Di belakang sekolah, lebih tepatnya pagar tinggi yang menjadi saksi pertemuan haechan dan jenoHaechan memanjat pagar itu dengan kursi dan meja yang dia bawa dari gudang. Dia menyusun kursi dan meja hingga dia bisa memanjat pagar tinggi yang sering jeno lalui dengan mudah
"Bagaimana jeno bisa me-man-jat i-ni dengan mudah?" Gumam haechan dengan nafas memburu begitu dia sampai di atas pagar
"Astaga... aku lupa... bagaiaman aku turunnya? Masa lompat?" Gumam haechan yang takut melihat betapa tingginya pagar yang dia naiki
"Mau kemana?" Suara berat seseorang membuat haechan kaget
"J-jaemin?"
Jaemin tengah menatapnya datar dari bawah
"Aku sudah menemukannya" ucap jaemin yang mematikan telfonnya tanpa mengalihkan fokusnya dari haechan
"Kau mau turun dengan sukarela atau aku harus menarikmu?"
Dengan terpaksa haechan turun dari pagar itu menggunakan kursi dan meja yang dia susun seperti tangga berantakan. Jaemin tidak mengalihkan pandangannya dari haechan yang kesusahan menuruni kursi dan meja yang dia susun.
"KYAAA-!" Haechan kaget saat dia salah tinjak dan jatuh namun dengan cepat jaemin menangkap tubuhnya
haechan merasa malu dengan teriakannya barusan sungguh tidak keren
"Sudah puas memanjatnya?" Tanya jaemin yang membuat haechan tersadar ternyata dia dari tadi berada di gendongan jaemin
"M-mian... bisa turunkan a—"
"Tidak, nanti kau kabur seperti kucing" ucap jaemin yang membawa haechan pergi, sementara itu haechan hanya bisa menutupi wajah malunya dengan bersembunyi di perpotongan leher jaemin
...
Jaemin membawa haechan ke ruangan osis pribadinya, di mana jeno sudah menunggu dengan bersedekap dada sambil bersandar di depan pintu
"Haechan?! Apa yang terjadi? Dia terluka?" Tanya jeno yang panik saat melihat jaemin datang menggendong haechan
"Aku tidak apa apa, tolong turunkan aku..." minta haechan dengan suara pelan
Setelah jaemin menurunkan haechan, haechan hampir jatuh kebelakang akibat pelukan kuat jeno
"Kau tahu betapa paniknya aku?! Aku dan jaemin mencarimu seperti orang gila! Kau kemana? Kenapa pergi tanpa kami? Bukannya aku sudah bilang—" haechan segera menutup mulut jeno dengan ciuman singkat yang membuat jeno kaget
"Mian... aku hanya ingin bertemu jisung" ucap haechan
"Kami bisa menemanimu, pergi sendiri sangat berbahaya" ucap jaemin
"Mianhe... aku pikir kalian sibuk jadi aku tidak ingin merepotkan kalian"
"Haechan untukmu kami tidak akan pernah sibuk" ucap jaemin mengelus lembut kepala haechan dan menatapnya dengan sorot mata hangat yang membuat haechan merasa kebih tenang
"Gomawo..."
"Pulang sekolah kita akan bertemu jisung, tadi jisung menghubungiku dia menunggumu di rumah renjun" ucap jeno
"Chinja?! Syukurlah... dia tidak marah lagi" ucap haechan
"Ayo kembali ke kelas" ucap jeno yang menggenggam lembut tangan haechan, saat haechan dan jeno akan pergi jaemin menahan tangan haechan
"Ada apa jaemin?" Tanya haechan
"Aku belum" jawab jaemin
"Belum apa?" Tanya haechan bingung
KAMU SEDANG MEMBACA
My little brother my hero (hiatus)
FanfictionKesempatan datang untuk jisung memperbaiki kesalahannya pada hyungnya Tapi jisung tidak menduga jalan yang dia ambil malah membuat hyungnya dalam bahaya - Haechan merasa adiknya sudah banyak berubah Rasa penasaran mengenai rahasia yang di sembunyik...