Jisung berlari secepat yang dia bisa seolah kakinya akan di tembak jika dia berhenti berlari, dia terus beralari sampai dia berhenti di sebuah restoran ayam yang cukup ramaiJisung memasuki restoran itu dengan tatapan mata mengedar ke seluruh penjuru ruang mencari seseorang, peluh keringat bercucuran di keningnya. Jantungnya berdegup kencang pikirannya hanya di penuhi oleh satu orang
"Jisung?" Panggilan itu membuat jisung segera menoleh
Di sana hyungnya sedang berdiri menatapnya dengan pandangan bingung
"Jisung? Kenapa kau kemari? Inikan masih jam seko-" haechan di buat kaget karena jisung tiba tiba memeluknya
Badan jisung yang tinggi dan badan haechan yang mungil membuatnya tenggelam dalam pelukan jisung, pemandangan itu membuat banyak pelanggan menatapnya dengan pandangan iri
"Hyung... ini beneran kau kan? Jika ini mimpi aku tidak mau bangun" lirih jisung
"Jisung ada apa? Kau mimpi buruk?" Tanya haechan menepuk nepuk punggung jisung pelan, dia tidak tahu apa yang terjadi tapi dia tahu adiknya sedang ketakutan sekarang
"Mianhe hyung... aku selalu jahat padamu... mieanhe... hiks... mianhe..."
Haechan di buat panik dengan jisung yang tidak pernah menangis sejak kematian ibu mereka tiba tiba menangis lirih di depannya
"Jisung ada apa? Apa ada yang mengganggumu di sekolah?" Tanya haechan
Jisung tidak menjawab dan terus menangis memeluk haechan sambil menggumam maaf berkali kali
...
Setelah insiden jisung yang menangis heboh tadi, akhirnya haechan izin pulang lebih awal. Karena bibi pemilik restoran itu sudah menganggap haechan anaknya sendiri jadi haechan di persilakan pulang lebih dulu
"Kau kenapa bolos sekolah?" Tanya haechan saat ini mereka tengah duduk di bangku taman di dekat rumah mereka
"Mianhe hyung, marahi saja aku" ucap jisung
"Kau ini aneh sekali, dari tadi minta maaf terus. Mana tega hyung memarahimu jika kau menangis deras tadi"
"Aku tidak menangis" elak jisung
"Cih padahal kau menangis seperti bayi tadi" sindir haechan
"Hyung!" Jisung serasa ingin bersembunyi saja akibat merasa malu
"Ternyata adikku ini cuma badannya saja yang tumbuh seperti titan, tapi tingkahnya masih seperti bayi" kekeh haechan
"Hyung! Aku bukan titan!"
"Iya iya, jadi kenapa jisungie bolos sekolah? Apa terjadi sesuatu di sekolah? Siapa yang membuat jisungie menangis?" Tanya haechan
"Hyung kalau tanya satu satu"
"Hehehe mian, jadi kenapa uri jisungie menangis?"
"Karena hyung"
"Aku?"
"Hm... karena aku telah menemukan kembali bunga asterku yang hilang" jawab jisung tersenyum lembut menatap haechan
"Kau ini biacara apa sih?" Heran haechan
"Hehehe hyung hari ini aku tidak ingin masuk sekolah boleh? Aku ingin menghabiskan hari ini dengan hyung, tapi jika hyung ingin aku kembali ke sekolah aku akan kembali" ucap jisung
"Ku rasa bolos sehari tidak akan mengganggu nilaimu, karena adikku ini jenius" ucap haechan tersenyum manis pada jisung sambil mengusak kepala jisung lembut
KAMU SEDANG MEMBACA
My little brother my hero (hiatus)
FanficKesempatan datang untuk jisung memperbaiki kesalahannya pada hyungnya Tapi jisung tidak menduga jalan yang dia ambil malah membuat hyungnya dalam bahaya - Haechan merasa adiknya sudah banyak berubah Rasa penasaran mengenai rahasia yang di sembunyik...