18. Selingkuh atau Salah paham?

144 14 0
                                    

Dikala pagi yang cerah, semua murid berjalan menuju gerbang pintu sekolah mereka.

Langkah kaki seorang gadis yang kian dipenuhi rasa amarah dan kecewa di waktu pagi awal ini. Cengkraman tangan kirinya menggenggam kuat tali ranselnya. Sementara tangan kanannya, mengkepal sangat kuat.

Siapa lagi kalau bukan pacar sang Itoshi bungsu? Ya, itu Aori.

Terlihat jelas bahwa dirinya dipenuhi dengan rasa kecewa dan amarah akan sesuatu yang menghantui pikirannya. Wajahnya juga terdapat hansaplast kecil, seperti dirinya setelah bertengkar dengan seseorang.

Ia berjalan menuju kelas dan langsung pergi duduk di bangku. Kedua tangannya terlipat diatas meja dan ia menenggelamkan wajahnya dalam lipatan tangannya itu.

Helaan nafas panjang terdengar dari arah sang gadis yang terlihat sangat frustasi.

Kebetulan, Bachira dan Isagi juga sekelas dengan Aori. Mereka berdua berjalan melewati gadis itu dan langsung tersadar.

"Aori? Lo...kenapa?"

Mendengar suara Isagi, Aori mendongakkan kepalanya dan hanya terdiam menatap Isagi. Ia kemudian menghela nafas untuk sekian kalinya.

"Rin....kayaknya dia selingkuh."

"HAH?!" Sontak Isagi dan Bachira terkejut. Nana, sahabatnya langsung buru-buru berdiri dari bangkunya dan berdiri di depan meja Aori.

"Ri. Serius?" Nana bertanya.

Aori mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan kepada mereka bertiga sebuah foto. Ya, foto Rin bersama gadis lain sedang membeli gorengan.

Isagi, Bachira dan Nana terkejut bukan main. Mereka berdua saling menatap Aori yang terlihat jelas akan rasa amarah dan kecewanya.

"Jangan salah paham dulu...mungkin ini sepupunya, ya kan Isagi?"

"O-oh, iya mungkin aja"

"Sepupu palak lo. Jelas-jelas itu Chika anak kelas sebelah."

Bungkam.

Mereka tidak tau harus berbicara apa.

"Itu pipi lo kenapa?" Nana bertanya

"Oh ini? Abis berantem sama dia."

"Buset..."

SREK...

Suara pintu terbuka dan Rin pun muncul. Sama seperti Aori, terdapat luka kecil di wajah Rin. Aori dan Rin saling menatap satu sama lain dengan tatapan tajam. Suasananya makin tegang seakan-akan mereka ingin saling membunuh satu sama lain.

Rin melewati Aori begitu saja dan pergi duduk di bangkunya sendiri.

"Pacaran serumit itu ya?"

Batin mereka bertiga.

✧✧✧

Pelajaran sejarah, Pak Harto, memilih untuk mengerjakan tugas dalam bentuk kelompok dan ia sendiri yang menentukan. Lebih parahnya, Aori dan Rin berada dalam 1 kelompok yang sama.

"Oke jadi gua bakal bagi-bagi tugas ya. Gua sama Henri bakal cari pengertiannya, Aori dan Rin tolong cari contoh-contohnya ya"

Naira, pemimpin kelompok, meminta mereka berdua.

"Gak."

Aori dan Rin menolak dengan spontan. Naira pun bingung dan tidak tau harus berbuat apa.

"Kenapa gue harus kerja bareng dia? Tolol begitu mana bisa diandelin." Ucap Rin.

CHILDHOOD FRIEND? (ft. Itoshi Rin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang