15. suka dia

549 24 7
                                    

Kantin tampak lenggang sebab ini masih Jamnya belajar, tentunya Neisya bolas lagi di jam pelajaran matematika yang sangat membosankan itu, makanan utamanya tentu gorengan. Rasanya sehari tidak makan gorengan mak Tiem ada yang kurang di hidup Neisya.

"woi sya!" Mata Neisya langsung menuju sumber suara itu, mulutnya penuh dengan gorengan tidat bisa menyahuti Zulfi yang memanggil namanya dari kejauhan

"lo kok gak Pernah ke markas lagi? di cariin Rayen loh padahal"  Zulfi duduk di depan kursi Neisya Sambil mengipas- ngipaskan tangannya di depan wajah, jakarta Selalu panas dan hari ini panasnya berkali lipat membakar kulit putih Zulfi.

"males" Ketus Neisya sambil memutar bola matanya

"dih males males, dicariin ketu loh Padahal dia naksir tuh sama lo"

"amit amit jabang burit ih" Neisya mengetuk kepalanya lalu ia ketuk meja merasa jijik mendengar perkataan Zulfi

"lo ngapain kesini,gak belajar?" ucap Neisya dengan mulut yang Penuh dengan gorengan ia telan susah Payah lalu meminum es teh, rasanya tenggorakan itu langsung lega dan segar.

"udah istirahat sya, Lo gak liat kantin udah rame"

mata Neisya menjalar mengelilingi kantin, benar saja siswa mulai berhamburan memasuki kantin kontin sekolah, di belakang zulfi muncul valen dan Nanbe Yang saling berpegangan tangan dua remaja itu tidak ada basan-bosannya sepanjang hari burin terus, tak kenal tempat.

Setelah dua pasangan bucin itu muncullah anak-anak yang lain. Dan sebentar dia siapa?
mata Neisya tertuju pada lelaki berkulit hitam manis

"nah tu mereka datang juga" ucap zulfi sambil melirik ke belakang.

"hai sya!! apa kabar?" sapa Valen saat dirinya tiba di hadapan meja yang Neisya dan zulfi tempati, dengan girang Valen menyapa teman barunya itu

" Baik" Jawab Neisya masih dengan gaya cool andalannya.

"ya ampun anak mama udah disini aja, kelaparan lo sampe buru-buru ke kantin?" Azry datang dan langsung mengacak acak rambut zulfi membuat lelaki yang di Panggil anak mama itu cemberut kesal x apaan sih Ry! gak usah di acak rambutnya" kesal zulfi sambil menghentakkan kaki dan pelaku hanya tertawa puas.

seketika kantin yang sunyi dalam hitungan detik langsung ramai, kantin mak Tiem juga sekarang lumayan rame tidak se sepi kemarin kemarin.

satu persatu dari mereka mengambil tempat duduk, wajah Rayen biasa saja tidak menampakkan ekspresi apapun berbeda dengan hatinya yang senang karena kesengajaan itu sudah tiba, hari ini la tidak sengaja bisa melihat langsung wajah Neisya, Putri tercinta ayah.

'masya Allah, ternyata ini sosok Neisya. ayah pasti seneng tau kabar ini'  batin lelaki itu.

Neisya yang terus di tatap seperti itu oleh laki laki merasa risih,ia menajamkan matanya dan menatap balik lelaki tadi ' siapa sih dia? perasaan baru liat'  batin Neisya dengan mata sinis menatap Rayen.

hati Raka memanas melihat Rayen dan Neisya yang saling tatap la kira Rayen benar-benar menyukai Neisya "ekhem pesen apa kalian?" la berdehem berharap tatapan itu berakhir dan benar saja Neisya langsung melirik Raka, laki-laki itu tentu saja langsung tersenyum manis ke arah Neisya membuat Neisya mengeluarkan wajah andalannya, wajah seperti jijik karena tidak suka.

"sya kapan main ke markas lagi? di tungguin tiap hari gak nongol-mongol" tanya Valen sambil mengaduk jus alpukat kesukaannya.

"Iya sya gue tunggu tunggu juga,mau gue ajak nobar Anime" sambar Azry ikut-ikutan nimbrung

Neisya menggeleng " gue gak suka Anime"

tolak Neisya dan Azry langsung di tonyor kepalanya oleh Zosma "yehh elo dikit dikit Anime, otak lo gak ada isinya apa selain Anime?" heboh zosma yang sudah muak oleh pembahasan Azry tentang anime

"sakit!!" Azry memegang kepalanya sambil tangan yang satu menabok bokong zosma

Zosma menarik napas Panjang bersiap membalas Perbuatan Azry "Bokong gue bisa-bisa bohay lo tabok terus"

Semuanya tertawa renyah melihat kedua manusia itu terkecuali Neisya dan Rayen.

Neisya tak beranjak meski perut sudah kenyang, la menghargai yang lain masa mereka datang Neisya Pergi, kan Sangat tidak beretitude. apalagi valen, wanita itu sangat senang ada Neisya di sana "oiya btw ini Rayen sya, Yang waktu itu gak ada Pas lo ke markas" ucap valen Sangat riang

Neisya meng "oh" Panjang membuat Raka lega setidaknya Neisya tidak tertarik pada Rayen, makan jasa sampai tak pokus matanya menolak melihat ke arah lain hanya tertuju pada satu objek yaitu Neisya

"lo suka sama dia?" bisik Nanbe saat yang lain sibuk dengan kegiatannya masing-masing. ternyata diam-diam lelaki itu memperhatikan Raka.

Rata hanya diam "tanpa gue jawab lo pasti tau, kalo gue gak suka sama dia buat apa gue nolongir tu cewek ketus waktu kehujanan,Bahkan sampe gue pinjemin topi termahal gue " ucap Raka Panjang lebar dan Nanbe tersenyum ia sudah tau jawabannya sekarang

" kayatnya dia tipe cewek yang susah di deketin ya?"

"Banget!! Banget Pokoknya, dari sekian banyak cewek Yang suka sama gue kayaknya cuma dia yang buat gue bisa tertarik sama dia sampe cinta mati begini, gue baru bisa ngerasain rasa suka cuman ke dia, tapi dia susah banget di dapetinnya" ucap Raka malah berujung curhat

Nanbe menepuk pundak Raka "semangat bro! Perjuangin kalo lo emang suka, setiap ada kesempatan jangan pernah sia-siain Pepet sampe dapet"

"gue takut dia risih" sambung lelaki itu tentunya masih berbisik

"Perlahan bro"  jawab Nanbe Sambil kembali meneruk pundak Raka

"hayo bisikin apa?" valen menunjuk wajah mereka berdua dengan tatapan curiga

" gak ada seng kami ngobrol biasa"

"yakin?" valen memicingkan matanya ke arah Nanbe

"Yakin lah"

lelaki itu mencubit gemas pipi kekasihnya "Sakit Be!!"

with you till Jannah [dalam peroses perubahan alur]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang