"nama gue Neisya"Valen tersenyum Sumringah sambil mengguncang kecil tangan yang saling berpaut "nama yang bagus, sekarang kita temenan, lo temen gue gue temen lo.ya udah yo masuk hujan makin deres"
mau tak mau Neisya turun dari motor dan mengikuti langkah tergesa-gesa Valen, kekasih Nanbe itu terlalu bersemangat menyambut Neisya
pikiran-pikiran buruk Neisya tentang tempat ini lenyap seketika, yang Neisya pikir menyeramkan dan bau alkohol ternyata malah seperti ruang keluarga, ramai orang dengan banyak cemilan, Neisya sedikit canggung di buat sebab mereka terus memandangi dirinya dengan sebagian dari mereka berbisik bisik bertanya siapa yang datang
"widih Len keren juga ni cewek, pinter banget Ka lo milih cewek, gak nyangka ternyata pacar Raka secantik ini" celoteh cowok dengan earphone di telinga
Neisya tentu terbelalak dan langsung menggeleng "gue bukan pacar dia"
seketika ruangan riuh mendengar ucapan Neisya tadi
"ya elah ka, kirain cewek lo.tapi iya juga sih yakali cewek secantik dia mau sama lo" ucap salah satu dari mereka merendahkan Raka tentunya hanya bercanda
Raka melempar kulit kacang ke arah Zosma yang tadi bicara "udahlah jangan bikin dia risih" tegur Raka kasihan melihat wajah Neisya yang Sangat tertekan, tanpa sadar Raka tersenyum melihat topi miliknya masih melekat di kepala Neisya.
Neisya Valen ajak duduk jauh dari para lelaki hidung pesek itu, valen takut pertemuan Pertamanya dengan Neisya terkesan tidak ramah dan membuat Neisya tidak nyaman
"udah gak usah didenger mereka emang gitu selengean orangnya" Valen sadar Neisya kedinginan baju perempuan didepannya itu sedikit lembab terkena air
"lo mau teh atau kopi? biar gue bikinin lumayan ngangetin badan" tawar Valen sambil berdiri
"gak usah, makasih" Neisya meresa tidak enak tapi ia tidak pandai menolak dengan bahasa sopan alhasil ia bicara apa adanya saja
"jangan gitu ih,liat tangan lo keriput gitu pasti dingin kan?" seketika Valen teringat sesuatu untuk membantu Neisya yang kedinginan
sedangkan Neisya menggeleng "enggak kok, biasa aja"
Valen menggelengkan kepalanya menghadapi Neisya yang kaku itu 'susah juga ya ngadepinnya pantes Raka bilang keras kepala' batin Valen,walau tidak sopan ia menyentuh lengan baju Neisya yang lembab bahkan hampir basah
"basah gini gak dingin gimana,Bee ambilin hair dryer di atas !!!" teriak Valen pada Nanbe
Nanbe yang mendengar langsung melakukan perintah kekasihnya itu,tak lama ia tiba membawa barang yang Valen minta "buat apa seng?"
Valen yang dipanggil seng oleh Nanbe menerima uluran hair dryer itu, entah darimana kata seng tercipta, Nanbe bilang seng adalah singkatan dari sayang banget bukan seng untuk atap rumah ya " ini Be buat ngeringing baju Neisya"
Nanbe ber oh panjang lalu ia pamit kembali berkumpul kedepan bersama teman yang lain
Valen pergi kedapur kecil yang tersedia di sana membuatkan teh untuk Neisya,sebelum pergi ia sudah katakan agar Neisya mengeringkan bajunya menggunakan alat yang tadi Nanbe ambil dan Neisya menurut walau awalnya menolak
"udah kering?" tanya Valen yang datang dari dapur membawa satu gelas teh hangat
Neisya menggeleng sambil terus menyusuri bajunya menggunakan hair dryer itu
"lucu sih, pengalaman pertama pake hair dryer buat ngeringin baju" Valen terkekeh diikuti oleh Neisya, untungnya waktu itu Valen lupa membawa pulang, barang itu ketinggalan disi saat ia baru saja membelinya
Neisya banyak diam membuat suasana menjadi canggung mencekam, Valen tidak suka suasana seperti ini ia yang banyak bicara rasanya tidak nyaman diam diaman
''lo lulusan smp mana btw?"
Neisya yang sedang mengedit vidio hujan hasil bidikannya tadi melirik Valen dan langsung menaruh asal handphonenya "gue lulusan SMPN 4 Jakarta" jawan Neisya apa adanya dan Valen mengangguk " lo sendiri?" tanya Neisya, dan obrolan berlangsung panjang mengurai canggung di antara keduanya walau kaku setidaknya mereka berdialog daripada diam diaman, susah memang untuk Valen yang cerewet menyetarakan Neisya yang menjawab hanya ketika di tanya itupun apa adanya, tapi perlahan Neisya bisa menyesuaikan diri
larut dalam obrolan tiba-tiba sayup kumandang adzan terdengar membuat mereka menghentikan sejenak obrolannya
Raka sibuk menyuruh kawan kawannya bersiap pulang atau sholat berjamaah disini, Valen tersenyum melihat Raka yang kelakuannya sama Persis seperti Rayen jika soal ibadah " Raka Itu sama aja kayak Rayen, Soal Sholat nomor 1. Sayangnya Rayen lagi gak ikut nongkrong, dia ketua geng cane's dan si Raka wakilnya" Neisya ber oh Panjang ternyata diam-diam Raka ketua geng
"nanti deh kenalan sama anak lainnya sebelum Pulang, mereka seru asik asik orangnya cuman ya itulah selengean aja mereka tu, wajah wajahnya memang ngeselin tapi hati mereka baik-baik" beber Valen mengungkapkan satu persatu fakta tentang geng Cane's
Neisya hanya mengangguk meng iya kan 'kenalan juga Paling nanti lupa' begitulah batin Neisya.
KAMU SEDANG MEMBACA
with you till Jannah [dalam peroses perubahan alur]
RomanceBlurb: "Kalo dia jodoh kita.kenapa harus dengan cara berlari kita mengejarnya, sedangkan kita diam di tempat saja,dia akan datang bila sudah waktunya" •• "Bukan dijodohkan.tapi memang sudah jodohnya" _________ Notes: KARYA INI MURNI HASIL PEMIKIRA...