02.00

9 5 0
                                    

Yura berjalan di koridor sekolah dengan tersenyum, tangan kecilnya menenteng tas pink yang nampak mencolok mata bagi siapa saja yang melihatnya. Gadis berambut sebahu itu berhenti di depan kantor sekolah, matanya melihat cowok dengan seragam acak-acakan dan tatapan datar keluar dari sana.

Namun karena posisi Yura yang berada di hadapan pintu tepat di tengah-tengah, membuat cowok berseragam biru putih tanpa dasi itu mendengus kesal.

" Minggir." Katanya.

Yura tersenyum canggung, tubuhnya kaku seketika. Wajah cowok itu sangat seksi, lihat! Jakunnya yang naik turun membuat Yura sangat ingin- oke, lupakan.

" Hai, kenalin aku-"

" Minggir!"

Hening, beberapa guru di sana nampak terkejut dengan bentakan cowok nakal itu. Tidak jauh dari mereka, Yura hanya mengangguk cepat dan memberi jalan untuk cowok dengan- tunggu Yura melihat nametag di sana

Gillian Willie Elio Alsandare

" Panjang banget namanya, mana susah di sebut lagi." Gumam Yura dengan kekehan kecil.

" Hallo?"

Yura tersentak, tubuhnya spontan mundur. Matanya membelalak terkejut, namun guru cantik dihadapannya justru tersenyum kecil.

" Maaf, miss bikin kamu kaget. Kamu anak baru itu kan? Ayah kamu tadi habis ke sini, dia sudah mengurus segala keperluan sekolah kamu, mulai dari seragam, dan aksesoris lainnya. Saya  Stevani, guru bahasa Inggris di sini sekaligus wali kelas kamu. Panggil saja Miss Eva! Oke?" Wanita cantik yang terlihat berusia 29 itu tersenyum manis sembari memberikan note book berukuran sedang kepada Yura.

Mendengar penuturan guru cantik itu, Yura terbengong namun tetap mengangguk.

" Ini, note book untuk kamu. Setiap anak mendapatkan satu note book, untuk test setiap pagi. Oh ya, kamu ikut saya di jam delapan setelah apel pagi nanti. Oke? Untuk sekarang, kamu silahkan berjalan-jalan keliling sekolah, akan di temani oleh keisan, teman sekelas mu! Dia ketua kelas di kelas yang akan kamu duduki! Paham, Yura?"

" Alright miss, thanks." Balas Yura mengangguk semangat. Miss Eva tersenyum, meninggalkan Yura yang kini menunggu kedatangan Keisan di dalam kantor sekolah, ketua kelas nya lama sekali sih!

" Halo? Permisi?"

Ah! Itu dia!

Yura menolehkan kepalanya, melihat sosok cowo tinggi dengan seragam yang... RAPI!! SANGAT PERFECT! rambut cowok itu juga tersisir dengan sangat baik, hingga nyaman untuk di lihat.

" Gue masuk ya. Oh iya, kenalin gue Keisan, ketua kelas di kelas gue- maksudnya di kelas kita."

Yura hanya diam, mengangguk kecil dengan muka yang kelewat santai. Melihat itu sontak Keisan mengernyit heran.

" Udah tau?" Tanya cowok itu yang kemudian di angguki oleh Yura. Keisan mendengus sabar.

" Oke, to the poin aja. Gini, sekarang semua masyarakat sekolah lagi apel pagi, apel pagi selesai di jam delapan dan di lanjut pelajaran sekolah seperti biasa. Berhubung satu jam kosong buat lo, dan gue. Jadi ayo gue ajakin keliling sekolah dengan akhlak murid-murid nya yang campur aduk ini." Jelas Keisan sembari menarik tangan kecil Yura untuk keluar dari dalam kantor.

Yura hanya menurut saja, toh cowok ini ganteng. Udah gitu terlihat pinter lagi. Di dalam perjalanan keliling, kedua sejoli itu Yura maupun Keisan saling melemparkan pertanyaan seperti wawancara non faedah.

" Jadi, Yura. Lo tuh di pindahin karena temen-temen lo di sana nakal?"

" Heumm... Ya gitu deh, tapi Yura salah satu dari mereka." Ceplos Yura sembari terkekeh geli.

Finally TulipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang