Love In The Dark

03

Setelah mengerjakan sholat subuh Tasya langsung membersihkan rumah walau beberapa kali menguap karna mengantuk. Menurutnya membersihkan rumah adalah sesuatu kewajiban bagi dirinya sebelum kekampus.

Setelah pekerjaan rumah dirinya langsung menuju kamar,setelah selesai mandi dan bersiap-siap Tasya langsung menuju cermin melihat penatulan dirinya. Yang terlihat biasa saja tak ada semangat seperti sebelumnya.

Tasya menyentuh dada "Hari ini kita lewati lagi ya,entah hari ini kita dapat sedih atau senang semua patut di syukuri karna itu adalah pemberian dan pembelajaran." Tasya tersenyum melihat pantulan dirinya.

Tasya keluar kamar,dan langsung keluar dari rumah untuk memanaskan motornya Dirasa cukup Tasya langsung menjalankan motornya.

Selama di jalan Tasya menatap lurus ke depan,mengingat seperti apa dirinya terlihat menyedihkan dan sangat sulit. Bukan hal yang mudah baginya untuk bisa sampai pada titik ini.

Sesampai di kampus Tasya memarkir motornya dan langsung menuju taman kampus,duduk di salah satu pohon tua membiarkan angin menerpa dirinya.

Bukan gak bersyukur apa yang dirinya jalani sekarang. Tapi bukan ini yang dirinya inginkan bukan ini yang dirinya mau,tapi takdir sudah menentukan hidupnya apa yang perlu dirinya sesali lagi? Sakit,kecewa,pahitnya hidup,nangis bahkan yang tanpa suara sudah dirinya lalui menjadi sosok yang berbeda bahkan dirinya pun tak mengenali siapa Tasya sebenarnya.

Tasya menghela napas besar. Apa yang Tuhan inginkan darinya? Apa yang Tuhan ingin liat dari nya, Tasya bukan lah sosok yang kuat bahkan pundaknya sudah sangat rapuh.

"Gw gak bisa,gw gak sanggup sudah cukup." ucap Tasya sambil melihat danau itu.

Tasya membenci dirinya sungguh sangat membenci! Jika mati itu mulia sudah dari dulu dirinya lakukan.

Hidup dengan rasa trauma,rasa sakit,rasa dendam yang tak perna bisa terlampiaskan bukanlah hal yang mudah baginya.

Tasya benci terang,dirinya membenci keramaian,dirinya membenci keributan.

Bisakah Aku istrahat tanpa harus bangun?

***