I'm the waste | #2

2 0 0
                                    

Dulu aku berpikir bahwasan nya hidup itu terlalu sederhana, hingga aku di pertemukan oleh manusia manusia yang berekspetasi tinggi atas lingkungan hidupnya, berharap akan di terima oleh orang banyak, tapi aku salah, aku salah menilai bahwasan nya sebagian besar dari diriku adalah sebuah kegelapan yang tak terjama oleh manusia, bagaimana aku bisa di terima oleh orang orang itu? Apakah aku harus menjadi salah satu dari mereka? Atau aku harus menjadi diriku yang lain? Atau bahkan aku meninggalkan jati diriku untuk menjadi dirimu?

Aku adalah yang terbuang oleh waktu, ruang, zaman, ruangan, insan, peradaban, bahkan harapan. Aku tidak berharap banyak, senyumanku telah menjadi bukti bahwasan nya aku adalah kehidupan setengah kematian, yang tak berarti dan juga terlalu sunyi untuk di bawa di tengah tengah mereka yang hingar bingar tiada henti. Aku juga tidak akan berharap banyak jika aku di buang begitu saja, memang pada dasarnya ini adalah takdirku sendiri, bersama dengan apa yang telah ku lalui, itu saja sudah membuatku merasa cukup, bukan cukup karena telah terpenuhi, tapi cukup untuk di lakukan karena tidak semua akan merasa jika aku melakukan hal tersebut adalah hal yang mudah dan tiada arti, cukup bagiku untuk membuang diriku sendiri, cukup bagi diriku untuk tidak lagi terlihat bagi semua kalangan, aku di sini meratapi diriku sendiri, menjadikan diriku sebagai cermin, dan memaki diriku bahwasan nya aku adalah penghabisan dan pembuangan bagi kalian yang suka membuat sebuah peradaban.

Tak terasa bagiku untuk cepat hilang, bahkan sebelum aku merasa hilang, ternyata diriku memang sudah hilang, hilang di dalam sebuah peradaban yang sangat sangat membunuh jiwaku, mengatakan bahwasan nya sebentar lagi semesta akan mengasingkan ku dari siapapun itu, tak perduli apa yang mereka katakan, tapi inilah aku, aku dengan diriku sendiri, bersama dengan angin malam yang sangat dingin, menjadikan diriku semakin hilang dan hilang setiap hari nya, terimakasih kalian, aku sekarang mengerti siapa aku, jangan berhenti untuk menilaiku, karena entah penilaian mu akan menjadi bencana hebat di dalam hidupku, ataukah menjadi tembakau yang di bakar yang menghasilkan eurofia sementara dan ketenangan yang tak abadi.

Teruslah berperang dengan jarak, agar kau bisa melihat sekarang betapa jauh nya aku dari pandanganmu, karena aku tak lagi ingin di lihat, aku ingin tak kasat mata, agar kau bisa melihat indah nya surya yang sebentar lagi aku akan turun di bawah panorama, karena aku adalah Sesuatu yang sia sia

Semakin kau mengejar diriku, kau akan menemukan kehampaan pada akhirnya, jadi jangan lagi kau menghapus semua jejak itu hanya karena diriku, karena akan aku pastikan bahwa aku bukanlah sesuatu yang kau mau, entah itu benar atau salah, karena dari pertama aku telah menyampaikan beberapa sisi hati ku, dan sisanya? Aku hanya seorang manusia yang berjalan di tengah tengah manusia manusia ini, tak ada jiwa, tak berhati, bahkan tak mempunyai sedikit kebaikan di dalam ku, aku hanyalah lukisan yang indah yang di lukis oleh seorang pembunuh, aku adalah sebuah vas bunga yang indah yang di ciptakan dari tangan seorang penjagal, dan pula aku adalah mawar yang tumbuh di bawah gelapnya sang batu, jadi apapun itu yang terjadi, maafkan aku, aku bukanlah tujuan dan aku bukanlah harapan, aku tak sanggup lagi untuk menanggung satu harapan yang sempurna, kau hanya akan menyakiti dua hati yang tak bersalah, kau hanya akan membunuh dua jiwa yang tenang, dan kau akan terbang lagi dan lagi tanpa tahu mengapa aku tetap ada di bawah ketika kau semakin tinggi nanti.

Karena aku adalah sebuah hal yang sia sia

WHAT'D YOU EXPECTEDWhere stories live. Discover now