10.sakit yang tidak bisa dijabarkan

763 39 21
                                    

hujan deras yang mengguyur perkotaan itu mulai reda Neisya minta di antar pulang,dan sebelum pulang Valen benar-benar membuktikan ucapannya untuk mengajak Neisya kenalan pada temen temennya yang lain,

Setelah bersiap pulang Valen menyuruh anak cane's berkumpul dan berkenalan Pada Neisya.

"gue Azry, Panggil aja Ry biar simpel" lelaki yang tadi menggunakan earphone maju lebih dulu memperkenalkan diri

"Neisya" balas Neisya tanpa senyum, sebenarnya ia malas melakukan hal tidak penting ini buang buang waktu saja

" Hai sya gue Zosma, Jangan Panggil Zos atau Ma ya, kalo di panggil Zos kaya kenalpot kalo dipanggil Ma kaya mama Jadinya"  Semua tergelak kecuali Neisya ia hanya menyambut uluran tangan dari cowok sok asik itu dengan wajah datar tanpa ekspresi apapun

" terus manggilnya apa dong?" tanya Azry Patner ribut Zosma

" Panggil sayang juga boleh" Zosma menjawab tadi bukan untuk Azry melainkan untuk Neisya, melihat zosma mengedipkan sebelah mata membuat Neisya bergidik ngeri mendadak ilfil

"gue Zulfi" ucap laki laki berkulit putih dengan alis tebal

"anak mama dia"  sambar Azry yang tidak mau diam,lelaki jangkung itu sepertinya memang tukang ngerecok. Zulfi yang tidak terima di katain seperti itu menonyor kepala Azry kuat kuat sebagai pelampiasan emosinya " gue bilangin mama nanti"

tuh kan baru saja di bilang Zulfi sudah mengeluarkan jurus andalannya membuat Arry terbahak sampai memegangi perutnya yang Sakit akibat tertawa

Zulfi yang sadar langsung meng aduh "Udahlah biarin aja Azry emang udah gila dia, kebanyakan nonton Anime otaknya udah gak waras"  beritahu Zulfi  Pada Neisya yang masih saja cool  "manusia manusia aneh " gumam Neisya sekecil mungkin sambil memutar bola matanya

"nah kalo ini Nanbe!! Pacar gue" ucap Valen antusiasi sambil merangkul lengan Nanbe dan lelaki itu balas mem puk Puk kepala Valen.

Dan hal itu sangat sayang untuk tidak Azry tiru, la merangkul tangan Zosma untungnya Zosma langsung paham, mereka akhirnya meng cosplay  Nanbe dan Valen

valen mencebik sedangkan Nanbe heran terkekeh sudah tidak aneh dengan tingkah dua manusia segender itu

valen menggerutuk tak terima "Be gak suka ihh!! mereka kaya gitu" rengek Valen seperti anak kecil dan hal itu tentunya Azry ikuti

"udah biarin nanti kita botakin rambutnya"

Zosma dan Azry tak gentar oleh ancaman Nanbe mereka tetap meniru tingkah Valen, bahkan Azry mengulurkan lidahnya Pada kekasih Nanbe itu

"Be!!! ih Paan sih kalian" Valen makin jengkel di tantang seperti itu, Azry memang tak pernah mau damai dengan sesama human, selalu mencari cara supaya ribut apalagi pada Valen,wajah wanita itu menggemaskan jika di buat emosi

"bener -bener ya! minta di botakin lo?"

"Botakin aja kalo bisa wle"

"eh udah udah Perkenalannya lanjut kapan kapan aja kasian anak orang kemalaman Pangkas Raka di sela adu mulut Valen dan Azry yang tidak akan ada habisnya

"ayo sya pulang" ucap Raka menghampiri Neisya

"eh dia sama gue aja Pulangnya" cegah Valen melepas genggaman tangannya Pada Nanbe

Raka menggeleng "dia datang sama gue pulangnya harus Sama gue juga"

Azry yang sama seperti valen sudah tidak merangkul lengan Zosma menyenggol lengan lelaki itu "lo ngerasain bibit bibit cinta dari mereka gak?" bisik Azry yang  langsung di Jawab oleh zosma

"gak" jawab lelaki itu

"aelah lo gitu" tentunya tangan Azry tam mau diam la bicara sambil menabok bokong Zosma

"anjir cabul banget tangan Lo" Zosma tak mau diam dia balas menendang bokong lelaki gila amine itu

Jalanan yang masih basah oleh genangan air sisa hujan di lewati menggunakan motor milik Raka, tiba di depan gerbang bercat hitam motor itu berhenti tentunya di komando oleh Neisya

Wanita yang masih menggunakan topinya itu  turun dari atas motor "thank's ya"  tanpa basa basi lagi Neisya masuk meninggalkan Raka

bahkan Raka belum sempat bicara Neisya sudah melesat pergi secepat kilat "nyaman ya dia pake topi gue" ucapannya sambil terkekeh dan pergi melesat meninggalkan pelataran rumah milik Neisya

Neisya baru ingat saat dirinya melewati cermin di  kamar dan tak sengaja melihat topi yang masih ia gunakan  " lah ini topi dia! que lupa" pekik Neisya dan langsung turun ke bawah

sayangnya Raka sudah tidak ada di depan pagar sana  "aduh bisa-bisanya gue lupa, males kalo harus ketemu dia lagi"   akhirnya Neisya masuk ke rumah sambil memegang topi itu.

menuju kamar tentunya melewati ruang keluarga yang sangat sunyi dan kosong,Neisya tak di khawatir kan pulang malam oleh bunda jangankan di tanya habis darimana bunda tak sedikitpun peduli Neisya pergi kemana sama siapa,Neisya lebih baik di marahi oleh bunda karena pergi tanpa kabar dan pulang malam justru dengan itu menandakan kalo bunda masih khawatir dan peduli pada Neisya

Sedih ? sudah pasti, Neisya berharap handphone Yang ketinggalan itu penuh dengan Pesan serta Panggilan dari bunda yang mengkhawatirkannya nyatanya ekspetasi tak sesuai realita, satupun tidak ada Pesan yang bundanya kirim

"kapan ruangan ini rame lagi?" Neisya benar-benar kehilangan keluarga, hanya diri sendiri yang Peduli padanya sekarang

" kalo Allah baik, kenapa baiknya sama orang doang? Kenapa gue di siksa dalam sunyi dan kesendirian? gue juga butuh Pelukan hangat keluarga terutama ayah kalo gue hidup cuman buat sakit ngapain gue ada di dunia ini"

hidup memang tat selalu mulus selalu ada yang di ambil menuju kebahagiaan yang utuh, mengeluh wajar menyerah jangan.

aku, kamu, kita.sama-sama manusi jadi ayo saling semangati satu sama lain jika bukan Kita siapa lagi?

^Seu next chapter^

with you till Jannah [dalam peroses perubahan alur]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang