15. Perang saudara

142 13 0
                                    

Tibalah saatnya kesebelasan Blue Lock vs timnas Jepang U-20. Mimpi mereka dipertaruhkan dalam pertandingan sengit ini. Akankah Blue Lock menang? Atau mimpi mereka akan berakhir disini?

Pertandingan ini tentunya akan sangat meriah bagi para penonton yang hadir. Saat ini para pemain sedang berada di locker room. Para anggota Blue Lock tentunya gugup dan juga bersemangat. Saat ini mereka sedang berada di locker room, bersiap-siap untuk pertandingan yang menanti.

"Yahooo"

Terdengar suara perempuan dan semua mata tertuju pada asal suara itu. Ternyata itu Aori, dia berdiri di dekat pintu dengan senyuman tipis yang tertulis diwajahnya.

"Oh! Aori-chan!"

Mata Bachira langsung bersinar dan makin bersemangat melihat Aori dan ia pun tersenyum lebar.

"Ya, halo Chira. Wah wah, kayaknya ini bakal jadi perang yang sengit ya. Semangat kalian semua."

Mereka pun langsung tersenyum lebar mendengar Aori menyemangati mereka. Kecuali Rin. Rin hanya teduduk di bangku panjangnya dan menatap ke lantai dengan tatapan dingin seperti biasanya.

"Harusnya cuma gue yang disemangatin. Bukan mereka."

Aori melihat Rin yang tengah duduk di bangkunya. Dia hanya menatap Rin dengan tatapan datar tanpa terlihat senyumannya sama sekali.

✧✧✧

Pertandingan pun dimulai. Semua penonton bersorak kegirangan apalagi dengan kehadiran seorang Itoshi Sae. Pertandingan ini tentu menjadi sangat meriah, apalagi dengan dipertemukannya para Itoshi bersaudara.

Bola pertama diambil alih oleh Sae dan dengan cepat, Rin langsung mem-blok jalur bola Sae.

"Udah sekian lama kita gak ketemu, dan gue gak dapet sapaan sama sekali dari lo? Dasar abang sialan."

Sae hanya terdiam dan menatap adiknya dengan tatapan datar dan ia pun kembali fokus dengan bolanya itu.



Keringat terus menetas tanpa henti, skor masih seri dan mereka masih tetap berjuang demi memenangkan pertandingan ini. Skor mereka masih 4-4, dan tinggal 1 poin lagi yang akan menentukan siapa yang akan dapat poin terakhir itu. Dan...

"GOLLLL!! PERTANDINGAN DIMENANGKAN OLEH KESEBELASAN BLUE LOCK!!"

Dan gol terakhir di cetak oleh Isagi Yoichi. Semuanya tentu bersorak-sorai atas kemenangan Blue Lock melawan Timnas U-20.

Rin tengah duduk di lapangan dengan keringat yang membasahi tubuhnya. Sae yang melihat Rin pun langsung berjalan ke arahnya.

"Rin. Ternyata aku salah. Jepang punya pemain yang bisa mengubah dunia sepak bola"

Mata Rin langsung berbinar-binar, ia sangat berharap kalau abangnya mengakui bahwa dirinya lah yang dapat mengubah dunia sepak bola itu.

"Abang..."

"Dan orang yang bisa mengubah itu adalah Isagi Yoichi"

Serasa hatinya remuk dihancurkan sehancur-hancurnya oleh abangnya sendiri. Padahal ia sudah berusaha demi Sae, tapi ia malah mengakui orang lain dibanding adiknya sendiri. Rin tentunya kecewa dan juga marah.

⁠✧✧✧


"Yoshaaa! Kita menang!! Kita jadi anggota timnas coy!!"

Mereka berkumpul lagi di locker room dan merayakan kemenangan mereka. Anri terharu sampai ingin menangis. Semuanya sangat bangga dan bahagia tentunya.



Setelah beberapa saat, yang tersisa di locker room hanya Rin. Ia duduk di bangku sambil meratapi kekesalannya terhadap Isagi. Terdengar suara langkah kaki kecil menuju locker room tersebut.

"Tas ku ketinggal-"

Ternyata itu Aori. Ia melihat yang yang tengah frustasi itu, tapi ia tidak menghiraukan Rin. Ia hanya berjalan melewati Rin dan mengambil tasnya yang ketinggalan.

GREP!

Saat Aori akan pergi meninggalkan ruangan, Rin tiba-tiba menarik pergelangan tangan Aori.

"Rin ap-"

"Jangan pergi."

Mendengar perkataan Rin, Aori sedikit terkejut. Dia pun hanya menghela nafas berat dan membiarkan Rin menggenggam pergelangan tangannya. Aori merasa empati melihat betapa frustasinya Rin saat ini.

"...Mau peluk?"

Rin terdiam sejenak lalu ia mengangguk pelan. Dan Aori pun memeluknya dan Rin menenggelamkan wajahnya di dada Aori.

"Lo kenapa?"

Rin terdiam sejenak dan ia pun menghela nafas panjang sebelum menceritakan semuanya ke Aori. Aori pun paham apa yang Rin rasakan.

"Gue paham kok. Walau abangmu begitu, tapi bang Sae pasti sayang banget kok sama lo. Sebenci-bencinya kakak ke adik sendiri, dia pasti masih ada rasa sayang ke adeknya"

"Biasanya kakak pertama yaa gengsi, sama kayak gue. Gengsi. Tapi gue percaya banget kok abang lo pasti sayang banget dan bangga punya adek kayak lo"

Rin pun tersenyum tipis, sangat tipis setipis tisu dibelah dua.

"Makasih..."

Aori berdeham pelan dan ia membelai rambut Rin dengan lembut. Rin pun terdiam sejenak lalu ia berdiri dari bangkunya.

"Aori.."

"Gue suka sama lo"


#KenAuthor i like ngegantung😋 TENANG TENANG! AI BAKAL UPDATE 2 CHAP🫂🫂 ditunggu ya maniezz😁🙏🏻

CHILDHOOD FRIEND? (ft. Itoshi Rin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang