17. sicuek nan jutek

517 25 2
                                    

malamnya Neisya sudah Rayen masukkan ke group yang valen maksud, Valen juga mengatakan Neisya mau menjadi anggota kegiatan sosial dan penggalang dana, tentunya Rayen menyambut dengan baik niat Neisya. ia juga berpikir dengan seperti ini Rayen dia bisa lebih leluasa mantau Neisya jika wanita itu sering ada di antara geng cane's.

Rayen langsung teringat Pada Ayah ia harus bicara pada sosok pahlawan hidupnya itu

dan saat makan malam selesai Rayen langsung bicara membuat Fathan tak langsung beranjak dari meja kursinya

"Yah, besok kami ada kegiatan sosial dan Neisya ikut bergabung, kalo ayah rindu sama Neisya ayah bisa lihat dari kejauhan" fathan terdiam mendengar ucapannya putranya, Rayen memang paling paham soal perasaan hati tanpa perlu ia bicara lebih dulu anak itu sudah bisa mendeskripsikan lara yang tercipta secara sengaja, Fathan tak bohong dan perkataan Rayen memang benar bahwa dirinya merindukan sosok sang Putri tercinta.

Rayen melihat mata ayah memerah menahan tangis pupil matanya bergetar menahan kristal bening itu supaya tidak terjatuh, ia beranjak dari kursinya dan beralih memeluk ayah dengan penuh cinta  "mau ya ayah liat Neisya dari jauh, jangan siksa diri ayah dalam rasa rindu. Ray tau ayah pasti rindu banget sama putri putri ayah apalagi Neisya,iya kan?" tutur lelaki itu sangat lembut  penuh  sabar menyadarkan hati Fathan, bukan maksud sok tau tapi memang bisa Ray rasakan rindu yang selama ini ayah tahan.

perkataan itu membekas di hati fathan, membuat ia mengubah Pola Pikirnya menjadi ingin bertemu dengan Neisya tapi dengan catatan Rayen tidak boleh tau  "Anak ayah ada 3, Neisya, keisya, dan Rayen. kamu putra ayah nak"

"ayah jangan ngalihin pembicaraan, jangan karena ayah sibuk berobat ayah tahan rindu itu sendirian rindu itu berat yah dan obatnya hanya dengan bertemu"

Fathan kali ini menangis,air matanya jatuh setitik tanpa Ray ketahui. ia balas dekap erat pelukan Rayen terharu merasa bersyukur bisa di hadirkan putra sesoleh Rayen dalam hidupnya " iya putraku maafin ayah, ayah paham apa yang kamu maksud nak"

***
Siangnya setelah pulang sekolah Neisya bersiap untuk ikutan Kegiatan sosial itu, dia terlalu bersemangat hingga jam satu dirinya sudah pergi menuju markas cane's untungnya valen dan Nanbe ada di sana juga zosma, karena memang di jadwal sudah di terangkan kumpul di markas jam 2 pas menunggu yang Islam pulang Jum'at tan dulu, tapi kali ini Neisya terlalu bersemangat ia takut ketinggalan rombongan.

"Neisya!! cantik banget lo" Valen yang Pertama menyambut Neisya saat wanita itu turun dari taksi. Neisya tersenyum menyambut baik valen sikap yang sangat langka dan senyum yang jarang ia umbar kini ia suguhkan untuk Valen suasana hatinya sedang bagus jadi tidak mau cuek cuek dulu saat ini "yang lain udah ada?"
tanya Neisya sambil menerima uluran tas dari supir taksi  "terimakasih pak" ucap Neisya dan Supir itu tersenyum  sambil mengatakan sama sama

"yang lain masih Jum'atan bentar lagi dalang kayaknya"  balas Valen sambil menatap jam di pergelangan tangan, menunjukkan pukul 13.45

Neisya mengangguk faham, dari arah pintu tiba-tiba nonggol Zosma sambil tersenyum sumringah melihat siapa yang datang
" wadidaw ada Neisya cantik nih" monolognya sambil melabai tangan ke arah wanita bertopi walau lambaian tangannya yang di lihat sinis tak di balas

" dia gak jum’atan?" tentu Neisya sedikit kaget melihat Zosma ada disini

" dia Hindu btw"

Neisya memanyunkan bibirnya sambil berkata "oh" Sangat Penjang karena kaget "gue kira islam soalnya wajah-wajahnya  wajahnya wajah islam"

Valen terbahak sambil memegangi Perutnya karena merasa lucu dengan ucapan Neisya yang polos Zosma yang tak Paham hanya cengengesan menatap mereka berdua dari ambang pintu

with you till Jannah [dalam peroses perubahan alur]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang