12

6.1K 633 28
                                    


Di perpustakaan haechan dan shotaro merapikan buku buku dengan malas

"Haechan! Biar aku saja" ucap jeno yang membawakan buku buku di tangan haechan

"Jeno? kenapa kau kemari? Kau di hukum juga?" Tanya haechan yang kaget jeno tiba tiba ada di perpustakaan juga

"Iya aku di hukum"  ucap jeno yang berlalu pergi untuk meletakan buku buku yang di bawa haechan

"Dia bohong, pasti dia kemari untuk bolos, jeno suka bolos" bisik shotaro

"Benarkah? Bukan jaemin?" Tanya haechan yang mengingat waktu itu jaemin pernah menolongnya ke cafe saat jam sekolah

"Jaemin tidak pernah bolos, dia selalu hadir setiap hari walau kerjaannya hanya tidur setiap jam pelajaran" ucap shotaro

"Mereka tidak kena marah guru?" Tanya haechan

"Ini sekolah milik keluarga mereka, tidak ada yang berani memarahi mereka, lagipula nilai mereka tidak pernah mengecewakan jadi tidak ada yang protes"

"Mereka sangat pintar ya? Pasti jaemin selalu menjadi peringkat satu" ucap haechan

"Jaemin? Kenapa kau bisa perpikir jaemin menjadi peringakat satu?" Tanya shotaro

"Hm... karena dia selalu baca buku? Aku sering melihatnya membaca buku"

"Memang kau tahu apa yang dia baca?"

"Aku tidak terlalu memperhatikan buku yang dia baca sih" gumam haechan

"Dia itu hanya baca komik atau buku biografi yang membosankan" ucap shotaro

"Oh... jadi bukan dia peringkat satunya?"

"Bukan, tapi jeno"

"Oh jen- A-apa?! JENO?!" Kaget haechan

"Kau memanggilku?" Tanya jeno yang merasa terpanggil

"Eoh? I-iya bisa bantu aku membawa ini" ucap haechan yang menarik buku buku di tangan shotaro dan memberikannya pada jeno

"Hm" begitu jeno pergi membawa buku buku itu untuk di susun di rak, haechan segera menoleh pada shotaro

"Kau tidak bohongkan? Serius jeno peringkat satu?" Tanya Haechan

"Aku tidak bohong, aku serius" ucap shotaro

"Jeno yang itukan?" Tanya haechan menunjuk punggung jeno yang tengah serius menyusun buku

"Memang jeno yang mana lagi? Di sekolah ini hanya satu yang namanya jeno" ucap shotaro memutar matanya malas

"Aku paham kau kaget karena jeno yang terlihat seperti berandalan itu bisa peringkat satu" ucap shotaro

"Chan?" Heran shotaro pada haechan yang menunduk dengan telinga memerah

"Apa yang telah aku lakukan....? aku pernah mengatainya bodoh dan peringkat satu dari belakang.... Bagaiaman ini taro? Aku malu sekali..." ucap haechan

"Kau apa? Kau mengatainya bodoh?" Tanya shotaro kaget

Haechan hanya mengangguk sebagai jawaban

"Jeno tidak memukulmu?" Tanya shotaro

"Tidak, dia hanya membentakku" ucap haechan

"Heol... daebak... chan... kau sungguh luar biasa" kagum shotaro

"Ne?" Bingung haechan

"Lebih baik sekarang kita selesaikan ini, sebentar lagi jam pelajaran shindong saem selesai, dia pasti akan datang kemari untuk mengecek kerjaan kita" ucap shotaro yang kembali menyibukan diri menyusun buku

My little brother my hero (hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang