[Side Story 3]

1.3K 171 28
                                    

The Last
3

WangXian ; XiCheng

"Ini yang terakhir, karena setelah ini... Aku tidak akan menemukanmu kembali dalam duniaku."
~


.
.
.


Suara kemricik air yang jatuh terdengar pada bilik kamar mandi besar milik pria bertubuh tegap itu. Surai panjangnya yang hitam turun menutupi punggungnya karena terkena guyuran air dari shower. Lan Xichen mematikan shower, lantas menyambar handuk yang tersampir pada meja khusus dalam kamar mandinya ini.

Ia melilitkan handuk pada pinggang. Lantas mengambil handuk lain untuk mengeringkan rambutnya. Lan Xichen keluar dari kamar mandi. Ia menghampiri ponselnya yang terletak di kasur saat melihat bahwa benda itu menyala. Sebuah notifikasi dari aplikasi chat itu memenuhi halaman utama layarnya. Namun tidak ada dari salah satunya yang menampilkan pesan dari orang yang paling Lan Xichen tunggu.

Tujuh tahun terakhir hidup Lan Xichen benar-benar berubah total. Ia selalu menunggu dan menunggu kabar dari seseorang yang membuat hatinya resah.

Kemudian penyesalan perlahan menyerang dirinya. Seharusnya tujuh tahun lalu ia bertanggung jawab pada pemuda itu, bukan malah lari dan menyalahkannya atas semua yang terjadi.

Terakhir kali Lan Xichen menemui Jiang Cheng adalah di kedai kopi hari itu. Sepulang dari sana Lan Xichen terus-menerus memandangi layar ponselnya. Sungguh, waktu itu ia pikir bahwa tanggung jawab terbaik adalah dengan memberinya uang. Namun ternyata tidak ada pesan masuk dari pemuda itu.

Hingga seminggu lamanya berlalu, namun Jiang Cheng tetap tidak mengiriminya pesan. Bahkan, saat di universitas pemuda itu tidak pernah terlihat. Lalu Lan Xichen mendapat kabar yang mengejutkan. Bahwa pemuda itu mundur dari beasiswa dan keluar.

Lan Xichen heran bukan main, Jiang Cheng itu pemuda yang cerdas. Lalu mengapa ia melepaskan pendidikannya semudah ini? Lan Xichen tidak tinggal diam, ia mencari bahkan sampai meminta alamat Jiang Cheng. Tapi ketika sampai disana rumah itu sudah dihuni oleh orang lain. Ia masih berpikir positif, mungkin saja ia pindah. Lan Xichen kemudian bertanya pada Lan Wangji. Pasalnya pacar adiknya adalah kakak sekaligus Wali dari Jiang Cheng. Namun Lan Wangji tidak memberi jawaban yang ia inginkan. Karena Lan Wangji sendiri juga ditinggal tanpa kabar oleh Wei Wuxian.

Lan Xichen mendesah lelah. Selama tujuh tahun belakangan ia mencari, namun mengapa ia tidak menemukan apapun? Lan Xichen kemudian mengambil kemeja putih dari dalam almari. Ia juga mengambil jas hitam dan celana panjang yang senada dengan jas miliknya.

Lan Xichen memasang jam tangan yang harganya ratusan juta dipergelangan tangannya. Ia hari ini tidak ingin mengenakan dasi, jadi ia mengambil tasnya segera dan turun dari kamarnya yang berada dilantai dua.

Ia tinggal sendirian di apartemen ini. Karena ia merasa lebih leluasa. Lan Xichen kemudian menatap kearah segala lukisan yang terpajang apik dalam dinding. Semua lukisan itu tentang satu orang. Lan Xichen tersenyum melihatnya.

Ia kemudian berjalan kearah tempat parkir. Mobil mewah nan mahal ia naiki meninggalkan pekarangan rumah tiga lantai tempat ia tinggal.

Dalam perjalanan Lan Xichen mendengarkan musik. Musik ini adalah lagu yang selalu dinyanyikan Jiang Cheng saat bersamanya. Sebenarnya ini bukan musik. Rekaman ini adalah rekaman yang ia ambil diam-diam saat Jiang Cheng bernyanyi. Hanya disaat seperti ini lah Lan Xichen merasa tenang.

Kemudian ia pergi bekerja. Sebagai seorang bos Lan Xichen tentu sibuk. Namun hari ini ia cepat menyelesaikan pekerjaannya.

Ia memutuskan untuk pulang menaiki bus. Sebelum ia pergi ke halte, Lan Xichen menyuruh Lan Wangji untuk membawa mobilnya pulang.

[BL] Giving You Home ||MDZS FF||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang