17

5 1 0
                                    

Wise men say
Only fools, only fools rush in
Oh, but I, but I, I can't help falling in love with you

Shall I stay?
Would it be, would it be a sin?
If I can't help falling in love with you

Like a river flows
Surely to the sea
Darling, so it goes
Some things, you know, are meant to be

Take my hand
Take my whole life too
For I can"t help falling in love with you
For I can"t help falling in love with you
Yeah

Dom terdiam ketika mendengar sebuah suara dengan piano yang begitu merdu sampai di telinganya,mencari ke sekeliling ruangan mencari dimana suara itu berasal hingga akhirnya Dom menemukan seseorang di ruang tamu dengan sebuah dress putih elegan.

Dom terpesona dengan sangat melihat wanita cantik itu Dom bisa yakin siapa saja yang melihat wanita itu akan terpesona. Dom terus mendengarkan suara merdu itu melihat wanita cantik itu tanpa mengalihkan pandanganya sama sekali.

Hingga akhirnya wanita itu selesai bernyanyi dan melihat ke arah Dom dengan senyum manis. "Sejak kapan kau disitu?" tanya nya

"Sejak tadi aku benar-benar jatuh cinta padamu,semua yang ada di dirimu begitu sempurna." ucap Dom sambil memeluk wanita itu.

Wanita itu membalas pelukan Dom dengan senyum hangat "Kau berlebihan Dom." balasnya.

"Tolong jangan tinggalkan aku,tetaplah disini apapun yang terjadi." ucap Dom

"Aku hanya berusaha sebisa ku Dom,kita hanya manusia yang akan tetap berpisah."balasnya.

Dom menatap sendu wanita itu,matanya meperlihatkan betapa sedihnya saat ini. "Apa yang perlu kau sedihkan Dom,apa yang kau inginkan selalu bisa kau dapatkan."lanjut Tasya

"Aku bisa memiliki semua yang aku mau,tapi aku tidak bisa memiliki mu selamanya. Kenapa?"tanya Dom

"Dom listen Kita hanya bisa berbuat dan berusaha tapi yang memutuskan tetap Tuhan."

"Apa yang perlu kulakukan agar kau tetap bersamaku?"

"Dom berhenti bersikap seakan-akan aku akan mati besok." ucapnya.

"Aku akan meminta pada Tuhan agar kau tetap bersama ku."balas Dom

"Jangan terlalu mencintai manusia Dom humans change easily trust me."

Dom terdiam menatap dalam wanita itu. "Apa kau mencintaiku?" tanya Dom dan wanita itu terdiam.

"Aku bahkan tidak tau seperti apa perasaan ku padamu Dom."

"Lalu?"

"Biarkan aku berusaha mencintaimu,jika itu tidak terjadi maafkan aku."ucapnya

"Aku akan membuat mu mencinta ku Tasya,percaya padaku kau akan mencintai ku!" ucap Dom dengan sedikit geram

Tasya langsung memeluk Dom menenangkan pria besar itu sebelum dia menghancurkan ruangan ini.

"Tenanglah,aku disini." ucap Tasya

"Ya dan itu selamanya." balas Dom dan tasya hanya terdiam.

"Pergilah bersiap-siap kau harus kekantor kan?" Suruh Tasya dan Dom langsung pergi.

"Tolong baju ku sayang." ucap Dom

"Iyaa."balas Tasya sambil tersenyum.

Setelah Dom pergi untuk bersih-bersih Tasya segera menyiapkan baju celana dan semua yang akan Dom pake hari ini. Setelah selesai Tasya langsung menuju dapur untuk membuat sarapan.

"Ah Nyonya tak perlu melakukan itu,perintakan saja kami."

"Aku mau membuat kan Dom sarapan,kalian bisa kerja yang lain."suruh Tasya

"Tapi nanti Tuan marah Nyonya."

"Tidak akan,pergilah."

Dan setelah itu pelayan tersebut pergi.  Dom turun dan melihat Tasya sedang menyiapkan sarapan.

"Kenapa kau yang membuat?mana pelayan? Aku membayar mereka agar tak membuat mu susah." ucap Dom

"Dom aku hanya membuat roti dan itu tidak berat lagian aku membuat sarapan untuk mu,apa kau tidak mau?" balas Tasya

"Tentu mau."

"Yasudah ayo sarapan kau harus kekantor."

Dan setelah itu mereka sarapan bersama menikmati waktu pagi indah itu dengan singkat.

"Aku berangkat,aku mencintaimu."

"Yaa aku juga mencintaimu."

Dom mencium Tasya lalu pergi,Tasya memperhatikan Dom hingga akhirnya mobil itu hilang.

Tasya menuju ruangan yang gelap dan lembab dengan bau anyir darah Tasya dapat melihat seseorang duduk tak berdaya disana,menyedihkan sekali Tasya mendekat dan orang itu sedang berusaha melihat ke arah Tasya. "Tolong bunuh saja aku,ini terlalu menyakitkan."ucapnya dengan terbata

"Kenapa cepat sekali meminta? bukankah disaat kau membunuh orang tua ku kau juga menyiksanya seperti ini bahkan lebih parah,apa yang ku lakukan pada mu bukan apa-apa dari apa yang kau perbuat pada orang tuaku."balas Tasya

"Aku hanyalah suruhan."

"Apa yang harus ku pedulikan? Kau tetap membunuh orang tua ku."

"Frans,sudah Kau siapkan?"tanya Tasya

 "Sudah Nyonya bahkan sepertinya leon sangat kelaparan."balasnya

"Ah sudah hampir 3 hari singa itu tidak makan, angkat dia dan bawa ke kandang Leon."suruh Tasya

Frans menyeret pria itu yang lemas tak berdaya hingga akhirnya sampai pada sebuah ruangan besar yang terdapat seekor singa yang sangat kelaparan.

"Sepertinya dia tau kalo dia akan di beri makanan dia begitu bersemangat." ucap Tasya 

Frans membiarkan manusia itu berbaling lemas tak berdaya di hadapan singa itu yang sepertinya tidak sabar melahapnya Tasya dan Frans keluar lalu pintu kadang itu terbuka dan dalam sekejap Tasya dan Frans dapat mendengar suara jeritan yang begitu menyakitkan.

Tasya tersenyum mendengar jeritan yang seperti alunan musik di telinganya. "Kau seperti psikopat Nyonya." ucap Frans

Tasya tersenyum lalu pergi dari ruangan itu dengan senang seperti mendapatkan sebuah hadiah. Tasya menuju ruang tamu sesampai disana Tasya langsung memutar film barbie dan mulai memesan makan online dan sedang beberapa menit makanan itu datang. Tasya tampak menenikmati momen itu seolah-olah tidak ada yang terjadi.

****

Love In The DarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang