First time

19 2 0
                                    

"Kamu baru pertama kali jalan sama cowok?"

"Mau tau?"

Deni mengangguk.

"Mau tau aja atau mau tau banget?"

"Mau tau banget"

"Kenapa tuch?"

"Ya gapapa, cuma mau tau aja"

"Okeh, gua.."

Selyn tak melanjutkan bicaranya
Ia malah asik melanjutkan makan kepiting
Menggigit kaki-kaki kepiting yang berwarna putih oranye.

"Apa?"
Tanya deni

"Apa?"
Tanya selyn dengan raut wajah bingung yang kini membingungkan deni yang sedang bingung akan kebingungan selyn.

"HAHAHHA muka lu ngeselin anying"
Selyn tertawa terbahak-bahak walaupun sudah berusaha untuk menutup mulut dan menahan tawa.

"Lu kepo banget, oke gua kasih tau.. iya! Gua baru pertama kali"
Lanjut selyn.

"Oh pantes"

"Kenapa emangnya?"

"Udah keliatan dari raut wajah kamu tadi, kayak kaku gitu"
Ucap laki-laki itu masih menghadap ke depan sedikit menunduk membenarkan jam tangannya yang kurang kencang.

Selyn sudah selesai menghabiskan makanan yang ada di hadapannya, menyenderkan punggungnya di senderan kursi
Menepuk-nepuk perutnya yang buncit kekenyangan
Mencolok-colok giginya dengan tusukan gigi yang berbahan bambu yang dibuat dengan menggunakan
Mesin. mesin pembelah bambu, mesin pelepas simpul bambu, lebar, tebal
Mesin pengaturan, mesin layering, bambu putaran tongkat pembuat mesin, mesin pengaturan panjang,
Tongkat mesin polishing, mesin pengasah tusuk gigi, mesin pisau gerinda.

"Udah selesai makannya? Enak gak?"
Tanya deni.

"Enak. Rasanya kayak cilok"
Jawab selyn.

Deni menggelengkan kepala mendengar pernyataan selyn.
"Masih mau pesen makan lagi gak?"

Selyn membulatkan matanya
Terkejut akan pertanyaan deni barusan yang menawarinya untuk memesan makanan lagi
Mengapa dia tidak mengeluhkan selyn yang makan terlalu banyak, belum lagi kepiting yang baru saja di habiskan selyn adalah kepiting paling bawah di list daftar menu karena harganya yang mahal.
Mengapa deni tidak kesal?

"Gak lah, kenyang gua"
Ucap selyn dengan ekspresi klenger.

"Shopping mau? Kita ke mall"
Tanya deni lagi.

Selyn terdiam sesaat, memikirkan apa yang harus dia beli. Apa yang kira-kira dibutuhkannya di rumah.

"Gas..."
Selyn menerima tawaran tersebut.

Tanpa banyak basa basi mereka keluar dari resto
Bergegas menuju mall.

Laki-laki itu mengetuk dua kali layar jam nya, menunjukkan empat angka
Memperlihatkan pukul 21.04

 

20 menit perjalanan
Mereka tiba di mall yang letaknya ada di tengah-tengah kota
Saat sudah masuk, perempuan dengan rambut terurai bebas itu berjalan menyusuri berbagai rintangan yang ada di bangunan itu dengan langkah yang gesit
Tangga, lorong, lift dan eskalator
Ia jajal semua
Tak lupa ia berjabat tangan dengan beberapa patung manekin disana
Deni yang berada di belakang terlihat lelah letih lesu lunglai mengikuti selyn.

Dan yang di tuju adalah tempat produk-produk makanan ringan.

Selyn baru bisa diam berdiri di tengah-tengah ramainya snack dan camilan.

Gadis MandiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang