Livia Baskoro,cewek cantik dengan karakteristik wajah yang hampir setiap hari selalu tersenyum tanpa bosan. Di kampusnya,ia terkenal dengan julukan si manusia cenanyang. Kenapa?karena kadang cewek itu bisa membaca pikiran lawan bicaranya hanya dengan sekali tatapan dan ekspresi,padahal aslinya Livia itu cuma manusia biasa yang memang mudah mengenali karakter siapapun yang menjadi lawan bicaranya.
Dia adalah salah satu mahasiswi dari fakultas kedokteran,hobinya membaca novel. Ia digadang gadang sebagai bidadarinya anak fk,karena selain cantik,cewek itu juga pintar dan ramah. Banyak prestasi yang telah ia ukir di kampusnya,maka tak heran banyak orang orang yang mau menjadi temannya.
Selain itu,dia terkenal juga karena kedua orangtuanya. Well,siapa yang tidak kenal dengan Pak Baskoro,mantan Dosen di kampus Livia kini menuntut ilmu,sekaligus pemilik rumah sakit yang cukup terkenal di kota nya.
Sementara Ibu Livia adalah seorang perawat. Bu Lina,nama Ibu Livia...juga alumni dari kampus yang Livia tempati untuk menuntut ilmu. Tetapi,keluarga kecil itu hancur.
Kedua orangtua Livia bercerai ketika Livia berumur 15 tahun,namun Livia tidak memilih dengan siapa ia akan tinggal diantara kedua orangtuanya. Akhirnya,ia tinggal sendirian dirumah yang sangat besar,rumah kedua orangtuanya sebelum keduanya bercerai dan rumah yang menjadi saksi bagaimana Livia tumbuh sebagai anak perempuan yang bahagia walau sampai sebelum ia meninggal,apakah masih bisa disebut bahagia...entahlah.
Ayah Livia memilih untuk tinggal diluar negeri untuk sementara waktu sampai Ayahnya itu sudah siap kembali tinggal di tanah air,dengan segala kenangan yang sangat sulit dilupakan. Sementara Ibu Livia masih tinggal satu negara dengan Livia namun beda kota.
Meski begitu,terkadang Ibunya juga menemui Livia beberapa kali dalam sebulan.
Namun sayangnya,sudah hampir empat tahun menempuh pendidikan didunia perkuliahan,Livia lebih cepat meninggalkan dunia bahkan sebelum Livia sempat menyematkan gelar Dokter di namanya.
.
.Annelise Callista de Alexand,anak bungsu dari keluarga Duke Alexand. Memiliki karakteristik yang 99% mirip dengan Ayahnya,Duke Alexand. Bersurai pirang dengan mata emas yang begitu memikat,tubuhnya tinggi semampai dengan kulit putih bak porselen.
Sebagai anak Duke,ia memang terkenal. Namun,dalam novel Unconditionally,namanya hanya beberapa kali disebut,itupun saat bersama antagonis. Yapp,figuran itu dulunya selalu dimanfaatkan oleh Antagonis wanita untuk memisahkan Pangeran Mahkota dengan tunangannya.
Well,sebenarnya Annelise tidak mencintai Pangeran Mahkota. Daripada calon Raja,Annelise lebih tertarik dengan Antagonis Pria. Mengapa ia mau memisahkah dua pemeran utama itu,sedangkan Annelise tidak sama sekali mencintai pemeran utama pria?
Alasannya cukup sederhana. Antagonis Pria mencintai protagoins wanita. Yah,sulit dipungkiri sih!!kebanyakan novel memang begitu,dimana antagonis biasanya mencintai protagonis. Itulah salah satu hal yang membuat Livia menyebut novel ini adalah novel sejuta umat. Alurnya sangat mudah ditebak.
Kembali lagi pada Annelise,ia berumur 22 tahun. Dia dikenal sebagai wanita polos dan pintar juga memiliki banyak bakat. Namun sayangnya,beberapa tahun terakhir tepatnya saat usianya menginjak 23 tahun,sifat Annelise berubah ketika mulai bergaul dengan anak dari seorang Marquess yang tergila gila dengan Pangeran Mahkota.
Banyak orang tahu,bahwa Annelise kerap membantu Putri Marquess itu untuk mencelakai tunangan Pangeran Mahkota. Dan tak sedikit orang juga tahu,bahwa Annelise melakukannya agar tunangan Pangeran Mahkota meninggal dan Putri Marquess itu bisa mendapatkan Pangeran Mahkota,sedangkan Annelise sendiri bisa memiliki Duke tampan yang juga mencintai tunangan Pangeran Mahkota.
Tapi sayang beribu sayang,meskipun perjuangannya yang begitu berat semua tiada artinya. Annelise sendiri bahkan mati ditangan Duke tampan yang ia cintai itu.
🌷
Seorang wanita terlihat tengah merenung diranjang kamarnya,netra emasnya menatap kosong kearah depan sampai beberapa detik kemudian ia membelalakkan mata.
"Wahh gak nyangka,ternyata gue keslebew di tubuhnya si tomlol Annelise!!" ucap wanita itu yang tak lain dan tak bukan adalah Annelise tapi versi jiwa nya Livia.
Tadi,ia mimpi bertemu dengan Annelise,dan wanita itu menceritakan secara singkat apa yang dialami Livia. Livia tadi juga sempat mimpi singkatnya ia hidup didunia.
"Ehh syalan,gue lupa reset hp gue coyy. Kampret,kalau diliat mami papi gimana?ketahuan dong kalau gue sering dm in om om prindapan random!!" Annelise panik sendiri,disaat ia harus memikirkan agar hidupnya yang kedua kalinya ini tidak kembali mati mengenaskan ia malah sibuk memikirkan hp yang belum di reset.
"Ealah lis lis,lo mah kecepetan sih narik gue ke tubuh lo!!minimal buat gue siuman bentar di RS biar gue reset dulu tuh hp,dan gue matinya jadi estetik ala ala indosiar dehh!!" sungut Annelise memukuli bantal dengan kesal.
Tok...Tok...Tok...
Terdengar suara seseorang dari luar,Annelise pun reflek menjadi anak kalem dan anggunly. "Ehm,masuk!!" ucap Annelise sedikit berteriak.
Tak lama,seorang Pria muda datang dengan senyuman semanis madu nya yang membuat Annelise dengan jiwa Livia terpana.
Omegat babangg,ganteng amat. Yok resmi yok,nikahin gue plis
"Annelise,kau sudah sehat?!" tanya Pria itu dengan senyum manisnya duduk disamping Annelise.
Annelise jadi salah tingkah,aduh ganteng amat nih manusia satu. "Udah mas," ceplos Annelise menutup mulutnya. Pria itu mengerutkan alisnya, 'mas'?siapa itu mas?
"Elise,aku ini Anthony kakakmu,heyy siapa itu mas?apakah kau jatuh cinta dengan Pria bernama mas?" tanya Anthony,kakak Annelise.
Annelise hanya menyengir lebar,owalah ini kakaknya toh. Haram dong dinikahin?ckckck malang sekali kau Annelise,punya kakak ganteng begini.
"Bukan Kak,mas itu sebutan lain untuk memanggil kak!!kalau kak kan kakak,nah kalau mas itu kangmas. Jadinya kayak,Kangmas Anthony!!" Annelise berkata dengan nada centil,Anthony yang mendengarnya hanya tertawa kecil.
"Yaa yaa terserahmu,kangmas mu ini mau memastikan adiknya apakah sudah sehat?!" ucap Anthony mengacak surai pirang Annelise lembut.
"Sudah ya,kakak tinggal dulu. Kau istirahatlah sampai benar benar pulih,nanti kakak akan mengajakmu jalan jalan kalau senggang!!"
"Terima kasih kak,kakak juga jaga kesehatan yaaa?!"
Setelah kepergian Anthony dari kamarnya,Annelise cengar cengir tidak jelas.
"Ahahah,bukan prindapan bukan juga jerman. This is om bule inggris,hahahah!!enak banget dah idup lu neng lilis,begini aja kok bisa bisanya malah ter crazy crazy dengan mamas Duke laen,ish ish ish!!" Annelise geleng geleng melihat tingkah Annelise asli.
Kalau Anthony saja seganteng itu apalagi Duke antagonis itu ya?apakah lebih ganteng hingga bisa membuat si cantik lilis ini kepincut?heummm--tunggu,kok dia seperti melupakan sesuatu?
"ASTAGA MONYET,SETAHUN LAGI GUE BAKAL MATI KALAU TERUS TERUSAN DIEM AJA BEGINDANG!!"
🌋
Duarrrr
Allo Lovaii,ehehe pakabar nihhh?maapkeun karena ini singkat banget,soalnya ini kan cuma ngenalin mbak lumpia eh lipia dan neng lilis alias Annelise. So,ini cerita pendek bingitt ya wkwk.
Tapi gapapa dong yaaa,besok besok dijamin lebiii panjang deh asli tapi gak sepanjang jalan cerita cinta kamu sama dia juga siiee ahahah,canda coy.
Udaa yaa,segini aja dulu mohon maaf kalau ada salah perkataan dan tulisan. Jgn segan untuk mengkritik tapi jangan lupa kasih saran juga,kritik doang kagak ada saran apa gunanya,slebeww. Ehehe jk gess,jan lupa vote dan komengg.
KAMU SEDANG MEMBACA
Opportunity [HIATUS]
RandomEntah dosa besar apa yang dilakukan Livia hingga membuatnya bisa terdampar di tubuh seorang figuran dalam novel yang sempat ia baca sebelum dirinya tiada. Livia adalah seorang mahasiswi fakultas kedokteran,seharusnya bulan depan ia akan merayakan ke...