Penanganan kasus artikel itu berjalan cukup cepat.
Keluarga Zetra tidak membiarkannya lama-lama.
2 hari setelah artikel itu muncul, berita baru yang menjelaskan apa yang terjadi kembali hadir bersama dengan rekaman CCTV yang menunjukkan Sagara menarik rambut Ame dengan cukup kencang dan alasan kenapa Ame tersenyum untuk menenangkan pacarnya.
Bersamaan dengan itu juga warga sekolah mulai menyebarkan berita yang Ilna buat, mereka memberi tahu kenyataan yang sebenarnya ke orang-orang di luar sekolah.
Perlahan-lahan nama baik Ame dan Marko kembali pulih, begitu juga dengan Sagara yah meskipun dia juga di anggap sebagai cowok yang kasar pada cewek.
Lalu semua makian yang awalnya tertuju pada Ame, sekarang mengarah ke Kanala.
Papa Zetra juga mengatakan sesuatu di konferensi pers perusahaannya.
"Kedua anak saya tidak bersalah, mulai sekarang saya akan menindaklanjuti ke jalur hukum untuk setiap komentar jahat yang ada, mereka masih berumur 16 tahun, mereka anak-anak yang tumbuh dengan baik bersama kasih sayang orang tua, kalian semua tidak memiliki hak untuk menghakimi mereka. Kalian yang mengatai-ngatai mereka rata-rata memiliki usia di atas 20 tahun, untuk apa kalian mengurusi kasus anak SMA biasa ini, bukankah lebih baik kalian bekerja. Mau apapun yang kalian ketik, hidup mereka lebih baik dari kalian."
Terdengar arogan, beberapa orang ada yang setuju dengan kata-katanya dan ada yang tidak suka karena terlalu sombong.
Papa Zetra membuktikan kata-katanya, dia memberikan surat peringatan ke rumah orang-orang yang masih mengurusi kehidupan anak-anaknya.
Artikel yang Kanala sebarkan untuk menjatuhkan Ame berubah menjadi senjata untuk orang-orang yang sudah ditipu oleh keluarganya, berita tentang anak SMA itu berhenti menjadi konsumsi publik dan sekarang berita tentang keluarga penipu menjadi bahan pembicaraan semua orang.
Kanala mulai berhenti untuk datang ke sekolah, dia menghilang bersama keluarganya, polisi masih mencari mereka.
Kanala dan keluarganya menjadi buronan.
Mungkin ini adalah sisi gelap dan lain tokoh utama serta alur cerita yang dibuat oleh adiknya.
Penggemar novel adiknya pasti ada beberapa orang yang menyukai Ame dan berharap dia yang menjadi tokoh utama wanita.
Adiknya tidak mungkin menulis cerita dengan konflik berat seperti ini, sampai membawa media massa. Marko mulai berpikir, mungkin ending di novel aslinya adalah Zetra yang menerima kepalsuan Kanala, hidup bersama, menikah dan bahagia selama-lamanya.
Yah akhir yang klise.
Tidak seperti kisah cintanya, yang penuh perjuangan sekali untuk mendapatkan gadis di hadapannya ini.
"Udah siap?"
Ame tersenyum, menunjuk deratan giginya yang rapi, weekend ini setelah resmi menjalin hubungan mereka akan pergi berkencan.
"Kita mau kemana?" tanya Safir, dia menggandeng lengan laki-laki itu dengan erat.
"Jalan-jalan dong, tapi karena muka kita udah viral, kita jalan-jalannya ke tempat sepi aja." Marko tertawa penuh misteri.
"Gue mau ke pantai, pengen main air." ujar Ame, dia terlihat sangat cantik akhir-akhir ini yah biasanya memang udah cantik, tapi sejak mereka menjadi pacar kecantikan Ame lebih terpancar gitu.
"Pantai? Bagus juga tuh, ayo pergi."
Menggunakan mobil mereka berdua pergi menuju pantai terdekat, tiba disana kebetulan karena ini bukan hari libur, pantai terlihat sepi, hanya ada beberapa anak-anak kecil, beberapa remaja, dan beberapa nelayan yang baru pulang dari laut.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ame (The End)
Teen Fiction~Don't copy my story if you have brain~ Namanya Marko, hidupnya biasa aja, tampangnya juga biasa aja, dan setelah ia memasuki novel buatan adiknya kedua hal di atas menjadi sesuatu yang luar biasa. Safir Amethyst dia adalah salah satu tokoh pendukun...