Prolog

61.5K 1.4K 57
                                    

Coba sebelum baca absen dulu 😋

Tau cerita ini dari mana?

"Luka tak kasat mata yang melebur menghancurkan jiwa."

Prolog

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Prolog

"Bagus! jam segini baru pulang, enak ya mabok?!"

Remaja itu menatap datar sang Ayah, tanpa memberikan respon apapun. Hal itu tentu saja menyulut emosi David. Tak menunggu waktu lama, pria itu berjalan menghampiri putranya dan melayangkan tinjuan telak, tepat di wajah kiri remaja tersebut.

"Anak anjing! dasar enggak berguna!" David kembali menghantam wajah kanan putranya, hingga remaja itu terdorong ke belakang hampir membentur tembok.

Meringis tertahan, remaja tersebut mengusap kasar sudut bibir yang mengeluarkan cairan berwarna merah. Kemudian dia maju dengan tangan terkepal, hendak balik meninju sang Ayah. Namun belum sempat dirinya bergerak, pria itu sudah lebih dulu menendang perutnya. Hingga ia ambruk ke lantai.

David kembali melayangkan tijuan berkali-kali, lalu menendang tubuh remaja itu berulang. Sampai anak itu hampir kehilangan kesadaran, tapi David bergegas mengambil air dan menyiram wajah anak itu, hingga terdengar suara ringisan pelan.

"Gimana enak?" David berjongkok, menarik rambut putranya, jambakan kencang itu membuat remaja tersebut mendongak secara paksa.

"Kamu tau, kesalahan kamu kali ini apa?" tanya David tajam.

"Pa-- ampun. Ervan salah---" Susah payah remaja itu bicara. Kemudian ia sempat terbatuk, mulutnya pun mengeluarkan cairan merah. David melihat itu, tetapi sorot mata pria tersebut tak ada rasa iba sedikitpun.

"Sekali lagi kamu, bikin kesalahan. Saya enggak akan segan-segan lempar kamu kembali ketempat sampah." David berdesis. "Perbaikin nilai-nilai kamu dan jadi nomor satu."

"Kamu ingat, jangan kamu kira. Saya bodoh dan tidak tau kalau nilai try out kamu kemarin itu turun ke peringkat dua."

"Tap-pi Ervan udah berusaha Pa. Ervan udah mati-matian belajar selama ini? apa kurang? Ervan udah mencoba yang terbaik. Lagi pula, baru kali ini peringkat Ervan turun kan?" Walau kesusahan berucap, Ervan mencoba membela diri.

"Saya enggak peduli, yang saya mau kamu harus jadi nomor satu. Kalau kamu enggak sanggup silahkan angkat kaki dari sini. Saya tidak butuh anak yang cuma bisa nyusahin hidup saya. Mengerti kamu?!" David melepaskan jambakan itu dan bangkit seraya menepuk-nepuk tangan yang seolah kotor. Setelah itu pria tersebut melangkah pergi tanpa memperdulikan kondisi putranya.

Ervan tertawa, tawa hambar yang sebenarnya menyesakkan. Selama ini tak ada yang tahu seberat apa hidupnya. Ervan terlalu pandai memakai topeng, sekalipun itu kedua sahabatnya. Ervan selalu di tuntut menjadi nomer satu, entah itu dalam bidang akademik maupun no akademik. Jika ia tak sesuai standar, maka David tak akan segan-segan menghajarnya.

Dulu Ervan pikir, ketika David membawanya dia berhasil lepas dari hidup yang memuakkan dan menjijikan itu. Namun ternyata tak jauh berbeda, entah itu dengan sang ibu yang seorang pelacur atau dengan ayahnya sekarang yang gila akan kuasa dan materi.

Ervan rasa, sebentar lagi dia akan benar-benar gila. Jika terus menjalani hidup seperti ini. Atau memang dia sudah gila?

Dunia ini terlalu kejam, dan Ervan seolah tak diizinkan bahagia walau itu sekali.

Dunia ini terlalu kejam, dan Ervan seolah tak diizinkan bahagia walau itu sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Welcome to the HEAVILY DAMAGED 🥰
I hope you like it 💞

Cerita ini adalah spin off ALAGAN. Saran aku kalian baca ALAGAN terlebih dahulu, supaya feelnya makin klop. Karena alurnya masih saling terhubung.

Heavily DamagedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang