Ame 16 : Gossip

3K 553 40
                                    

Ada sebuah insiden di awal novel.

Adegan yang mengawali semuanya.

Nilai ujian.

Ada sebuah rahasia besar yang Kanala simpan sampai sekarang.

Sebenernya.

Dia itu.

Bodoh dalam pelajaran.

Bagaimana dia bisa mendapatkan nilai ujian tertinggi kedua setelah Zetra?

Tentu saja itu semua hasil tipu muslihat keluarganya.

Untuk apa?

Mendapatkan Zetra.

Sejak awal keluarga Kanala sudah mengincar Zetra untuk menjadi pasangan putri mereka Kanala, karena keluarga Zetra terlalu mengerikan untuk diganggu mereka memanfaatkan putrinya untuk menenangkan hati putra terakhir di keluarga terkenal itu.

Ini adalah konflik utama novel yang sudah disebutkan sejak awal.

Apakah Zetra akan menerima Kanala setelah mengetahui kebenaran bahwa gadis itu adalah alat dari keluarganya untuk mendapatkannya?

Kira-kira seperti itulah identifikasi masalahnya.

Jawabnya?

TENTU SAJA TIDAK KAMPRET.

Zetra aja udah mati, Makro bahkan engga tahu akhir ceritanya gimana yaudah daripada si Kanala dekat-dekat dia terus dan menganggu hubungannya dengan Safir lebih baik ungkapkan saja kebenarannya.

Hahahaha.

"Ini beneran?"

"Gila."

"Jadi selama ini kita ditipu?"

"Ternyata pihak sekolah bisa disuap juga yah, hahaha."

"Keluarganya engga waras."

Dalam sekejap reputasi Kanala hancur begitu saja.

Kebohongan terungkap ke publik.

"Jadi selama ini dia bayar orang?"

"Pantes Bu Natalia engga pernah nyuruh dia ke depan untuk ngerjain soal matematika eh rupanya ada udang di balik batu."

"Anjir sok-sokan saingan sama Zetra, tapi bukanya dia pernah ikut olimpiade itu kok bisa menang?"

"Engga tahu gue, gila yah dunia pendidikan udah mirip dunia politik, bisa disuap-suap."

"Penipu!"

"Sama aja kayak keluarganya."

"Gue bersyukur banget Zetra ilang ingatan, bayangin selama ini dia ditipu sama cewek yang dia suka."

Dalam sekejap juga semua orang memberikan perhatian dan tatapan kasian pada Zetra.

"Ck, kayak pengemis gue." Dia ditatap dengan kasian dimana-mana.

Safir meliriknya. "Bisa gak sih jangan dekatin gue, di sekolah, di rumah, lo penguntit yah?" Dia kesal, Zetra selalu saja ada dimana-mana.

Mereka pergi sekolah bareng, duduk bareng, makan bareng, pulang bareng, jalan-jalan sama Mixed bareng, dia membantu ibunya berkebun, menganggunya jika ia mengurung diri dikamar dan selalu, selalu, selalu, ikut campur dengan urusannya.

Menyebalkan.

Zetra menyeringai. "Engga bisa, lo kan penghibur gue." Dia mengedipkan sebelah matanya.

Safir ingin sekali melemparnya dengan botol minum. "Gue bukan mainan lo." tegasnya dan kembali pada tugasnya. "Daripada gangguin gue lebih bagus lo kerjain tugas sekolah lo."

My Ame (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang