Chapter sebelumnya...
Asumi mencengkram handuk itu dengan kuat dan mengeritkan giginya.
"Tunggu aku sayang, sebentar lagi kamu akan jadi milikku~"
✧✧✧
Beberapa minggu kemudian, Aori dan Rin tidak berkomunikasi 1 sama lain. Mereka seperti 'Lost Contact'. Bachira, Isagi, dan teman-temannya menyadari itu. Saat ini mereka sedang di kantin gedung Blue Lock, membuat konferensi meja bundar.
Sedang berdiskusi tentang hasil curian mangga tetangga kemarin.
bercanda.
Mereka sedang bertanya-tanya apa yang terjadi dengan Aori dan Rin?
"Buset, lagi ada perang dunia nih?" -Reo
"Salah 1 dari mereka ada yang selingkuh?" -Kunigami
"Sejak kapan mereka pacaran?" -Barou
"Iya juga, kasian banget cuma HTS" -Chigiri
"Gpp, daripada cerai kyk chigiri sama kuni" -Bachira
"MKST LO?!" -Chigiri
"E-eh keceplosan ma. Aku sayang kamu, mamah🥰" -Bachira
"Waduh, lumayan nih gue embat" -Kaiser
"Udah pasti buat gue lah jir" -Shidou
"Lah lu kapan datengnya, Kaiser?" -Chigiri
"Gue spawn pake jurus kagebunshin" -Kaiser
"Stress." -Barou
—Flashback (Aori & Rin)—
Hari ini, Ego memutuskan untuk latihan di sekolah saja. Pulang sekolah, Rin sedang melatih skill-nya di lapangan. Latihan ini sudah menjadi asupan Rin setiap kali dia latihan di sekolah maupun di gedung Blue Lock. Saat Rin mengambil istirahat sejenak, Aori datang menghampiri Rin."Rin Rin!" Aori memanggil Rin dari jauh, Rin tidak menoleh sekalipun dan hanya fokus meminum minumannya.
"Hey Rin Rin, gimana latihannya? Kamu capek? Mau aku bawain apa? Rin Rin gak mau istirahat aja? Ayo kita nongkrong bareng yang lainnya, Rin Rin! Kamu mau—"
"BERISIK B*JINGAN!" Rin tiba-tiba membentak Aori dan ia menoleh ke arah Aori dengan tatapan tajam. Sepertinya Rin sangat marah saat ini. Ia mencengkram erat botol minumnya.
"LO GANGGU BANGET TAU GAK?! ENYAH SANA, BRENGS*K!! GUE MUAK DENGER SEMUA BACOTAN GAK GUNA DARI MULUT LO!! PERGI SANA, B*JINGAN!!"
CRACK..!
Hatinya serasa di remuk bagaikan gelas kaca yang dibanting. Badannya melemas, tatapannya menjadi kosong, suasana hati yang gembira tadi telah dihancurkan oleh Itoshi Rin dengan kalimat sarkasnya.
Lalu, bagaimana nasib dirinya? Nangis? Sakit hati? Oh tentu tidak. Aori berjalan mendekat ke arah Rin dan menampar tepat di pipi sebelah kiri sang Itoshi Rin. Mata Rin terbelalak, dia benar-benar tidak mengira bahwa Aori akan menampar dirinya.
"Kalo ngomong dipikir dulu bisa? Punya otak kan? Otak lo rusak atau udah jadi bola sepak, hah?"
Setelah puas, ia pergi pulang ke rumahnya. Sedangkan Rin masih terdiam di tempatnya. Ia pun duduk di tengah lapangan, mencengkram erat rambutnya sendiri dengan rasa frustasi yang menghantui dirinya.
"Sial sial sial sial sial!" Dia mengutuk dirinya sendiri karena kejadian tadi. Ia merasa bersalah karena tidak bisa mengontrol amarahnya sendiri.
"Sial..."
•
•
•
Rasanya hampa. Padahal ia sedang diruangan favoritnya yaitu, kamar tidurnya sendiri. Aori yang biasanya ceria dan energik, kini sedang tidak lagi seperti itu. Kalimat yang Rin lontarkan tadi sore, selalu terngiang-ngiang di pikirannya.Ia memutuskan untuk mendengarkan musik sambil duduk di meja belajarnya, mengangkat kedua kakinya dan menikmati musik yang sedang diputar. Ia mendengarkan lagu karya Olivia Rodrigo yang berjudul 'favorite crime'.
♪Know that i love you so bad, I let you treat me like that"
I was your willing accomplice, honey
♪~All the things i did...
Just so i could call you mine~♪
♪~The things you did...
Well, i hope i was your favourite crime
Aori jelas sangat menikmati lagu itu. Ia bersenandung kecil sambil menikmati lagu yang berputar."Lagunya enak juga. Tapi, 'Risalah Hati' juga relate ke gue sih...haha 'Aku bisa membuatmu jatuh cinta kepadaku meski kau tak cinta' wkwkw..."
"..tadi gue nampar Rin..."
"dhlh bodo amat. toh dia jg gk mikir dulu sebelum ngomong. dasar."—Flashback end—
"Hoooo jadi intinya mereka berantem nih" -Bachira
"Lah lo tau darimana chi?" -Reo
"Ada lah." -Chigiri
"Curiga gue" -Barou
"Bct." -Chigiri
•
•
•
Saat gank Isagi telah bubar dari kantin, sekarang giliran Rin pergi ke kantin. Tapi ia sendirian disana. Ia duduk sendirian, masih kepikiran tentang kejadian beberapa minggu lalu.Jadi fajar sed boi.
Bercanda.Tanpa ada angin ada hujan ada tsunami ada gempa, Asumi datang menghampiri Rin dengan wajahnya yang ceria seperti biasa.
Tapi kalian pasti jijik klo liat dia. Dijamin.
"Hai Rin!" Rin hanya menatap tajam Asumi dari ujung matanya. Ia ingin sekali memukul wajah gadis ini. Ia tidak berbicara bahkan menoleh sedikitpun ke Asumi.
"Nih, minum. Kamu pasti lagi stress ya? Ini, tenangin diri kamu dulu, Rin-kun"
Sebetulnya Rin agak curiga dengan minuman yang Asumi kasih, walau itu cuma air putih biasa. Ya mau gak mau ia terima saja. Biar gadis ini cepat menghilang dari hadapannya.
"Ya." Rin menjawab singkat dan ia meneguk minuman yang Asumi beri. Tiba-tiba Rin merasa kepalanya pusing. Dan dia...
•
•
Disisi Aori, dia tentu masih kepikiran dengan kejadian beberapa minggu lalu. Aori pun akhirnya memutuskan untuk meminta maaf kepada Rin. Rekan setim Rin bilang kalau Rin sedang di kantin, Aori pun bergegas menuju kantin untuk meminta maaf.Tapi, ia melihat kejadian yang sangat membuat dirinya lebih hancur dibanding kejadian beberapa minggu lalu. Hatinya sakit, sangat sakit. Tatapannya kosong, suaranya gemetar seakan-akan ia ingin menangis.
"Rin...?"
#KenAuthor I like ending gantung😁. AWOAKAOAKAK TENANG TENANG, GWE BAKAL UPDATE 2 CHAP. Maaf yah kemaren gk sempet up 2 sekaligus. kan cuma "mungkin"🙏🏻. Typo? bilang. jgn lupa vote, makasih banyak yg udh support dan terus baca cerita ini🙌🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
CHILDHOOD FRIEND? (ft. Itoshi Rin)
Diversos[COMPELETE] "akhirnya aku menemukanmu Rin...setelah 9 tahun lamanya.." -Aori -karya orisinil oleh MUNEYUKI KANESHIRO (cerita) dan YUSUKE NOMURA (ilustrasi) ‼️CERITA INI SEPENUHNYA FIKSI DAN KARANGAN AUTHOR, OOC‼️