Kerajaan Yunmeng
Kota Yun Ping, pasar Yunyang.Jalanan saat ini tak ayal dari banyaknya manusia yang berlalu-lalang, memenuhi pasar Yunyang yang kini tengah mengadakan pasar malam untuk memperingati hari jadi salah satu kota terkenal di Yunmeng ini. Pasar digelar dengan megah. Banyak pedagang yang menggelar stan untuk mempromosikan produk yang mereka jual.
Yah, yang namanya pasar tentu saja tak pernah terlepas dari tawar-menawar. Kadangkala para pedagang dibuat elus dada dengan pasrah disaat pelanggan menawar jauh dari harga aslinya. Seperti sekarang ini. Dua orang pemuda asik berdebat dengan seorang pedagang yang menjual sebuah semangka. Yang satu seperti ingin mengajak gelut, sedangkan yang satunya lagi hanya mengiyakan perkataan rekannya. Sungguh mereka sekarang nampak seperti pemalak.
"Yang benar saja paman!? Satu buah kecil ini harganya 30 perak? Kau mau berjualan atau korupsi!?" Pemuda berbalut hanfu ungu tua masih menyuarakan protes. Tidak terima dengan harga yang menurutnya kelewat mahal.
Sang penjual menyanggah, "Ayolah tuan, ini semangka berkualitas! Tak ada yang bisa menemui ini dimana-mana!"
"Alah alasan kau paman! Yang seperti ini di toko lain juga banyak! Turunkan harganya! 15 perak kek!" Pemuda lain disana menimpali dengan kesal, padahal ia nampak seperti orang berada dengan hanfu merah-hitam yang ia kenakan.
"Biarkan saja dia Wei Wuxian! Orang yang jualannya tidak jujur susah laku! Ayo, kita cari semangka titipan Jiejie di tempat lain saja!" Wei Wuxian mengangguk atas penuturan Jiang Cheng barusan. Baru saja dua pemuda itu akan melangkah pergi, sang penjual itu buru-buru untuk menghentikannya. Tidak mau kehilangan pelanggan ceritanya.
"Eh eh!? Mau kemana Tuan? Baiklah kalau begitu! 15 perak!" Wei Wuxian dan Jiang Cheng tersenyum miring tatkala melihat raut pasrah pedagang ini. Hati mereka terasa sangat amat senang, karena berhasil menang dalam adu mulut barusan.
Wei Wuxian berkata dengan nada yang ceria, "dari tadi kek paman! Kalau begini kan semua orang puas!" Kemudian pemuda itu merangkul pedagang yang kini memasang wajah datar.
Kau puas, aku sekarat!
"Ini uangnya paman! Lain kali aku akan kesini lagi kalau ingin semangka." Mendengar kata Jiang Cheng membuat pedagang itu memucat. Amit-amit dia bertemu pelanggan bak preman ini lagi!
"Tidak usah! Aku pensiun!" Pedagang itu dengan cepat mencomot kepingan uang perak yang diletakkan dalam kantung dari tangan Jiang Cheng. Lantas memandang tajam dan penuh peringatan pada kedua pemuda yang senyum-senyum seakan tidak merasa bersalah itu.
Melihat pedagang yang meninggalkan mereka dengan bersungut-sungut, Wei Wuxian memandang ke arah Jiang Cheng dengan pandangan bertanya. Yang ditatap hanya angkat bahu tanda ia sendiri juga tidak tahu.
"Syukurlah Shijie menyarankan kemari ya Jiang Cheng, hehee itung-itung healing!" Ucap Wei Wuxian. Jiang Cheng mengangguk, lantas mengambil buah semangka berukuran sedang itu.
Sebenarnya lumayan berat. Mungkin karena tubuh yang saat ini ia tempati bukan tubuh aslinya. Tubuh ini relatif lemah, berbeda dari tubuh asal Jiang Cheng yang lumayan membentuk. Akan tetapi manusia seperti Jiang Cheng adalah manusia yang mementingkan Gengsi. Walau statusnya adalah permaisuri ia kan masih pria, mana mau ia bermanja-manja. Toh, tidak papa kan sekali-kali dia cosplay jadi kuli?
Kalau ditanya mengapa mereka berdua bisa kemari, ini semua dimulai dari percakapan mereka dengan Jiang Yanli. Wanita cantik itu bilang jika akan ada Pasar malam esok. Tentu saja kedua pemuda itu tertarik. Selepas mengorek informasi dari Jiang Yanli yang asal menjawab saja, keduanya lantas berpikir untuk datang kesini.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Giving You Home ||MDZS FF||
Fiksi PenggemarBagaimana rasanya jika kau menemukan dirimu berada dalam dunia lain? Ya, begitu lah yang dialami oleh Jiang Cheng dan Wei Wuxian. Dimana mereka masuk dalam buku novel yang mereka dapat dari Nie Huaisang. Sialnya Mereka berdua menjadi peran yang sang...