13

15 2 0
                                    

Melihat indah matahari itu terbenam di tambah suara ombak bukan kah itu  paket yang komplit melihat bagaimana matahari itu terbenam di gantikan dengan warna langit yang cantik membuat siapa saja terpesona begitu pun Tasya.

Entah sudah berapa lama Tasya melihat langit indah itu hingga akhirnya langit menjadi gelap di hiasi dengan bintang-bintang cantik dan tetap suara ombak yang masih menemani.

Apakah di langit itu indah?

Apakah di langit menyenangkan?

Ingin sekali rasa cepat berada disana melihat dari atas betapa cantiknya bumi ini.

Kenapa mereka cepat sekali pergi? Apakah seindah itu berada di langit hingga meninggalkan dirinya sendiri disini?

Tasya membenci dirinya,sungguh! Apa yang dirinya bisa buat? Mereka menganggap dirinya mampu dan bisa tapi ternyata itu tidak benar. Dirinya tak sekuat itu bahkan pundak nya sudah tak sanggup.

Bolehkah dirinya menyerah? Sudah terlalu banyak hal yang menyakitkan yang dirinya rasakan. Apa itu belum cukup?

Tasya terus menghela nafas dada nya terasa sesak,sungguh bahkan untuk bernafas saja susah. Apa ini?

Tasya mengusap pelan dadanya berharap sesaknya hilang tapi ternyata air matanya yang keluar,sesakit itu kah?

Bawalah separuh dirinya bersama angin malam ini,Tasya berharap agar sakitnya berkurang namun yang terjadi mala makin sakit! Ah Tuhan ini terlalu menyakitkan.

Tasya bahkan ingin sekali mengeluarkan semua yang di dalam tubuhnya guna menghilang rasa sakit itu. Apa ini Tuhan?

Tasya terus menangis mengeluarkan semua yang dirinya tahan sejak lama bahkan suara nya tangis pun tak terdengar, keluarkan semuanya hari ini tak akan ada orang yang memarahi mu karna suara tangis mu karna ada ombak laut yang mengalihkannya.

Menangislah tak akan yang menghakim mu kali ini,keluarkan semua air mata mu yang membuat mu sesak sejak dulu.

Ini terlalu menyakitkan sungguh! Tasya bahkan tak sanggup, banyak yang mengira dirinya kuat tapi nyatanya dirinya adalah sebuah perempuan rusak yang di beri nyawa untuk hidup.

Semenyedihkan kan itu hidupmu Tasya,bahkan orang-orang melihatmu kasian. Mereka membiarkan dirimu membusuk bersama luka hingga ingin rasanya mati. Mengabaikan rasa sakit,kecewa dan terus memberi luka tanpa perduli seberapa parah luka itu.

Tasya - seseorang yang di ciptakan untuk berjalan sesuai perintah-Nya,justru saya jadikan pilar. Tujuan saya sembuh dan tempat saya pulang. Dulu sekali sampai membuat banyaknya burung merasa cemburu akan keindahnya yang di berikan oleh Tuhan untuknya.

Dia bahkan nekat masuk ke dalam hutan terlarang untuk menemukan cahayanya. Meski tersesat berkali-kali,dia tidak memilih untuk kembali ke pintu awal. Karna sebanyaknya itu bahagianya yang telah hilang dengan sengaja.

Langkah terlalu terburu-buru sehingga kakinya menjadi lumpuh. Dia tidak lagi mampu mengayungkan kakinya sendiri. Sampai seseorang memberikan dia satu kaki
Untuknya agar tetap melangkah ke tujuanya.

Untuk mereka yang memberinya luka,lihatlah seindah apa dengan senyumnya tawanya. Indah senyum tawanya seperti sunset di sore hari dan pelukannya sangat menghangatkan.

Luka yang terus ada membuat itu susah sembuh,dengan terus di beri garam membuat nya sangat perih.

Semua hal yang menyakitkan dirinya sudah pernah rasakan,lalu hal menyakitkan apalagi yang belum?

Biarkan saja dirinya membusuk hingga mati bersama luka itu,biarkan dirinya membawa luka hingga akhir hayatnya. Tak ada lagi hal yang dirinya nantikan selain kematian.

***

Love In The DarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang