20. Mimpi Buruk

101 11 2
                                    

2 Tahun telah berlalu semenjak Aori pergi ke Amerika. Rin tentu kesepian, walau begitu ia harus tetap menjalani hidupnya sebagai pemain sepak bola di PxG.

"Rin! Jangan melamun!"

Teriak sang pelatih. Rin sedari tadi melamun memikirkan pacarnya yang sedang di Amerika. Mereka tetap saling kontakan kok.

✧✧✧

"Rin, lo kenapa sih? Peforma lo buruk banget belakangan ini" ucap salah satu pemain.

"Sori, gua kepikiran pacar gua."

"Pacar lo yang di Amerika itu? Cielahhh udahlah bro. Bentar lagi palingan dia balik." ucap salah satu pemain disana, ia menepuk-nepuk pundak Rin untuk menghibur dirinya.

"Hm, ya." jawab Rin singkat.



Pulangnya, Rin jalan agak lesu. Pikirannya masih saja pacarnya, pacarnya dan pacarnya.

"Kangen..." lirihnya.

Sesampainya dirumah, ia langsung pergi ke atas -kamarnya, tanpa menyapa keluarganya. Ia langsung mengganti pakaiannya dan merebahkan dirinya di kasur.

"Kangen Aori.."

Lirih Rin untuk kedua kalinya.

Lama kelamaan, dirinya lelah dan ia pun langsung tertidur lelap.

✧⁠✧✧

Suara deras dari ombak membuat Rin terpaku terhadap asal suara. Dirinya menatap lama lautan nan biru itu. Ia jadi teringat kekasihnya lagi. Lalu, ia mendengar suara kekasihnya dari arah belakang.

"Aori?" panggilnya dan ia langsung menghadap ke belakang.

Oh...

Rasanya sakit. Harusnya ia tidak melihat ke belakang. Badannya kaku, seperti ada akar berduri yang menahannya untuk berjalan kesana.

Sang gadis menatap ke belakang, dirinya bingung. Kenapa lelaki itu bisa mengenali dirinya?

Sambil merangkul pria lain, ia bertanya.

"Siapa ya?"

Hatinya hancur lebur. Bagaikan sebuah kaca yang dibanting sampai pecah berkeping-keping. Pandangan matanya kosong, seperti tidak ada semangat hidup.

Makin lama, penglihatannya kabur. Semuanya menjadi buram, tidak jelas di lihat.

"Gak...gak...Aori...!"

Rin langsung terbangun dari mimpinya dan duduk di kasurnya. Keringat mengucur dari dahinya, nafasnya pun juga terengah-engah.

Ia melihat ke arah jam, ternyata jam 3 pagi. Ia buru-buru membuka handphone nya, mengecek semua sosial media Aori. Rin pun bernapas lega. Hampir saja jantungnya berhenti disaat itu.

"Cuma mimpi ya? Agh, bikin panik aja mimpi sialan.."

✧✧✧
-Beberapa tahun kemudian...

Rin sedang berleha-leha sambil menonton TV. Tentu saja ia menonton film kesukaannya, film horror. Dirinya memeluk sebuah bantal sambil fokus menatap layar televisi di hadapannya. Walau ia menonton film favoritnya, ia merasa bosan.

Rasanya ada yang kurang. Tidak ada yang menemaninya. Sae? Dia sibuk latihan sepak bola.

Tiba-tiba, handphone Rin berdering. Pacarnya menelepon. Ia langsung mengangkat telpon itu dan berbicara dengan antusias. Suasana hatinya seketika berubah ketika dapat telpon dari pacarnya.

"Aori?"

"Rin, bisa jemput aku di bandara siang ini? Aku bentar lagi sampe"

CHILDHOOD FRIEND? (ft. Itoshi Rin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang