepala. Annelise sudah pulang dari butik setelah berjalan jalan menjelajahi wilayah duchy bersama Anthony. Seperti Danau air mata bidadari,taman seribu bintang,ataupun barak pelatihan prajurit dan ksatria Alexand.
Dan saat ini,Annelise sedang berlatih memanah di taman belakang kediaman Alexand bersama Anthony.
"Tetap fokus Elise,jangan lengah tempatkan arah anak panahmu ke target. Ingat,memanah adalah teknik membunuh jarak jauh,jadi perlu kesabaran serta kelincahan!!" tutur Anthony tepat dibelakang telinga Annelise.
Sementara Annelise hanya bisa menahan salting,omagaa ada orang tampan dibelakangnya dan begitu dekat jaraknya. Tapi sayangnya tidak bisa dinikahi,hiks malang sekali nasibmu lilis😔
Setelah penuh pertimbangan,Annelise akhirnya melepas anak panah dari busurnya dan....
Plashhhh
Anak panah itu tepat menancap pada salah satu apel yang tergelantung di pohonnya. "Uwaa berhasil,terima kasih kak Anthony mau mengajariku memanah!!" girang Annelise bertepuk tangan riang.
Soal beginian mah,dia juga jago. Karena dulu waktu smp,dia sering main panah panah an dipasar malam.
Wah ezz juga ya,walau agak berat sikit tapi masih oke lah adu skill sama yang masih pemula,ehehe.
"Kau memang mahir dalam hal apapun,aku bangga memiliki adik cantik dan pintar sepertimu!!" puji Anthony mencubit hidung mancung Annelise.
Annelise malu malu kucing garong mendengarnya,aduh mas mleyot nih mleyot bisa kagak ya jangan bikin anak orang salting mulu(╯︵╰,)
"Kakak sudah punya kekasih belum?" tanya Annelise penasaran.
Anthony hanya meresponnya dengan senyum lucu. "Utututu,apakah adikku ini cemburu dan belum rela kakaknya memiliki prioritas lain selain dirinya dan ibunda?!" goda Anthony menarik narik pipi Annelise gemas.
Pipi Annelise memerah, "Ishh,kaaak aku serius tau!!"
Anthony tertawa masih dengan wajah menggoda yang ia layangkan kearah Annelise. "Belum sayang,mana mungkin aku bisa memiliki kekasih sedangkan aku belum bisa melihat Adikku ini bahagia dengan Pria yang baik,hm?" kata Anthony membuat Annelise tersenyum malu.
"Ihh serius,kak?kakak tidak bohong?!" tanya Annelise hampir tak percaya,ini Anthony loh?!pria setampan Anthony tidak punya pacar?kalau saja boleh,mungkin sudah di gass Annelise saja sih.
"Iyaaa Elise sayang,kenapa sih?kamu sudah punya kekasih,hm?" tuduh Anthony,sementara Annelise langsung menggelengkan kepalanya cepat.
"Y-ya belum lah!!Elise kan sudah punya Kak Anthony dan Ayah,dua Pria yang Elise cintai dan mencintai Elise. Jadi,untuk apa Elise harus mencari Pria lain lagi yang bisa saja hanya membuat Elise sakit hati?!" Annelise tersenyum lebar mengatakannya.
Anthony hanya bisa membalasnya dengan senyum pengertian,mengelus surai pirang Annelise lembut. "Eh tidak boleh begitu dong,memangnya Elise tidak mau menikah dengan Pria yang Elise cintai suatu saat?!" tanya Anthony yang hanya dibalas gelengan oleh Annelise.
Anthony kembali berpikir bagaimana ia bisa berkata kata tidak menyinggung otak polos dan hati suci Annelise.
"Heumm,memangnya kamu tidak mau memiliki anak yang lucu lucu?seperti Ayah dan Ibu yang memiliki kita berdua?" Annelise menggeleng cepat dengan wajahnya yang tertekuk.
"Tidak mau,sakit!!" seru Annelise dengan wajah cemberut.
Anthony mengernyit heran. "Kata siapa sakit?" tanya Anthony lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Opportunity [HIATUS]
RastgeleEntah dosa besar apa yang dilakukan Livia hingga membuatnya bisa terdampar di tubuh seorang figuran dalam novel yang sempat ia baca sebelum dirinya tiada. Livia adalah seorang mahasiswi fakultas kedokteran,seharusnya bulan depan ia akan merayakan ke...