Yang madara tahu Hashirama adalah seorang pangeran, sangat tidak mungkin untuk dirinya membuat makanan dengan kedua tangannya sendiri, ia yakin Hashirama akan selalu di layani oleh pelayan-pelayan di istana. Namun apa yang ia pikirkan terpatahkan oleh fakta bahwa saat ini Hashirama sedang memanggang dua ekor ayam yang sangat gemuk.
Ayam di dimensi ini masih sama dengan ayam yang ada di dunianya hanya saja ayam di tempat ini memiliki cakar yang lebih tajam serta ukuran tubuh mereka melebihi ayam normal, jika ingin di gambarkan, sebesar ayam kalkun namun itu ayam biasa.
Suara percikan api yang melahap kayu kering dari pembakaran memanjakan telinga Madara yang sekarang lebih tertarik dengan ranting di tangannya yang ia gerakan di atas tanah berpasir di halaman rumah milik kakek Hashirama. Langit mulai gelap namun masih sedikit berwarna jingga.
Sebenarnya ada beberapa hal yang ingin di tanyakan Madara pada Hashirama tetapi ia sedang malas berdebat dengan laki-laki bersurai coklat itu jadi ia lebih memilih untuk menanyakan hal yang ia rasakan setelah kegiatan panas mereka tadi siang.
“Hashirama. Aku merasa sesuatu mengganjal di dalam perutku, katakan padaku apa yang sebenarnya kau masukan!” Madara bertanya serius dengan alis bertaut, namun Hashirama menghentikan sejenak gerakan tangannya yang tengah memutar besi panggangan.
“Kau menuduhku memasukkan sesuatu?!” Hashirama sedikit tersinggung.
Beberapa detik kemudian terbelalak saat menyadari apa yang terjadi pada Madara. Apakah itu telur mereka? Kenapa secepat itu?
Umumnya naga akan memiliki telur setelah empat hari di buahi, namun Madara bahkan langsung merasakannya sebelum satu hari.
“Itu. Telur... Kau akan punya bayi naga 30 bulan setelah telur itu keluar dari perutmu.”
UHUKKKK!
Madara tersedak mendengar fakta baru yang di katakan Hashirama. “Apa? Telur? Di perutku?” Madara refleks memegang perutnya.
Mengusap bagian perutnya yang terasa mengganjal, pantas saja.
Ingin marah atau memprotes telur di dalam perutnya ia rasa tidak mungkin karena ini bukan dimensinya dan sesuatu diluar nalar di dunia ini sangat umum.
Dengan kata lain bukankah telur itu miliknya juga? Mengingat Hashirama yang sebenarnya lebih pantas mendapatkan telur itu karena ia seekor naga.
Ya, telur itu akan menjadi bayi nya saat menetas, telur yang keluar dari perutnya sendiri. Sungguh sangat mustahil bagi Madara hingga ia rasa ia akan tertawa dengan lelucon yang di buat Hashirama namun tidak berani.
Lagipula jika ia tertawa sama saja ia menertawakan calon bayinya yang masih belum dapat ia percayai bahwa akan ada bayi yang keluar dari perutnya.
Melihat keterdiaman Madara setelah melontarkan pertanyaan bertubi-tubi, Hashirama mendengus namun senyuman kecil lolos dari bibirnya.
Jadi ia tidak perlu lagi pusing memikirkan penerusnya bukan? Rupanya manusia ini sangat di luar prediksi. Dan tanpa ia berusaha keras untuk mencari cara bagaimana memiliki penerus di masa depan tanpa melibatkan klan nya Madara sudah memberikannya.
Madara memeluk perutnya sendiri, 30 bulan? Mengapa sangat lama? Hampir mencapai tiga tahun untuk menetaskan telur naga?
Namun sekali lagi ia berusaha mencerna fakta aneh dari dunia beda dimensi itu, ia meyakinkan otaknya sendiri agar mempercayai apapun yang terlihat atau terdengar aneh di dunia manusia.
Ada satu hal lagi yang membuatnya penasaran, “Lalu, apa dia akan sebesar ekormu saat menetas?”
Hashirama mengangkat besi panggangan dan menaruh daging ayam di atas sebuah piring besar dan panjang yang terbuat dari anyaman rotan sebelum menjawab, “Tidak. Bayi naga berukuran sangat kecil.
Hanya sebesar telapak kaki milik ku. Namun dia akan tumbuh sangat signifikan dalam beberapa bulan. Dan ia akan bisa merubah dirinya menjadi bentuk manusia saat menginjak usia dua tahun."
Madara tentu saja terkejut. Dibandingkan bentuk asli Hashirama, hanya sebesar telapak kaki Hashirama yg memakai bentuk manusia tentu memiliki perbedaan yang sangat jauh. Dan bukankah menjaga telur sampai dua tahun lebih memiliki resiko yang besar? Perkiraan yang di bayangkan Madara di dalam kepala sangat benar.
Karena telur itu merupakan keturunan Hashirama akan ada orang yang ingin memusnahkan bisa juga menjaga, dengan kata lain akan ada dua kubu yang berbeda di masa depan.
Bagi seekor naga jantan merupakan kewajiban menjaga telur dan pasangannya sangat mengerami. Namun yang pasti untuk saat ini Hashirama tidak berniat memberitahu siapapun tentang telurnya, hanya kepada dua pelayan pribadinya.
Madara tidak sadar sudah melamun dengan nasib yang menantinya di masa depan. Jika ia tidak masuk ke dimensi ini akankah Hashirama memiliki telur dengan naga lain? Ia tidak tahu. Memikirkannya saja membuat nya kesal secara tiba-tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dragon of the East
FanfictionBerawal dari Madara yang ingin bunuh diri dengan menenggelamkan dirinya sendiri kedalam danau malah berakhir dengan ia yang masuk ke dimensi lain yang merupakan dimensi dimana para naga tinggal dan hidup. Masashi Kishimoto Uchiha Madara Senju Hashir...