11

852 86 3
                                    

"Cepat keluar!" Teriakku.

Lalu kami semua berhasil keluar dari tempat ini dengan selamat, walaupun temanku Junyeong sudah rela bekorban untuk kami, mengorbankan dirinya supaya kami semua tidak kenapa-napa.

"Apa kalian tak apa-apa?" Tanya ayahnya Onjo.

"Ya, pak" jawabku.

"Bagus. Cheongsan" kata Pak Nam.

"Pak Nam" kata Cheongsan.

Lalu ayah Onjo dan Cheongsan berpelukan.

"Apa kalian bisa lari?" Tanya pak Nam.

"Ya"

"Bagus, jika lewat pintu belakang lapangan tenis dan proyek pembangunan, kita bisa menuju ke gunung" kata Pak Nam.

"...setelah mendaki gunung dan sampai Yangdong—"

"Pak Nam" kata Cheongsan. Ternyata ada zombi lagi.

Dengan cepat aku membidikkan anak panahku ke arah zombi itu.

"Semuanya, lari!" Kata pak Nam.

"Sial"

Lalu kami semua berlari dengan sekuat tenaga. Woojin menggandeng tanganku lagi.

"Ayo cepat" kataku.

"Lari! Cepat!"

"Kelapangan tenis!"

Kami semua berlari menuju lapangan tenis untuk bisa sampai ke tempat pembangunan.

"Lari. Ayo masuk"

Aku melepaskan genggamanku dari tangan Woojin, karena aku membidikkan anak panah agar zombi itu tidak banyak yang menuju lapangan tenis.

Namun, zombi lainnya datang disamping ku, jadi aku terjatuh. Untung saja ayahnya Onjo menolongku, jadi aku segera bangun.

Ayah Onjo dengan cepat menutup pintu itu dan menguncinya.

Sekarang, kami sudah berada dilapangan tenis.

"Semuanya, lari!"

"Hei. Tunggu sebentar" kata Daesu.

Para zombi itu mengikuti arah kami.

"Kita tak bisa keluar. Tak bisa"

"Apa yang harus kita lakukan, Daesu?"

"Shibal"

"Kita harus apa?"

"Tamat riwayat kita"

Namun, tiba-tiba saja pintu terbuka sendiri dan zombi berhasil masuk kedalam lapangan tenis ini.

"Sialan" gumamku.

Ayah Onjo menyalakan seperti kembang api dan melemparkannya untuk mengalihkan perhatian dari zombi itu.

"Mundur"

"Ayo pergi"

"Cepat"

Lalu kami semua bergegas untuk keluar dari lapangan ini dengan cepat.

"Cepat" kata Daesu.

Lalu kulihat dari luar lapangan, bahwa ayah Onjo seperti mengalihkan perhatian mereka dengan membunyikan peluit.

"Ayah!" Teriak Onjo.

"...ayah! Ayah!"

"Lari!" Teriak Pak Nam.

"...keluar! Keluar dari sini!"

Cheongsan dan Suhyeok membawa Onjo keluar dari lapangan ini, sedangkan ayah Onjo dia melawan satu zombi yang tiba-tiba muncul.

𝐀𝐥𝐥 𝐎𝐟 𝐔𝐬 𝐀𝐫𝐞 𝐃𝐞𝐚𝐝 𝐱 𝐎𝐂 [season 1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang