'Alverissa [09]

142 23 8
                                    

kapan ya, gue bisa ngerasain kasih sayang lengkap dari keluarga?

Alvero Raffaelle Danendra

Happy Reading

Alvero melajukan motornya dengan kecepatan diatas rata-rata. Hal itu membuat Clarissa reflek melingkarkan tangannya di pinggang Alvero. Entah ini modus Alvero atau ada rencana lain. Yang pasti saat ini Alvero dan Clarissa sudah terlihat seperti sepasang kekasih.

"kok berhenti?" tanya Clarissa ketika Alvero menghentikan motornya secara tiba-tiba di depan sebuah Cafe

"Turun" pinta Alvero

Alvero mengajak Clarissa masuk kedalam Cafe elite tersebut. Clarissa sudah mengetahui bahwa Cafe itu adalah Cafe terkenal di Jakarta namun belum diketahui siapa pemiliknya. Peraturan nya pun sangat ketat. Setiap pengunjung yang masuk harus melalui tes barang bawaan layaknya penumpang pesawat. Peraturan didalamnya pun tak kalah banyak dan rumit. Meskipun begitu, banyak sekali orang yang setia mengunjungi Cafe ini setiap harinya. Selain karena rasa dan varian makannya, Cafe ini juga sangat nyaman dijadikan tempat untuk meeting, kencan dan healing karena kenyamanannya, Cafe ini menghadirkan suasana alam terbuka yang menyajikan pemandangan hijau nan asri dari taman dan kebun disekitarnya. sangat cocok untuk warga ibukota yang setiap harinya harus merasakan panas dan bising serta kemacetan di jalan.

Alvero masuk kedalam Cafe itu tanpa permisi. Clarissa juga dibuat heran karena petugas yang tidak menegur Alvero sedikitpun. Justru malah tersenyum ramah kepadanya.

"Al, kok lo nggak ngikutin peraturan disini sih?,"

"Buktinya gapapa kan?,"

"Ya nggak bisa gitu donggg kan disini peraturan nya ketat"

"Gue bebas"

"Kok bisa?"

"Lo tau nggak Cafe ini punya siapa?"

Clarissa menggeleng "Siapa?"

"Cafe ini di rintis sama bunda dan sahabatnya. Tapi bunda memutuskan untuk merahasiakan pemilik Cafe ini kepada siapapun. Bunda sama sahabatnya udah bikin kesepakatan bahwa akan menceritakan secara detail kepada anak-anak mereka ketika anak-anak itu berusia 17 tahun,"
jelas Alvero

"Wah unik banget ya, eh berarti lo udah 17 tahun dong,?"

"2 bulan yang lalu, kenapa? emangnya lo belum?,"

"Ihh aku baru ulang tahun ke 16 itu 5 bulan yang laluuuuu,"

"Hahaha ada bocil masuk SMA ternyata," ledek Alvero

"Ngeselin banget sih lo, untung guru privat gue," Clarissa memasang wajah cemberut yang membuat Alvero gemas melihatnya.

"Emang kalo gue bukan guru privat lo, lo mau ngapain?"

"Gue tonjok lo sampai babak belur,"

"Emang bisa tangan semungil itu nonjok gue?"

"Jangan salah lo Al, gini-gini gue dapet sabuk warna biru, "

"Baru warna biru? hahaha gue udah hitam,"

Srepp, jantung Clarissa seperti berhenti berdetak setelah mengetahui bahwa Alvero ternyata memiliki tingkatan lebih tinggi darinya.

***

Alvero mengantar Clarissa sampai ke depan gerbang rumahnya, awalnya Clarissa menawarkan Alvero mampir untuk sekedar minum dirumahnya, namun Alvero menolak karena satpam rumah Clarissa memberitahu mereka bahwa orang tua dan ART Clarissa sedang tidak berada dirumah, kakak Clarissa juga belum pulang dari kampus. Alvero merasa tidak enak jika ia harus berduaan dengan Clarissa yang notabenenya belum sah menjadi miliknya itu di rumah yang sepi.

Alverissa (Alvero Clarissa) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang