8

368 64 3
                                    

Sudah beberapa hari Hashirama tidak kembali ke tempat tinggal sementara di dalam gua. Dan hal itu membuat Madara merasa sangat bosan walaupun ia masih ditemani telur yang sedang ia erami.
Bukan berarti ia merindukan Hashirama ya! Tentu saja tidak!

Karena terlalu bosan ia bahkan sering keluar dengan telur di tangannya yang terbungkus selimut tebal, berdiam diri di halaman gua menikmati sinar matahari yang menerpa wajahnya.

Ia tidak tahu sejak kapan tapi hal itu sedikit menghibur dirinya akan keadaan sekitar yang terlalu hening.

Sementara makanan, akan selalu ada makanan yang sudah matang di pagi hari begitu bangun.
Ia menduga salah satu pelayan Hashirama akan datang meninggalkan makanan lalu pergi kembali menemui Hashirama.

Madara menatap telur di pangkuannya lalu mendesah pelan. Ia benar-benar sangat bosan sekarang. Akan lebih menyenangkan jika ia pergi berjalan-jalan dengan telurnya namun ia tidak tahu apa yang akan dia hadapi di luar sana dan lagi sangat berbahaya untuk telurnya jika sampai naga suruhan ratu menemukan dirinya.

Madara makin menghela nafas.

Tidak lama kemudian cahaya merah dengan kilat listrik memercik muncul beberapa meter di depan Madara membuat Madara menatapnya bingung.
Hashirama muncul begitu kilat-kilat itu menghilang. Wajah tanpa cela itu bersinar di bawah sinar matahari yang hangat.

Hal itu membuat Madara cukup terkejut namun muncul senyum senang di bibirnya melihat Hashirama kembali. “Kau kembali!” Madara tidak tahan untuk berdiri dan berjalan menghampiri Hashirama.

Hashirama mengulurkan tangannya dan menyentuh sisi wajah Madara kemudian bertanya, ”Apa yang kau lakukan di luar?"

Madara menggeleng, setelah menghela nafas kemudian menjawab. “Aku bosan di dalam jadi aku menunggumu disini.”

Itu jawaban Madara tanpa sadar namun cukup membuat Hashirama kembali terkejut di dalam hatinya.
Belum ada yang benar-benar mengatakan kalimat seperti ini padanya sebelumnya. Hal itu membuat Hashirama mengalami perasaan dibutuhkan seseorang dan membuatnya merasa sedikit senang.

 
Dengan nada ringan Hashirama menimpali, “Aku harus melatih beberapa naga yang akan membentuk aliansi jadi harus langsung turun tangan. Jika Taka sudah dapat menguasai yang ku ajarkan seharusnya aku dapat melakukan hal lain.”

Madara tanpa sadar mengangguk. Mendengar penjelasan Hashirama entah kenapa ia merasa lega.
Ia kemudian kembali duduk di tempatnya semula.

Tatapan Hashirama beralih ke selimut yang ada di pelukan Madara. Apa Madara membawa telur mereka keluar?
Hashirama menghela nafas dalam hati, tidak mengerti jalan pikiran Madara.

Satu hal yang tidak diperhatikan Hashirama adalah manusia tidak mengerami telur, seharusnya hanya melahirkan dan tentu saja disini Madara tidak mengetahui sama sekali tentang mengerami telur seperti seekor naga jadi apa yang Madara lakukan murni ingin melindungi telurnya dari gangguan luar alih-alih mengerami dengan ‘baik dan benar’.

Hashirama memutuskan untuk tidak berkomentar lebih banyak saat melihat baik-baik telur miliknya ada di dalam selimut yang cukup tebal.
Hashirama kemudian menjadi sedikit lebih tenang karena telur itu masih menerima hangat dari selimut dan cahaya matahari.

Madara mengalihkan tatapannya pada Hashirama yang tidak lagi mengatakan sepatah katapun namun naga itu duduk tidak jauh darinya, di atas patahan batang pohon besar. Ia sendiri juga duduk di atas patahan batang pohon namun berbeda dari milik Hashirama.

..

Setelah beberapa saat hening tiba-tiba telur di dalam pelukan Madara bersinar dengan cahaya menyilaukan sebelum telur itu melompat ke atas tanah.
Hal itu membuat Madara panik setelah menutup matanya dengan punggung tangan.

Dragon of the EastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang