Life | #1

10 0 0
                                    

Semua yang ada di dalam hidup adalah sebuah keajaiban dan sebuah mukjizat yang tak terduga yang datang entah dari mana, menjadi sebuah alasan mengapa hidup itu singkat dan cepat bagai angin berlalu yang lama kelamaan akan memudar oleh waktu dan ruang, sementara di sebrang itu ada sebuah kehidupan yang telah memudar harapan nya, yang memudar mimpi nya, yang hilang perasaan nya, yang menjadikan nya sebagai mayat hidup.

Ini bukan tentang siapa dan mengapa, akan tetapi apa yang telah ia lalui di dalam sebuah kehidupan yang bereaksi terlalu berlebihan terhadap atmosfir keinginan dan harapan nya, terbungkam sudah mulut nya, tertutup hitam sudah hati nya, tertatih semangat hidup nya, yang akan menjadi terakhir di dalam kamus hidup nya adalah "Biarkanlah mengalir".

Tekanan demi tekanan, ekspetasi demi ekspetasi, harapan demi harapan, dan keinginan demi keinginan ia lewati, bertahun tahun ia hidup di dalam ambisi dan obsesi, tapi ternyata yang ia perjuangkan adalah sia sia dan tak kasat mata, bahkan takdir pun tak bisa melihat peluang keinginan nya sendiri, ia berharap di lahirkan di sebuah tempat yang jauh dari sebuah hiruk pikuk kota yang menyedihkan, menyedihkan karena kita semua di beri harapan yang sama rata, yang mana harus menjadi sempurna walau kita tahu bahwasan nya kesempurnaan mempunyai standar yang berbeda beda dalam setiap kehidupan yang ada, tak ada yang sama bahkan tak ada yang berbeda, ini adalah sebuah kesalahan dan kebenaran yang berjalan di satu garis yang sama, tapi mengapa selalu di jadikan sempurna itu sebagai malam yang tenang dan matahari yang tenggelam setelah senja? Atau bahkan mungkin sebuah kemungkinan tak ada lagi rasa di dalam sebuah penilaian manusia, hingga kesempurnaan tak terlihat lagi sebuah hal yang berharga.

Kembali kepada peranan di dunia, sudahkah kau puas wahai manusia? Sudahkah tercapai apa yang kau pinta? Atau bahkan sekedar mengatakan bahwasan nya 'Aku tidak apa apa' terhadap sebuah paksaan mental yang terlalu membaja hingga akhirnya tidak lagi terasa apa apa di dalam sanubari ini?

Haruskah aku hidup di dalam penilaian mu? Haruskah aku hidup di dalam belenggu kesempurnaan mu? Ataukah aku harus menyamakan ekspetasi dan harapan ku di dalam kandang semesta mu? Kau bahkan tak percaya kemana lagi aku harus pergi setelah ini, apakah makan malam ku adalah sebuah bintang? Atau hanya sebuah angin dan hujan yang menghempas segala harapan ketika malam tiba? Aku bahkan pun tak menyangka mengapa aku sampai datang di sebuah tempat yang seperti ini, aku adalah raja yang bertahta di tahta yang telah mati, aku adalah sebuah eurofia yang telah menjadi sanggar bencana, bahkan aku adalah kesenangan semata yang di liputi oleh sebuah harga yang telah di bayar oleh nya.

Jauh dan jatuh dari sebuah kehidupan, mengakhiri sebuah harapan kembali dan menjalani hidup layak nya tak mempunyai norma dan tak mempunyai karsa di dalam nya, semuanya sangat bergantung pada mata angin saat ini, tak ada lagi ranting yang membuatku melawan arus, tak ada lagi hal yang mesti aku pegang saat semuanya telah tiada, dan pada akhirnya, aku hanyalah Mayat Yang Hidup.

WHAT'D YOU EXPECTEDWhere stories live. Discover now