Brother [Book 2] Bab 6.

175 17 2
                                    

Terlihat asahi yang sedang sibuk dengan kertas yang berada di meja nya. Sepertinya Asahi sedang mengurus sebuah berkas yang penting. Terlihat juga Asahi memisahkan beberapa lembar kertas yamg akan dia masukkan ke map yang berbeda.

Tiba-tiba saja fokus nya teralihkan karena ada seseorang berpakaian dokter yang membuka pintu kamar nya. Asahi menatap nya sejenak. Seeeorang itu masuk dan menghampiri Asahi.

"Ini, Hyung bawakan formulir pendaftaran mu." Ucap nya sambil meletakkn sebuah map di atas meja Asahi.

Asahi beralih pada map yang baru saja di taruh kemeja nya. Dan ternyata benar, map ini berisi kertas formulir pendaftaran.

"Nee, Gomawo Hyung." Ucap Asahi, sebelum menyisihkan formulir itu di atas kasur nya.

"Hyung tidak kerja?" Tanya Asahi.

"Hyung tidak ada jam prakter hari ini, jadi hyung putuskan untuk pulang, kebetulan juga Hyung bertemu Dokter Kang dan dia memberikan formulir ini pada ku." Jelas nya.

"Kau sedang apa?" Tanya pria berjas putih.

"Aku sedang menyiapkan beberapa berkas untuk pendaftaran Hyung." Jawab Asahi.

"Aaa begitu rupa nya. Ya sudah, hyung mau ganti baju dulu." Saut nya. Asahi hanya mengamgguk sebagai jawaban iya.

Pria berjas putih itu seger keluar dari dalam kamar Asahi. Pria itu adalah Eunwoo, lebih tepat nya adalah dokter Eunwoo.

Dokter Eunwoo dan Asahi memang tinggal satu atap bersama. Mereka tinggal bersama sudah sudah hampir empat tahun lamanya. Kedua nya bertemu secara tidak sengaja. Dimana saat itu Asahi adalah pasien Dokter Eunwo. Asahi memang memiliki masalalu yang buruk, ada alasannya kenapa Dokter Eunwoo membawa Asahi dan kedua nya tinggal bersama hingga saat ini.

Setelah membereskan semua berkas-berkas, Asahi beralih pada map yamg tadi diberikan Dokter Eunwoo padanya. Asahi membuka nya, menatap sesaat kertas putih di hadapannya ini. Entah mengapa tiba-tiba saja perasaannya merasa bimbang.

"Apa Yoora akan benar-benar kembali ke korea?" Batin Asahi.

"Jika benar, aku pasti akan merindukan gadis itu." Batin nya lagi sambil tersenyum tipis.

"Tunggu..." pikir Asahi.

"Kenapa aku tidak kuliah saja di sana?" Pikir asahi.

"Tapi.... memang nya boleh dengan Hyung jika aku meminta untuk melanjutkan pendidikan ku di Korea." Pikir asahi lagi.

"Tapi tidak salahkan jika bertanya lebih dulu. Lagi pula Hyung kan juga berasal dari Korea." Monolog Asahi.

"Aku akan tanya Soal ini pada Hyung semoga saja Hyung membolehkan aku pergi ke sana." Gumam nya dengan senyuman di bibir nya.

_oOo_

Terlihat Yoongi yang sedang menunggu seseorang di pintu keluar bandara, sesekali sambil mengecek ponsel ny. Yoongi sudah sampai di Jerman sore ini. Yoongi benar-benar sendiri tanpa pengawalan siapapun. Dan Yoongi pun merasa aman karena tidak ada yang mengenal nya.

Yoongi terus memperhatikan sekitar nya, tidak ada tanda-tanda keberadaan sesekrang yang akan menjemlut nya. Sebelum Yoongi sampai di Jermah, Sang ayah sudah lebih dulu memberi tau, setibanya Yoongi di jerman akan ada supir yang menjemput nya. Taoi samlai sekarang supir itu tidak kunjung tiba.

"Apa Orang Suruhan ayah belum tiba? Aku sudah hampir setengah jam menunggu disini." Gerutu Yoongi.

"Dia juga tidak mengirim kan pesan apapun pada ku." Gerutu nya lagi.

My Brother is Idol [Book 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang