6. Serunna: Menikah

18.9K 1.6K 49
                                    

Enjoy!

********

Adiku Adam
Mba, besok aku datang waktu mba nikah aku usahain Ayah dateng dan jadi wali mba

Aku terus memandang pesan yang dikirim Adam semalam, jujur aku terkejut melihatnya dan di sudut hatiku, aku berharap besar meski aku tau akan berujung kecewa.

"Liatin apa sih? Serius banget, bokep ya?"

Aku melirik sinis Deskara yang tiba-tiba membuka pintu kamar lebar-lebar, ia sudah memakai kemeja batik dan celana bahan hitam, rambutnya pun tertata dengan rapi berbanding terbalik denganku yang masih sibuk merias diri dengan make up seadanya, bajuku pun sederhana hanya dengan rok batik dan kebaya putih polos, niatnya rambutku hanya ingin dicepol sederhana saja.

"Aku janjian di KUA jam 10, kita otw jam berapa ya?"

Aku melihat waktu di ponsel dan menunjukkan pukul delapan.

"Jauh nggak sih dari sini?"

"Lumayan, cepet kalau naik motor."

"Jam sembilan aja kalau gitu."

Deskara terus memperhatikanku saat merias wajah lalu ia berdecak sendiri.

"Kamu aku tawarin pake tukang rias nggak mau."

Aku mendelik ke arahnya, "Duh, kamu kaya punya uang banyak aja! Nih, anak kamu ini pasti bakal habis duit gede mending ditabung."

"Kalo pakai tukang rias yang 50 ribu aku masih mampu."

TERUS MAU WAJAHKU JADI ONDEL-ONDEL.

"Pergi aja deh! Nggak usah ganggu kamu mau dandan juga apa, hah?!"

Deskara menatap ngeri ke arahku, Deskara harus sadar menikah denganku dia akan mendapat gertakanku tiap hari.

Bukannya keluar dari kamar ia mendekat ke arahku dan duduk di belakangku yang sedang duduk bersila di lantai.

"Aku tadi beli ini kayanya bakal cantik kalau dipakai kamu."

Deskara mengeluarkan riasan kepala berbentuk lingkaran, terlihat seperti rangkaian rumput tapi terbuat dari besi.

Deskara menyentuh rambutku lalu menatanya menjadi satu lalu membubuhkan riasan kepala itu sebagai sentuhan akhir, Deskara terlihat sangat lihai dengan hal itu dan sangat menikmati apa yang dia lakukan.

"Udah, cantik, 'kan? Seenggaknya pernikahan sekali seumur hidup ini nggak jelek-jelek banget."

Memang kata selamanya itu berfungsi untuk kita ya?

Memang kata selamanya itu berfungsi untuk kita ya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tenggelam Dalam Dasar [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang