Samantha dan Althan sudah sampai didepan gerbang kediaman Alexand,terlihat Althan yang tengah kebingungan sementara Samantha senyum senyum sendiri.
"Untuk apa kita datang ke kediaman Alexand?" tanya Althan heran,ia pikir sepupunya ini hanya membual saat mengatakan bahwa ia akan dikenalkan dengan Lady Alexand.
Samantha memutar bola matanya malas, "Meminta sumbangan!!tentu saja aku akan mengenalkanmu pada temanku,Annelise!!aku yakin kau tidak akan bisa menolak pesonanya!!" jawab Samantha menggandeng lengan Althan.
"Untuk apa susah payah seperti itu?aku sama sekali tak minat dengan berkenalan dengan wanita manapun!!"kesal Althan merasa kembali dijadikan boneka oleh Samantha.
"Oh ayolah,Annelise itu benar benar memesona!!dia adalah wanita yang cantik,polos,lemah lembut,pandai dan... ah rambutnya pirang,kudengar akhir akhir ini kau tertarik dengan wanita berambut pirang?!" jelas Samantha menaik turunkan sebelah alisnya.
Althan berdecak sebal,tidak salah sih tapi kan wanita yang ia minati adalah wanita malam itu bukan seluruh wanita berambut pirang di kerajaan ini.
"Aku tertarik pada wanita berambut pirang yang menolongku waktu mabuk malam itu,bukan semua Samantha!!" ucap Althan sudah lelah menghadapi manusia nyeleneh seperti sepupunya ini.
"Sudahlah Ayo!!" Samantha menarik Althan memasuki kediaman Alexand,karena kedatangan keduanya memang dari awal sudah disambut baik oleh para Prajurit.
Sementara itu,Annelise sudah panik sendiri menyambut kedatangan Samantha yang secara tiba tiba. Apalagi ketika ia tahu bahwa wanita bersurai merah gelap itu datang dengan sepupunya alias Althan. Bagaimana caranya agar ia bisa tetap berpikir semua akan berjalan dengan baik ketika ia harus kembali bertemu dengan si antagonis?
Lupakan sejenak tentang itu. Kini,Annelise benar benar harus menjadi boneka didepan Samantha. Selalu tersenyum apapun keadaan yang ia jalani saat ini,apalagi ketika Samantha dengan bar bar dan gamblang mengatakan bahwa ia ingin mendekatkan Althan dengannya.
"Dia memang agak mengerikan dan dingin,tapi kalau sudah benar benar dekat manis,kok!!" ucap Samantha dengan senyum yang tampak begitu mengerikan dimata Annelise.
Mirip tante girang yang hobi mencomblangkan anak laki lakinya dengan anak tetangga. Pikir Annelise.
Semua orang juga cuek juga gitu kali mbak ariel!! Annelise menangis dalam hati.
Saat ini,keduanya berada di gazebo taman utama Alexand. Sementara Althan tadi pamit untuk menemui Duke Alexand terlebih dahulu sekaligus Anthony,teman karibnya.
"Oh ya,Kakakmu itu lajang,kan?" tanya Samantha tiba tiba. Annelise memicingkan matanya seketika,untuk apa Samantha menanyakan status Anthony apakah masih jomblo atau sudah taken?wah wah patut dicurigai ini.
"Ehm,yaa begitulah!!memang kenapa?" tanya Annelise membuang seluruh kecurigaannya,tidak lebih tepatnya hanya menyembunyikan.
Samantha tersenyum malu malu, "Tidak,aku hanya takut saja jika aku mendekatinya ternyata dia sudah punya kekasih!!" ujar Samantha tersenyum malu.
Demi apapun,Annelise sampai menyemburkan teh nya mendengar penuturan Samantha yang terlalu blak blakkan.
Ia menatap dua orang Pria yang tengah berjalan kearah mereka,ah Annelise sadar apa maksud Samantha.
Tujuan wanita itu bukan benar benar ingin mendekati kakaknya karena tertarik,tetapi untuk menjalankan rencananya. Yah,bukannya ia kepedean tetapi dari gelagat Samantha yang mudah tertebak,ia yakin wanita itu akan mengajak Anthony pergi meninggalkannya berduaan dengan Althan.
Annelise tahu betul bagaimana Samantha yang begitu kekeuh ingin mendekatkannya dengan Althan.
Tak seberapa lama kemudian,suara langkah kaki kian kendekat disusul suara Pria yang menyapa. Annelise dan Samantha reflek berdiri ketika Anthony serta Duke Lexart alias Althan sudah berada didepan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Opportunity [HIATUS]
AcakEntah dosa besar apa yang dilakukan Livia hingga membuatnya bisa terdampar di tubuh seorang figuran dalam novel yang sempat ia baca sebelum dirinya tiada. Livia adalah seorang mahasiswi fakultas kedokteran,seharusnya bulan depan ia akan merayakan ke...