8. Perasaan apa?

216 23 2
                                    

Chapter sebelumnya...

"OH YA?! AKU JUGA BERPIKIRAN SAMA!"

"AKAN KUBUAT KAU TIDAK BISA BERMAIN LAGI!!"

"RINN!!!"

✧✧✧

"RINN!!"
Aori langsung bergegas lari keluar ruangan Ego menuju Rin.

"CHAHA!! ♪"
"SAMPAIKAN SELAMAT TINGGAL UNTUK OTAKMU RINRIN!!"


CZZZZT!!

Sebelum Shidou menendang Rin dari atas, untungnya Ego menyengatnya dengan sengatan listrik. Dan Shidou pun pingsan di tempat.

"RIN!!" Rin menoleh ke arah sumber suara ternyata itu Aori.

"RIN KAMU GAK APA-APA?! ASTAGA HIDUNG KAMU BERDARAH!! KALIAN SEMUA TIDAK APA APA KAN?!" Saat Aori menanyakan keadaan pemain lain, sejujurnya Rin agak sedikit cemburu tapi dia gak mau bilang.

Dasar tsundere.

   Setelah itu mata tajam Aori tertuju pada Shidou yang tidak sadarkan diri dan terbaring di lapangan. Dia mendekat ke arah Shidou, lalu dia menggeser wajah Shidou dengan kakinya untuk melihat kondisi wajah Shidou.

"Ck ck ck...belatung ini bagus di kubur dimana ya?...." Jujur saja semua yang ada di lapangan itu sangat syok dengan sikap Aori yang tiba-tiba berubah 180° menjadi sangat sadis dan sangat menyeramkan. Rin juga kaget dengan sikap Aori yang tiba-tiba begini.

"Sudahi semua si*lan itu. Aori, segera bawa Rin ke ruang medis."

"Huh....aku juga sudah tau mata empat. Ayo Rin."

Aori menggenggam tangan Rin menuju ruang medis. Tapi kenapa...jantung Rin berdegup kencang? Wajahnya juga memerah.

"Apa-apaan ini? kok...?"




"Aduduh Rin....kok bisa begini sih...kenapa kamu berantem sama Shidou? ngerebutin gol lagi?"

   Rin cuma angguk pelan mengiyakan dan Aori hanya bisa menghela napasnya.

"Dasar...."

"Tsk! pelan pelan bodoh!"

"Eh maaf maaf..."

"Okeh sudah. Luka kamu cuma ini aja? hidung kamu tadi berdarah banyak banget lho Rin. Masih sakit gak? Ada luka lagi selain di hidung gak?"

Aori memegang pipi Rin sambil melihat-lihat apa ada luka lagi di wajah Rin atau tidak. Aori benar-benar khawatir kalau Rin kenapa-kenapa. Muka Rin menjadi merah ketika Aori memegang pipinya.

"E-eh! Maaf!" Aori langsung melepas tangannya dari pipi Rin dengan wajahnya yang memerah. Lalu, Rin menggenggam tangan Aori dan dia taruh tangan Aori di pipinya lagi.

"Tidak apa."

   Seketika muka mereka berdua langsung memerah. Jantung mereka berdegup kencang. Aneh, Rin belum pernah merasakan ini sebelumnya. Apakah ada buih-buih cinta di dalam benak Rin?

   Tiba-tiba Rin mendekat ke arah Aori dan dia memeluk Aori. Aori sangat terkejut dengan kelakuan Rin yang tiba-tiba begini. Dia cuma terdiam dan membalas pelukan Rin sambil mengelus-elus rambut Rin dengan lembut.

"Perasaan apa ini?...." Batin Rin.



#KenAuthor Halo halo! gimana kabar kalian? maaf yah author jadi jarang up. Karena mau Penilaian Akhir Tahun tugas author jdi numpuk. Kyk tumpukan dosa.

CHILDHOOD FRIEND? (ft. Itoshi Rin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang