08

852 101 12
                                    

"Hei, Daesu-ya!" Kataku.

"Pegang yang kuat!"

Aku melepaskan pegangannya dan mencoba untuk membuka pintu itu.

Aku dan Onjo mencoba terus untuk mendobrak pintu ini.

Tiba-tiba saja pintu terbuka dengan sendirinya, aku dan Onjo pun menatap satu sama lain.

"Semuanya! Pintunya terbuka" kataku.

"Ayo keluar!"

"Satu, dua, tiga!"

Lalu dengan cepat aku membuka pintunya dan semuanya juga masuk kedalam.

"Hei! Ada helikopter!"

"Di sini!" Teriakku.

"Hei!"

"Sebelah sini!" Teriakku.

"Disini! Kami di sini!"

"Tolong!" Teriakku.

"Kembalilah!"

"Tolong!"

"Kembalilah!"

"Tolong! Kembali ke sini!" Teriakku.

Kami terus berteriak meminta tolong, karena ada helikopter. Namun, helikopter itu terus berjalan naik tidak turun dan tidak menyelamatkan kami semua.

"Kami ada di sini..."

"Sial"

"Ibu.."

Namun, tiba-tiba seperti ada suara dari luar. Sepertinya ia akan mendobrak pintu ini.

"Dia pergi" kata Namra.

"Apa-apaan itu?"

"Siapa?" Tanya Suhyeok.

"Gwinam" jawab Namra.

"...aku mencium baunya dan mendengar suara napasnya"
































•••

Kita sekarang sedang mencari bahan untuk membuat tanda SOS.

"Patahkan"

"Ada yang besar" kata Daesu.

"Bagaimana dengan ini?" Tanya Woojin.

"Bukan yang itu. Letakkan" kataku.

"Bukan yang ini?" Tanya Woojin.

"Cari yang besar dan berwarna" jawabku.

"Ini bisa dipakai?"

"Junyeong, coba naik ke atas dan lihatlah" kataku.

"...bagaimana?"

"Pertama-tama.." kata Junyeong.

"Ya"

"Huruf 'O' terlalu kecil. Daesu ambil yang panjang itu" kata Junyeong.

"Ukuran hurufnya harus lebih besar" kataku.

"...semangat, ayo semangat"

"Yang itu di sini"

"Harus seperti ini" kata Jimin.

"Ujung huruf 'S' terlalu pendek" kata Junyeong.

"Butuh satu lagi"

"Apa ini cukup?" Tanyaku.

"Isi bagian itu. Bagus"

"Biar aku yang buat ini"

"Jaraknya terlalu dekat" kata Junyeong.

𝐀𝐥𝐥 𝐎𝐟 𝐔𝐬 𝐀𝐫𝐞 𝐃𝐞𝐚𝐝 𝐱 𝐎𝐂 [season 1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang