07

880 99 2
                                    

"Tinggalkan pesan jika kau mau" kata Onjo.

"Tak ada yang ingin kukatakan, kalau kau?" Tanya Suhyeok pada Namra.

"Kami memercayaimu, kau bisa lepas ikatannya" kata Onjo.

Setelah aku mengobati luka Namra, Suhyeok kembali mengikatkan tali itu dengan tangannya.

Lalu Onjo kembali ketempat duduknya, kita masih berada ditempat ini. Entah sampai kapan.

Aku hanya ingin keluar dari sini.

"Ada apa?" Tanya Suhyeok pada Namra.

Perkataan Suhyeok membuatku terbangun dari tidurku, aku tidur di pundak Woojin lagi.

"Aku mendengar suara aneh" jawab Namra.

"Bagaimana jika dia berubah?" Tanya Hyorung padaku.

"Kurasa sembi tidak berubah" kata Daesu.

"Kau mengagetkanku" kata Hyorung.

"Mian.." jawab Daesu.

"Aku mendengarnya" kata Namra.

"Mendengar apa?" Tanya Suhyeok.

"Apa yang kau dengar?" Tanyaku.

"Ada yang sedang muntah" kata Namra.

"...suaranya berhenti"

"Apanya?" Tanya Suhyeok.

"Suara muntah" jawab Namra.

"Hentikan. Kau membuatku takut" kata Hyorung.

"Kalian tak mendengarnya?" Tanya Namra.

"Apa yang sedang kau bicarakan? Kenapa? Kenapa?" Tanya Hyorung.

"Kau takut?" Kata Namra.

"Ada apa denganmu?" Tanya Hyorung.

"Tak ada apa-apa. Hanya saja napasmu paling keras" jawab Namra.

"Kalian dengar sesuatu?" Tanyaku.

"Hanya ada suara zombi itu" jawab Daesu sambil melirik zombi yang tertimpa piano itu.

"Ayo pergi dari sini. Tempat ini aneh" kata Namra.

"Tak bisa pergi begitu saja. Ada banyak zombi diluar" kata Cheongsan.

"Kita seharusnya pergi ke atap saat musiknya masih berputar tadi. Sialan" kata Daesu.

"Musik. Benar. Kita punya musik" kataku.

"Memangnya kita punya musik?" Tanya Daesu.

Lalu aku mencari keberadaan kamera itu, dan menemukannya. Dengan segera aku mengambil kamera itu.

"Kita harus membangun barikade yang tinggi di tengah sini, lalu memancing mereka dengan musik. Kita bisa pakai alat musik juga" kataku.

"...jika pintu dibiaskan terbuka, mereka akan masuk mengikuti musik. Begitu lorong kosong, kita naik ke atap lewat pintu belakang"

"Maksudmu, kita harus menumpuk meja, kursi, dan yang lainnya di tengah sini. Buka pintu, lali lari lewat pintu belakang, begitu?" Kata Cheongsan.

"Bukan di sini. Lebih ke belakang. Sisi ini harus lebih luas" kataku.

"Kenapa begitu?" Tanya Daesu.

"Karena jumlah zombi jauh lebih banyak daripada kita" kataku.

"Rupanya begitu, meski nilainya pas-pas an. Ternyata dia cukup pintar" kata Daesu.

Sialan, dia mengejek ku?

"Hei!" Kataku.

"Itu pujian. Ayo kita coba. Kita bisa memikirkan sisanya nanti" kata Cheongsan.

𝐀𝐥𝐥 𝐎𝐟 𝐔𝐬 𝐀𝐫𝐞 𝐃𝐞𝐚𝐝 𝐱 𝐎𝐂 [season 1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang