chapter 六

288 39 9
                                    

HAPPY READING

06







Alulan instrumen jazz mengalun pelan, merambah memenuhi sudut sebuah bangunan bergaya klasik modern yang tampak ramai penuh kehadiran banyak orang.

Semerbak aroma wewangian dari banyaknya orang di dalam ruangan menusuk penciuman.

Sebuah acara pameran legal biasa.

Yang di khususkan untuk golongan kasta surga. Tidak untuk sebagai ajang kesenian serta penambah ilmu pengetahuan, namun event seperti ini kebanyakan di manfaatkan sebagai momentum mencari teman bisnis yang tepat.

Well, semua hal itu tentunya sudah cukup membosankan. Namun seorang Felix semakin tidak mengerti dengan sosok tinggi yang tengah berdiri angkuh tepat di hadapannya saat ini.

Hwang Hyunjin tampak menikmati segelas cairan kehitaman, berdiri tegak sembari menatap beberapa lukisan yang ada. Bukan lukisan dengan arti yang jelas sebenarnya, bahkan semua benda yang memiliki nilai seharga nyawa manusia pada tempat ini, hampir seluruhnya seperti karya yang aneh.

Felix menghela nafas panjang. Untung saja ia tiba di tempat ini satu jam setelah Hwang Hyunjin. Jika tidak, mungkin ia akan semakin gila karena terlalu lama berada di tempat seperti ini.

Bagaimana bisa ia tak datang ke tempat ini bersama Hwang Hyunjin? Itu karena ia sengaja mengulur waktu untuk bersiap-siap, ketika Hyunjin mengintrupsinya untuk segera ikut ke sebuah pameran klasik. Entahlah, kejadian kemarin masih samar tercerna otaknya. Ia hanya khawatir bahwa kemarin Hyunjin berhasil menemukan hal-hal memalukan dari dirinya.

Kemarin Felix terbangun dengan derai air mata, dan tubuh gemetar tanpa dapat menemukan kehadiran Hwang Hyunjin. Apa yang sebenarnya terjadi? Bukankah pria sialan itu sebelumnya dengan kurang ajar mempermainkan tubuhnya?

"Kau berniat membuat jarak?" Hyunjin tiba-tiba berceletuk dengan posisi tubuh yang telah sepenuhnya menghadap kearahnya. "Kemarin—"

Dasar maniak ulung!

"Tsk, dasar sialan. Untuk apa mencoba membuat jarak denganmu? Sedangkan aku dan kau memang tidak benar-benar dekat." Felix menyela cepat. Memotong semua ucapan Hyunjin yang mungkin saja akan membuatnya malu setengah mati. Felix benar-benar penasaran apa yang telah terjadi kemarin, namun di saat bersamaan dirinya juga malu!

Hyunjin mengulas senyum miring. "Merasa ingin tau tapi juga malu?"

"Pasti kau berbuat yang tidak-tidak dengan tubuhku!" Jika saja bukan di tempat umum, mungkin Felix dengan segenap kemurkaan akan mencakar wajah sialan itu. Tidak, keinginan itu sejatinya hanya akan terlaksana pada pemikirannya saja. Hei, lihat berapa banyak pengawal yang pria itu bawa. Lagipula ia juga harus berjaga-jaga. Beberapa polisi dan petugas keamanan tidak boleh sampai mengetahui keberadaannya!

Hyunjin terkekeh pelan, sesekali mengangkat gelas tinggi di tangannya, guna menyambut beberapa sapaan dari kolega-kolega yang sekedar menyapa. "Cobalah untuk bersantai, mengapa tak ikut menikmati beberapa teguk wine yang telah di sediakan?"

See? Pelayan macam apa sebenarnya dirinya ini?

"Aku hanya seorang 'pelayan' jika kau lupa." Felix membalas penuh frustasi dengan penekanan mutlak pada kata 'pelayan' "Tugasku hanya untuk mengikuti mu."

Flower of EvilWhere stories live. Discover now