Bimbang

16 2 0
                                    

Malam ini, bulan bersembunyi dibalik awan
Langit yang nampak gelap tanpa adanya bintang satupun yang terlihat
Hujan terus berjatuhan membasahi bumi
Angin meniup kencang pepohonan

Duduk termenung memeluk kedua lutut
Punggung bersandar di tepi ranjang
Dengan derasnya air mata yang terus menetes tak kalah deras dengan hujan di malam ini.

Kepalanya terus tertunduk
Netra yang terus menutup dengan air yang terus keluar dari pelupuk mata

Hatinya sakit terasa seperti disayat sebilah pisau

Rasa gundah menyerangnya dimalam yang sunyi ini.

Otak dan hatinya sedang beradu argumen.

Memikirkan betapa bodohnya ia telah membangun sebuah komitmen dengan orang yang tak baik, sering di perlakukan kasar oleh sang kekasih, sering tidak dimengerti oleh sang kekasih.
Ia telah mengambil keputusan yang salah.
Dalam hatinya selalu berkata
'lebih baik aku sendiri walau kesepian'

Di sisi lain, ia memikirkan laki-laki yang telah lama ia cintai secara diam-diam selama dua tahun terakhir.

Walau sudah memiliki pacar tapi tetap saja perasaannya tak bisa dihilangkan.
Terlebih lagi, pacarnya tak mau mengerti dirinya.
Hal itu seperti telah membuatnya merasa gila.

Saat ia mendengar pernyataan cinta dari deni, sekilas ia memikirkan vin, tapi ia kembali sadarkan dirinya bahwa ia dengan vin hanya bertepuk sebelah tangan dan tak akan pernah ada kepastian, maka dari itu ia memutuskan untuk menjalin hubungan dengan laki-laki yang tepat berada di hadapannya di hari itu, dengan membawa kepastian kepadanya.

Terlalu terbelenggu di dalam kesedihan
Sampai ia lupa bahwa jam telah menunjuk angka sembilan
Malam ini seharusnya ia pergi berlatih

Selyn mengumpulkan kesadaran
Dengan sigap menghapus air mata dan bergegas membuka lemari, mencari seragam latihannya.

Dengan buru-buru ia bersiap-siap
Ia terlambat, seharusnya datang di jam delapan.

------

Di tengah hujan, selyn berlari menghampiri laki-laki yang sedang berbicara dengan seseorang.

Dengan nafas yang tersengal.
"Ma-"

"Udah pemanasan?"
Laki-laki itu memotong kalimat selyn yang hendak meminta maaf karena terlambat.

Selyn mengangguk.

"Yaudah langsung gabung sama yang lain"
Laki-laki itu berucap dengan lembutnya seperti biasa.

Selyn menurut dan dengan cepat menghampiri teman-temannya yang sedang fokus berlatih.

Saat sedang berlatih, fikirannya tak bisa fokus, ia memikirkan vin.

Bagaimana reaksi vin jika tau kalau selyn memiliki pacar? apakah vin akan sedih?

Itulah yang difikirkan selyn saat ini
Tapi ia dengan cepat menggelengkan kepala. 'gak mungkin'

Kak vin gak punya perasaan apa-apa sama gua, dia berperilaku baik gak cuma ke gua, tapi kesemua siswanya, peduli nya kak vin ke gua itu karena gua siswanya. Memang wajar kalau kak vin baikin gua.

Gumam selyn dalam hati yang sedang berusaha menyadarkan dirinya, berfikir tak mungkin vin memiliki perasaan yang sama terhadapnya.

Sekarang roll depan, sampe ujung

Seru seorang laki-laki kepada para siswanya.

Selyn yang mendapati urutan paling belakang menurut dan melakukan roll
Tapi baru saja lima kali putaran, kepalanya kini terasa seperti berputar
Setiap melakukan sekali putaran, ia memegangi kepalanya yang pusing.

Gadis MandiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang