8.lucu tapi ngeselin

710 38 2
                                    

"kalo gue jawab bisa lo mau pulang bareng gue?"

Neisya tampak berfikir sebentar tidak ada pilihan lagi selain menerima ajakan Raka "gue harap sih Lo orang benar ya, sempet lo ada niatan macam macem sama geu, gue laporin polisi lo!" sebenernya Neisya ragu tapi tidak ada pilihan lain

"iya gue siap di penjara kalo emang lo gak selamat di tangan gue"

setelah melewati sedikit debat akhirnya Neisya menerima ajakan Raka, ia ikuti Raka yang berjalan mendekati motornya dan Raka mengeluarkan topi dari dalam jok motor "lo pake topi biar rambutnya gak basah gue gak bawa helm 2 soalnya, kita gak lewat lintas jadi aman dari tilang"

Neisya menatap topi itu 'kenapa dia baik sih padahal gue selama ini ketus kedia'

"di jamin gak ada bakterinya satu Minggu yang lalu gue beli topi ini" Karena lama akhirnya Raka memakainya topi itu ke kepala Neisya, menutupi rambut rambut wanita cantik yang di ikat asal

Neisya tentunya kaget ia pukul lengan Raka "gak usah sentuh sentuh"

"Lo yang nyentuh tangan geu" Raka tersenyum menampakan deretan gigi putihnya,wanita itu lucu juga suka marah tapi mengemaskan saat marah seperti itu

"naik udah gue lap jok nya, dijamin gak basah"

Neisya menganguk ia naik ke atas motor berwarna merah itu lalu mengatakan sudah saat bokongnya sudah nyaman duduk di atas jok

akhirnya motor pergi meninggalkan pelataran toko dan berhenti di depan bangunan dengan model klasik

Raka tak lekas masuk lelaki itu malah berdiri di samping Neisya yang masih duduk di atas motornya

Neisya menyilangkan tangannya didepan dada "lo ngapain malah berdiri di situ?"

"lah lo sendiri gak turun turun" sambar Raka yang ternyata menunggu Neisya turun dari atas motor

"gue disini aja"

Raka menggeleng "hujan tambah deres kita ngiup sebentar ya didalem ada banyak cewek kok,kalo kita maksain terobos hujan nanti basah kuyup"

Neisya membatin 'ih pasti cewek cewek seksi yang mereka jadiin bahan napsu'
"gak! gue gak mau,gue disini aja"

Raka menghembuskan napas panjang, susah juga wanita satu ini keras kepala dan susah di atur "turun sya nanti kalo kehujanan lo yang sakit baju lo lama lama basah juga kalo nunggu disini"

perdebatan kecil terjadi sampai sampai Raka melupakan pesanan milik Nanbe

"gak mau! kok lo maksa sih!!" Neisya membuang wajahnya ke arah lain enggan memandang Raka

lucu tapi ngeselin, itulah Neisya sekarang dimata Raka, akhirnya Raka mengalah dan memasuki bangunan di depannya itu "dasar keras kepala" dengus Raka merasa lucu terhadap Neisya

diam diam Neisya melirik kepergian Raka yang masuk kedalam bangunan itu
"ih ngeri banget takut gue!!" ringisnya sambil menggosok gosok telapak tangannya berharap menciptakan hangat Neisya sebenarnya kedinginan karena hawa hujan mau ikut ke dalam ia gengis ditambah takut

tak lama keluar wanita cantik dengan tahi lalat di samping bibir kirinya,menambah kesan manis di wajah putih cantik itu

itu Valenia yang kerap di panggil Valen, kekasih Nanbe tentunya setelah Raka bicara pada Valen tentang Neisya, Valen langsung excited mau bertemu dengan wanita itu

"ngapa malah hujan hujanan? ayo masuk nanti masuk angin loh" Valen melindungi tubuh Neisya dari rintikan hujan kecil menggunakan payung yang ada logo bang BRI terpampang jelas di sana

Neisya tersenyum samar "gue lagi nungguin temen"

Valen menutup mulutnya menggunakan tangan yang tidak memengang payung "demi apa!? sejak kapan Raka temenan sama lo? kenapa tu anak diem diem aja"

"bukan temen sih lebih tepatnya terpaksa temenan"

tiba-tiba Valen tertawa "lo lucu juga ya,yu masuk ke dalem nanti kalo udah gak hujan gue antar pulang"

"gak makasih gue disini aja" tolak Neisya yang kurang nyaman dengan situasi ini

"ayo masuk dulu di dalam rame kok mana tau ada temen kelas lo,lo anak SMA cakrawala kan?" tentunya Valen tau dari Raka si jomblo abadi idaman para wanita

Neisya mengangguk "iya gue anak Cakrawala"

"nah kan kita samaan tau gue anak sana juga,btw nama lo siapa?" Valen benar benar excited ingin berkenalan dengan Neisya, ia ulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan wanita bertopi Hitam milik Raka

Neisya tak enak jika menolak, walupun ia sudah risih Neisya mencoba menerima uluran tangan itu "gue Neisya"


with you till Jannah [dalam peroses perubahan alur]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang