Ame 18 : Weird

3K 491 62
                                    

Safir menghindarinya dan kali ini lebih parah dari yang pertama kali ia lakukan.

"Ame-"

Tepat setelah dia memanggilnya gadis itu langsung menghilang.

Zetra terpelongoh di tempat.

Safir yang seharusnya pergi ke sekolah naik Bus berubah haluan menaiki sepeda.

Gadis itu tidak mengikuti ekskul apapun jadi bahkan sebelum bel berbunyi ia sudah siap bersedia untuk pulang.

Dia menyibukkan diri di ruang guru ketika jam istirahat.

Mereka tidak sekelas jadi agak sulit untuk menemui gadis itu.

Tindakan Safir ini membuat Zetra harus lebih banyak berurusan dengan Kanala.

Sejak kasus di pesta waktu itu Libra agak sedikit menjaga jarak dari Zetra yah meksipun kadang-kadang dia mendapati gadis itu sedang curi-curi pandang padanya.

Lucu sih, tapi Ame-nya lebih lucu.

Kanala masih mendekatinya untuk meminta maaf dan berkali-kali menegaskan kalau perasaannya tulus.

"Perasaan aku benar-benar engga ada hubungannya sama permintaan keluarga aku, Zetra tolong percayalah."

Percuma Kanala, percuma.

Mungkin Zetra asli akan memaafkan mu, itupun kalau dia mau memaafkan kebohongan yang diciptakan Kanala, melihat dari ingatannya laki-laki itu sangat membenci seorang pembohong sama seperti ketika anggota keluarganya menjaga image dan sifat hanya untuk dilirik publik.

Zetra benci pada pembohong.

"Gue tahu lo jujur, tapi buat apa? Lihat wajah gue kelihatan peduli gak?"

Kanala tersentak.

Dia masih sama.

Menatapnya dingin dan datar, seperti ketika waktu pertama kali mereka bertemu.

"Kamu benar-benar engga mau maafin aku?"

"Argh!" Zetra menarik rambutnya kesal.

Dia benar-benar stres akhir-akhir ini, sudah beberapa hari ia tidak mengobrol dan bermain dengan Safir, setelah sebulan lebih berada di dunia novel ini dia menyadari sesuatu.

Hidupnya benar-benar membosankan tanpa adanya Safir.

Setiap hari ia selalu menggoda dan menjahili gadis itu, ekspresi dan nada suaranya selalu menjadi hiburan tersendiri untuknya.

"Dari awal gue udah maafin lo, sebenernya definisi maaf di kepala lo itu apa?" tanya Zetra kesal.

"Kalau kamu maafin aku harusnya kita kembali kayak dulu, Zetra aku benar-benar cinta sama kamu."

Cuih batin laki-laki itu.

"Gue engga, maaf." Dia berujar datar.

Kanala terdiam, matanya berkaca-kaca, lihat sebentar lagi dia akan menangis.

"Lo engga perlu sekasar itu sama cewek."

Si pahlawan kesiangan datang.

Sagara.

"Lo masih suka dia meksipun dia bohong?" Zetra bertanya kagum. "Keren, cinta lo tulus banget kayak orang bego." Dia mengacuhkan jempolnya.

"Lo-" Sagara tentu saja kesal, ia bersiap-siap akan menghajar Zetra, namun seperti biasa si protagonis wanita menahannya. "Jangan pukul Zetra, Sagara, kalau kepalanya luka lagi gimana? Usaha aku jadi sia-sia."

WTF nih cewek, kebodohannya patut diapresiasi.

"Dari awal usaha lo juga udah sia-sia." jawab Zetra.

My Ame (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang