Kehidupan Lan Wangji benar-benar monoton. Sejak kecil, ia selalu belajar dan hanya belajar. Saat mencapai usia dewasa, Lan Wangji tidak memiliki tujuan hidup. Ia bertahan hanya untuk berdiri disamping kakaknya.
Suatu hari, kejadian yang terjadi benar-benar mengubah hidupnya. Itu adalah saat pesta pertunangan kakaknya dengan pangeran negri sebrang.
Gusu Lan melarang keras untuk mengkonsumsi alkohol kecuali jika ada acara besar. Lan Wangji sebagai pemuda yang patuh, tidak memiliki niat sama sekali untuk menegak cairan fermentasi itu. Namun ia dipaksa minum. Oleh orang-orang yang bahkan tidak ia kenal.
Lan Wangji mabuk. Ketika dia bahkan hanya minum satu gelas kecil. Benar, toleransinya pada alkohol lemah.
Keesokan harinya, ia terbangun disamping seorang pemuda cantik. Yang membuat ia terkejut adalah fakta bahwa mereka sama-sama telanjang bulat. Lan Wangji sempat mengalami shock. Ia bingung harus apa. Bahkan ketika melihat pemuda itu menangis, ia diam saja.
Dua bulan kemudian, adalah pernikahan kakaknya. Bertepatan dengan itu, Lan Wangji akhirnya tahu jika pemuda itu adalah kakak dari calon istri kakaknya.
Mereka berdiri berdampingan dengan canggung. Pemuda itu lantas memperkenalkan diri, ia bilang namanya Wei Wuxian. Dan katanya, Lan Wangji bisa memanggilnya dengan sebutan Wei Ying.
Sepanjang pesta pernikahan itu berjalan, Lan Wangji selalu menempel pada Wei Wuxian. Entahlah ia hanya merasa ingin.
Lan Wangji tau jika ada yang ingin dibicarakan oleh pemuda ini. Ia hanya menunggu dimana Wei Wuxian akan berbicara sendiri.
Dan yah, semua kata-kata Wei Wuxian pada hari itu mengantarkan mereka berdua menuju pelaminan.
Lan Wangji marah. Namun ia tidak bisa membenci Wei Wuxian. Ia hanya kesal. Pernikahan bagi Gusu Lan adalah hal yang sangat sakral. Jika pasangan mati, mereka tidak bisa menikah lagi. Sedangkan dalam hati kecil Lan Wangji, ia ingin menemukan pasangan yang tepat.
Bersama dengan pemuda itu tidak sepenuhnya mengesalkan. Bahkan saat ia mengandung, pemuda itu lemah lembut. Dia juga begitu menjaga Lan Yuan kecil disana.
Hanya saja, saat buah hati mereka lahir kedunia hubungan keduanya meregang. Wei Wuxian menjadi pribadi yang lebih tertutup. Lan Wangji tidak mengerti mengapa.
Mereka hanya bertemu saat Lan Shizui ingin tidur bersama. Selebihnya Wei Wuxian tidak akan menampakkan diri.
Ada yang aneh dari semua itu. Lan Wangji selalu merasakan perasaan asing dihatinya. Jika ia bertanya pada para dayang, mereka hanya akan menjawab hal yang sama. Itu adalah rindu.
Tapi Lan Wangji memikirkan hal lain. Bukankah ini perasaan lega? Lega karena orang yang menyebabkan hal ini menghilang dalam pandangannya?
Akan tetapi mengapa Lan Wangji selalu menunggu hari dimana Lan Shizui mengajak Wei Wuxian ke kamarnya? Saat memperhatikan ia terlelap memeluk Lan Shizui, perasaan Lan Wangji menjadi senang. Apalagi jika Wei Wuxian tertidur tepat disebelahnya atas permintaan Lan Shizui.
Akhir-akhir ini juga begitu. Wei Wuxian sungguh menampakkan wujud yang benar-benar berbeda. Ia sering melihat Wei Wuxian yang kemana-mana selalu bersama Jiang Wanyin.
Lan Wangji memperhatikannya dari jauh. Ketika melihat pemuda itu tersenyum, tertawa atau ditegur oleh para pelayan karena bising. Lan Wangji tanpa sadar tersenyum tipis. Sangat tipis hingga tidak ada yang tau. Baginya, versi Wei Wuxian baik dulu maupun sekarang adalah sama. Mereka sama-sama orang yang mempu membuat hatinya bergetar.
Lama-kelamaan Lan Wangji menjadi tidak sabar. Ia lantas menemui kakaknya. Berniat menanyakan hal itu.
"Entahlah, yang pasti rasa ini hanya kurasakan saat melihat Wei Ying saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Giving You Home ||MDZS FF||
FanficBagaimana rasanya jika kau menemukan dirimu berada dalam dunia lain? Ya, begitu lah yang dialami oleh Jiang Cheng dan Wei Wuxian. Dimana mereka masuk dalam buku novel yang mereka dapat dari Nie Huaisang. Sialnya Mereka berdua menjadi peran yang sang...