Setelah dua hari berpacaran.
"Nama kepanjangan kamu siapa? Aku kan pacar kamu, tapi masa aku gak tau nama kepanjangan pacar aku sendiri"
Jelas deni kepada perempuan yang memegangi setangkai bunga mawar merah."Roselyn adrishta arsenio"
Jawab perempuan mengenakan kemeja kotak-kotak, menunjukkan setangkai bunga, menatap laki-laki yang duduk di sebelahnya.Deni melirik bunga yang dipegangi gadis itu dan kembali menatap selyn, pacarnya.
"Rose.. artinya mawar, iyakan? Nama kamu cantik ya"
Ucap deni.Selyn mengangguk, mengiyakan pendapatnya.
"Cantik kayak orangnya"
Lanjut deni menggoda.Selyn memicingkan mata
Setelah mendengar perkataan laki-laki itu."Nama belakang kamu siapa? Waktu itu kamu gak kasih tau nama belakang"
"Husein"
"Berarti deni erlangga husein?"
Deni mengangguk.
"Iyaa betul..."Cara bicara selyn kepada deni menjadi lemah lembut dan sopan, tidak ada bicara kasar sedikitpun. Tidak seperti sebelumnya.
"Kak deni.."
Deni menoleh, mengangkat kedua alis.
"Temen kakak kemaren dateng ke cafe sendirian, trus dia tuh kayak berusaha akrab gitu loh sama aku, dia ke aku tuh mukanya kek sumringah gitu, kenapa ya dia?"
"Ohh.. itu? Nino"
Ucap deni.Deni menundukkan kepala. Kedua mata terpejam.
Menghembus napasnya kasar."Dia itu sebenernya suka sama kamu dek"
Deni mengangkat kepalanya dan menatap selyn."Hountou?"
(Benarkah?)
Tanya selyn terkejut dengan bahasa jepang. Menutup mulutnya dengan ujung ketiga jari.Deni mengangguk.
"Tau gak kamu? Dia sendiri yang cerita ke aku, awalnya dia noleh sana sini kek nyari sesuatu, pas ditanya jawabnya lagi baca quotes, trus aku suruh dia jawab jujur. Ternyata dia nyari kamu, dia bilang sendiri kalo dia suka sama kamu"Selyn mengibaskan rambutnya dan mengaitkan anak rambutnya ke belakang telinga.
Nampak seperti perempuan yang sok kecantikan, dengan wajah percaya diri.Banyak banget fans gua
Selyn bergumam dalam hati, mengangkat sebelah alis dan memanyunkan bibir agar terlihat sexy.
"Bibir kamu kenapa, dek?"
"Kesemutan"
Deni menggelengkan kepala.
"Minta dicium?"
Deni mencondongkan tubuhnya ke hadapan selyn dan menatapnya.Selyn membelalakkan matanya.
"Apaansi, enggak..."Selyn bangkit dari kursi kayu dan hendak mundur.
Eh awas itu!
Deni dengan cepat menarik tangan selyn.
Selyn memutar pinggangnya melihat ke arah apa yang di tatap deni.
"Ada paku.. tuh nonjol, takutnya kena kaki kamu terus luka, lagian siapa juga sih yang masang paku disitu, gak dipukul aja tu paku sialan."
Ucap deni.
Sambil menunjuk dengan dagunya, terdapat paku di area kursi kayu.Selyn langsung menghempaskan tangan deni, melemparkan jaket yang tersampir di punggungnya dan pergi meninggalkannya.
"Lyn.. dek... Kamu kenapa? Mau kemana?"
Ucap deni sambil mengejar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Mandiri
Non-Fiction(Diangkat dari kisah nyata) Tentang perempuan yang selalu berwajah datar Tak pernah menampilkan ekspresi diwajahnya Orang-orang berpikir dia adalah perempuan sombong yang tak perduli apapun disekitarnya dan berlagak angkuh.