Lier (so crazy)

56 2 0
                                    

Happy Reading
*
*
*

"Perceraian kita masih dirahasiakan dimata semua orang bunda masih keluarga Steven bunda juga masih bekerja dikantor" Ucap Daniel menceritakan.

"Apakah kalian akan rujuk kembali?" Tanya Yura.
"Biar nanti waktu yang menjawab " Jawab Daniel.

Setelah Daniel mengatakan itu terjadi keheningan yang cukup lama. Daniel menatap kedua putrinya yang juga sedang menatap dirinya. Dia tahu dari mata putrinya tersirat harapan orangtuanya bakal rujuk kemabli. Daniel merasa sedikit bersalah karena itu.

"Kalian masih ingin makan?" Tanya Elly mengalihkan topik.
"Hahaha kalian tidak ingin melanjutkan makan? Agak mubazir jika dibuang" Ucap Daniel canggung.

"Hehe kami akan menghabiskannya . Biarlah malam ini makan sepuasnya tanpa pedulikan kalori yang berlebih. Pokoknya malam ini mau nambah lemak sebelum diet yang menyiksa" Ucap Emely seolah percakapan tadi hanya percakapan biasa.

"Ayo!!!! " Jawab Yura tak kalah semangat .
"Bunda kupas kan buah ya " Ucap Elly sambil berjalan menuju kulkas dan membukanya. Dia mengambil beberapa buah apel dan pir .

"Aaaa bunda g mau makan buah " Keluh Yura melanjutkan makan pizza.
"Walaupun kita sedang pesta lemak-" Ucapan Daniel terpotong oleh Yura.

"Ayah apaan sih pesta lemak g like banget tau. Ayah sedang mengejekku kan? " Ucap Yura pura-pura ngambek.

"Hahahaha kau kan emang gendut dan banyak lemak" Emely semakin gencar menggoda adiknya.

"Ck hais bundaaaa " Rengek Yura setelah bundanya selesai mengucapkan apel dan pir.
"Apa mereka benar kamu itu nambah gendut lihat pipimu makin gemesin tau" Ucap  Elly sambil mencubit pipi gendut Yura lalu memasukkan potongan apel kedalam mulut Yura.

"Ihh buanuda kuanapa ikut-ikutan" Ucap Yura dengan mulut penuh apel dan pizza.
"Ululululu putri ayah yang satu ini makin gemesin" Ucap Daniel sambil mencubit pipi Yura yang membuat sang empu semakin kesal.

"Adek kecilku yang selalu jadi adik kecil" Ucap Emely semakin semangat menggoda adiknya.
"Udahlah aku ga mau makan lagi. Aku dah kenyang" Ucap Yura lalu berjalan menuju wastafel untuk mencuci tangan.

"Baguslah kalo dah kenyang. Bun makan hotpot  yuk, katanya Yura dah kenyang aku belum nih cari hotpot yuk" Selalu Emely tak pernah berhenti menjahili adiknya.

"Hahahaha" Kedua orangtuanya hanya tertawa.
"Sudah sini duduk " Ucap Daniel kepada Yura yang sudah selesai mencuci tangan.

Yura mendekati meja makan dengan muka yang sangat menggemaskan bagaimana tidak liha pipinya yang mengembang dan bibirnya yang maju lima cm terus satu lagi tatapan matanya yang bulat membuat kesan menggemaskan yang meningkat.

"Kamu itu kenapa sih imut banget " Ucap Elly pada Yura.
"Ga tau kalian yang bikin" Ucap Yura blak blakan karena masih kesal. Orangtuanya memandang Yura tak percaya , putri kecil mereka sudah tumbuh dewasa dan memiliki pemikiran tentang dunia dewasa.

"Berapa lama? " Tanya Emely tiba-tiba.
"Apanya? " Tanya Daniel tak mengerti.
"Pergi" Jawab Emely.
"Entahlah 3 bulan maybe" Ucap Daniel.
"Kami akan healing untuk menenangkan pikiran mungkin bisa lebih dari tiga bulan" Lanjut Elly.
"Berangkat jam berapa? " Tanya Yura.
"Setelah makan siang. Apakah kalian akan mengantar kami? " Tanya Daniel hati-hati.
"Tidak" Jawab Yura dan Emely bersamaan.
"Aku harus mempersiapkan presentasi untuk meeting besok setelah makan siang" Ucap Emely.
"Ada kelas dari pagi sampai sore" Ucap Yura.

Pukul setengah dua belas malam mereka baru selesai membersihkan meja makan, piring gelas dan peralatan makan lain yang tadi digunakan sudah tersusun rapi di lemari peralatan makanan. Daniel dan Elly pamit pulang .

30 Days Chance _Only you are my wife_Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang