"Gue suka sama lo"
Aori terdiam sejenak mencoba untuk memproses apa yang barusan Rin katakan. Seketika wajahnya memanas dan ia tidak menyangka kalau Rin bakal menyatakan perasaannya.
"Eh?! T-Tunggu...Hah?!?!"
"Iya, gue suka sama lo. No wait, i'm falling in love with you.."
Wajah Aori memanas dan ia menatap terus ke arah lantai. Ia tidak bisa berkata apa-apa sekarang. Jantungnya berdegup tak karuan, setetes keringat mulai muncul dari dahinya karena saking merah wajahnya.
"Sejak kapan lo suka sama gue?" Aori bertanya.
"Kamu gak ingat pertemuan pertama kita? Waktu itu, kamu puji-puji nii-chan terus karena dia keren. Dan disitu kita ngobrol-ngobrol sampe jadi pusat perhatian banyak orang. Dari situ, aku mulai jatuh cinta sama kamu."
"Aku seneng, waktu aku tau ternyata kita tetanggaan. Tapi kamu malah pindah waktu kita umur 8 tahun. Aku kira, kita gak bakal ketemu lagi. Ternyata takdir mempertemukan kita lagi, Aori."
"J-jadi...kamu mau jadi pacarku?"
Rin mengelus bagian belakang lehernya, wajahnya pun juga ikut memerah. Aori menatap wajah Rin lagi dan ia pun mengangguk pelan.
"Iya aku mau, Rin"
Mata Rin terbelalak dan ia pun tersenyum lebar. Senyuman tulus darinya muncul kembali setelah beberapa tahun ia tunjukkan ke Aori. Tanpa aba-aba, Rin langsung mendekap Aori dan menenggelamkan wajahnya di bahu kanannya.
Aori membalas pelukan Rin sambil tersenyum lebar. Lalu ia tersadar sesuatu.
"Sampai kapan mau sembunyi terus?"
Sontak, Isagi, Bachira, dkk langsung keluar dari tempat persembunyiannya. Mereka bersembunyi dibalik pintu sambil menguping terus percakapan Aori dan Rin.
"Ahahah! Ketauan ya?" -Bachira
"Hahah maaf ya Rin, Aori" -Isagi
"Selamat ya kalian berdua, jangan lupa pj" -Chigiri
"BETUL!! PJ PJ!!" -Bachira
"Duitnya minta sama Reo" -Aori
"GAK YA JIR" -Reo
Mereka pun tertawa bersama dan merayakan hubungan dua sejoli itu yang baru saja jadian.
✧✧✧
Berita tentang Aori dan Rin pacaran hampir menyebar luas di lingkungan sekolah mereka. Bahkan beberapa guru juga ikut bahagia melihat mereka berdua jadian. Fans Rin dan Aori tentu merasa cemburu dan kecewa mendengar hal itu tetapi mereka harus tetap menerima kenyataan.
Asumi bagaimana? Gak usah ditanya.
•
•
•
Pagi ini, Aori dan Rin jalan bareng menuju kelas mereka sambil gandengan tangan. Saat mereka masuk, seisi kelas langsung heboh. Bahkan sampai ada yang berdiri diatas meja saking hebohnya."Cie cieeee! Kiw kiw!"
"Selamat Rin, Aori!"
"Kapalku berlayar!!"
"Woy woy! Pasutri mau lewat coy!"
Aori langsung kesal tetapi wajahnya juga memerah mendengar hal itu.
"APASIH! PASUTRI PALAK LO! KITA BELOM NIKAH! BARU JUGA PACARAN!"
"Kalo gitu nikah dong!"
"Jangan lupa nanti prasmanannya rendang!"
"Bodo amat."
Batin Aori. Rin mengambil tempat duduk di sebelah Aori. Selama pelajaran, netra Rin hanya fokus ke Aori bukan ke papan tulis.
"Rin, fokus"
Rin langsung tersadar bahwa sedari tadi ia terus menatap Aori sampai gurunya menegur Rin.
"Iya pak."
Rin merasa malu dan ia menenggelamkan dahinya di meja. Wajahnya memanas menahan rasa malunya. Aori terkekeh melihat tingkah lucu Rin itu. Lalu, salah satu teman sekelas mereka menyaut.
"Maklum pak, pengantin baru. Lagi mesra-mesranya pak"
"HEH!"
"Bercandyaaa berchandaaa"
"Sok asik."
#KenAuthor hai semuaaa, untuk chapter kali ini aku repost krn aku merasa klo chap 16 yg sebelumnya itu...gak banget. so, happy reading! jgn lupa vote yaaa🤩
KAMU SEDANG MEMBACA
CHILDHOOD FRIEND? (ft. Itoshi Rin)
Aléatoire[COMPELETE] "akhirnya aku menemukanmu Rin...setelah 9 tahun lamanya.." -Aori -karya orisinil oleh MUNEYUKI KANESHIRO (cerita) dan YUSUKE NOMURA (ilustrasi) ‼️CERITA INI SEPENUHNYA FIKSI DAN KARANGAN AUTHOR, OOC‼️