Senior Juga Trluka

24 1 0
                                    

HAPPY READING ALL
*
*
*

"S-se-senior bisa turunkan aku" bukannya marah Yura malah gugup karena terkejut.dengan perlakuan senior padanya serta perkataan seniornya yang mengatakan kata-kata yang hanya diucapkan oleh pasangan.

"Diamlah sayang kamu sedang terluka" ucap Darren lagi tanpa sadar sungguh dia khawatir dengan gadisnya itu. Darren menurunkan Yura disofa tempat dia duduk tadi, lalu matanya berkeliling berusaha mencari kotak P3K .

"Dimana kotak P3K" tanya Darren datar bahkan nadanya bukan seprti pertanyaan tapi berbanding terbalik dengan raut muka khawatir.

"Di Atas lemari es didapur sana" ucap yura menunjuk dapur. Darren berjalan menuju lemari es yang di tunnjuk Yura lalu mengambil kotak P3K yang berada didalam sebuat lemari yang berada diatas lemari es. Setelahnya dia berjaaln menuju dapur dan mengisi baskom dengan air untuk mengompres luka nya Yura.

"Maaf ya sayang , kalo sakit kamu boleh menarik rambutku atau memegang lenganku" ucap Darren sambal berjongkok didepan yura dan membersihkan luka menggunakan air baru diolesi antibiotik dan diperban menggunakan kain kasa. Yura hanya diam saja karena dia dibuat makin bingung dengan tingkah seniornya itu.

"Terima kasih" ucap Yura pada akhirnya, biar bagai manapun seniornya itu telah membantu dia membalut luka.

"Apakah sangat sakit?"tanya darren lembut dan dibalas gelengan dari Yura dan Darren terus mengelus kaki Yura yang diperban berharap elusan yang dia berikan bisa mengurangi rasa sakit gadisnya walaupun tadi gadisnya berkata jika tidak sakit lagi tapi tetap saja pasti sakit.

"Senior" panggil Yura dia merasa tidak enak karena sikap seniornya itu.

"Senior juga terluka" ucap Yura memberitahu. Darren melihat kakinya yang terluka lalu menatap Yura dan tersenyum, tangannya terangkat mengelus rambut yura sebanyak tiga kali dan berdiri setelah membersihkan barang-barang yang tadi dia pakai.

"Tidak apa-apa, ini bisa nanti, aku akan membersihkan pecahannya " ucap Darren.
"Eh jangan biar aku aja" ucap Yura melarang.
"Kamu duduk dengan patuh atau aku akan marah" ucap Darren tajam saat melihat Yura akan berdiri dari dari sofa.

Akhirnya Yura hanya diam dan memperhatikan setiap kegiatan seniornya itu ,setelah selesai membersihkan dia melihat Darren yang mengobati lukanya sendiri , Yura sudah menawari bantuan tapi Darren malah menolak dengan keras dan dengan terpaksa Yura hanya menurut disisi lain dia juga takut dengan seniornya itu.

"Maaf senior ini dompet senior maaf baru mengemabalikan dan maaf sekali lagi aku harus pergi sekarang jadi maaf tidak bisa menjamu senior terlalu lama " ucap yura.

"Kamu akan pergi kemana? Aku akan mengantarmu" ucap Darren.
"Eh jangan bukankah senior sibuk ?" Yura mencoba memberi alasan.
"Tidak ada kata sibuk untuk mu" ucap Darren yang lagi-lagi membuat Yura bingung.

"Aku sangat mengharagai niat baik senior ,terimakasih tapi maaf jika nanti aku diantar senior nanti kami tidak bisa pulang lagian aku akan menjemput kakakku maaf ya senior" ucap Yura sambil bersiap-siap untuk pergi dan diikuti seniornya.

"Beneran gpp?bisa sendiri? Jika tidak bisa aku telfon bodyguard ku untuk mengantar jemput mu" tawar Darren.
"Terima kasih senior aku menghargai tawaran senior tapi maaf ya sekali lagi"ucap Yura bersalah.

"Huft!! baiklah tapi kami harus hati-hati ya" pesan Darren dan diangguki oleh Yura mereka akhirnya berpisah di pintu lift.

"Tentu , sekali lagi terimakasih senior juga hati-hati dijalan sampai jumpa lagi" ucap Yura dan sedikit membungkukkan badan sebagai tanda hormat.

30 Days Chance _Only you are my wife_Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang