Kereta kuda berjalan pelan di medan yang berbatu ini. Membuat Wei Wuxian didalam mengoceh sebal sedari tadi. Pasalnya punggungnya terasa sakit sekarang ini.
Ia kemudian melihat Jiang Cheng yang nampak tenang, begitu pula dengan Xiao Xingchen.
"Apa perjalanan masih lama?" Xiao Xingchen bertanya duluan. Ia kemudian mendesah karena bosan.
Jiang Cheng menimpali, "mana ku tau? Ini bukan tempatku lahir yang sebenarnya!" Kemudian ia membuat gerakan kecil karena merasa tubuhnya remuk.
"Kita harus membicarakan banyak hal, jika kalian yang sekarang adalah bagian dari Gusu, bukankah aku harus ikut kesana?"
Wei Wuxian mengangguk cepat atas pertanyaan Xiao Xingchen, "tepat, mudahnya dibilang begitu sih. Tapi jika kondisinya berbeda kau akan ikut kami berkelana."
Xiao Xingchen mengernyitkan dahi, "maksudnya?"
Jiang Cheng yang sedari tadi diam saja menimpali, "jika kami bercerai, kami tidak bisa pindah ke Yunmeng lagi. Jalan satu-satunya adalah berkelana."
"Dan kenapa kalian memilih untuk bercerai?" tanya Xiao Xingchen dengan heran. Gusu adalah negri yang nyaman untuk ditinggali. Apalagi mereka kaya raya.
Wei Wuxian mengibas-ibaskan tangannya diudara. Kemudian menjawab dengan santai, "kenapa lagi? Kami masih lurus."
Xiao Xingchen sedikit kaget, "benarkah? Kupikir waktu pertama kali bertemu kalian adalah sepasang kekasih."
Antara Wei Wuxian ataupun Jiang Cheng melirik satu sama lain. Kemudian membuat gerakan seakan mereka muntah karena jijik.
Jiang Cheng merasa tubuhnya tiba-tiba saja merinding, "menjijikkan! Bagaimana bisa kau berasumsi seperti itu!?"
Xiao Xingchen mengendikkan bahu secara tidak acuh, "Kalian terlihat sangat dekat. Kupikir kalian adalah orang aneh karena mencintai sesama lelaki cantik."
Kening Wei Wuxian mengerut, "hanya orang bodoh yang bisa mencintai A-Cheng!!"
Jiang Cheng membuat wajah sebal, "apa kau berniat menghina para nona muda yang antri untuk mendapatkan hati pemuda ini?"
Wei Wuxian mencebik, "tapi A-Cheng, yang biasa melamarmu kan para pemuda di bar Gay."
Sandal melayang dan hampir mengenai kepala Wei Wuxian. Sepertinya Jiang Cheng benar-benar kesal.
Wei Wuxian yang tidak terima melemparkan balik sandal tersebut, akhirnya dalam kereta kuda yang sempit itu terjadilah perang sandal.
Xiao Xingchen menghela nafas untuk kesekian kalinya dalam hari ini. Apakah ia membuat keputusan yang benar dengan bekerja sama bersama dua pemuda ini?
Kemudian karena lelah Xiao Xingchen keluar dari sana. Lalu mendudukkan diri di samping kusir saat kereta kuda berhenti.
"Permisi paman, aku akan duduk disini," ucapnya kepada kusir kereta yang mengangguk.
"Apa yang anda lakukan disini?"
Xiao Xingchen terkesiap karena suara yang tiba-tiba saja ia dengar. Ia melihat ke samping dimana Song Lan dengan kuda berbulu hitam yang nampak gagah berjalan pelan menyesuaikan kereta kuda.
"Ah... Itu, saya mencari ketenangan. Di dalam sangat berisik." Xiao Xingchen tidak tau mengapa ia bisa tersipu. Padahal ia hanya menjawab saja. Lagipula Song Lan tidak menanyakan hal yang aneh.
"Begitu? Mereka pasti membuat Anda kesulitan, jadi mewakili mereka saya minta maaf." Xiao Xingchen mengangguk. Namun ia merasa sedikit tidak nyaman. Dalam kata-kata Song Lan barusan, seperti ada sedikit ketidak ikhlasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Giving You Home ||MDZS FF||
ФанфикBagaimana rasanya jika kau menemukan dirimu berada dalam dunia lain? Ya, begitu lah yang dialami oleh Jiang Cheng dan Wei Wuxian. Dimana mereka masuk dalam buku novel yang mereka dapat dari Nie Huaisang. Sialnya Mereka berdua menjadi peran yang sang...